Serratalhadafc.com – Industri kripto terus menunjukkan dinamika tinggi, dengan berbagai perkembangan baru yang memengaruhi pergerakan pasar dan arah regulasi global. Hari ini, beberapa isu penting mencuat dan layak dicermati para investor dan pengamat.
Pertama, Charles Schwab memprediksi peningkatan signifikan dalam volume perdagangan spot Bitcoin dalam waktu dekat. Hal ini didorong oleh tumbuhnya minat institusional dan makin terbukanya akses pasar melalui produk-produk investasi berbasis kripto.
Sementara itu, Bank for International Settlements (BIS) mengeluarkan peringatan serius terkait risiko yang ditimbulkan oleh kripto dan stablecoin. BIS menilai, aset digital ini bisa mengganggu kestabilan sistem keuangan jika tidak diawasi dengan ketat dan diatur dengan tepat.
Di sisi lain, ekonom makro Lyn Alden menyampaikan pandangannya mengenai masa depan Bitcoin. Ia memproyeksikan bahwa BTC akan tetap menjadi aset penting dalam portofolio investor global, terutama sebagai pelindung nilai dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan kebijakan moneter.
Seluruh perkembangan ini menunjukkan bahwa kripto bukan lagi sekadar tren sesaat, melainkan bagian dari lanskap keuangan global yang semakin kompleks dan memerlukan perhatian serius dari berbagai pemangku kepentingan.
Charles Schwab Pertimbangkan Dagang Bitcoin

Charles Schwab, salah satu perusahaan besar di sektor keuangan tradisional, mulai serius menjajaki pasar aset kripto. CEO Rick Wurster mengungkapkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan layanan perdagangan spot Bitcoin bagi para klien pada April 2026.
Wurster menyebutkan bahwa minat terhadap kripto terus tumbuh, terlihat dari tingginya trafik pada situs kripto milik Schwab. Menariknya, sekitar 70% pengunjungnya bukan klien lama, melainkan calon pengguna baru—ini membuka peluang ekspansi layanan digital perusahaan ke depan.
Ia juga menyoroti bahwa dengan situasi regulasi yang mulai berubah, Schwab optimistis bisa meluncurkan layanan spot Bitcoin dalam 12 bulan ke depan. Menurutnya, kripto kini makin diterima oleh lembaga-lembaga keuangan besar, baik dalam bentuk produk investasi maupun pemanfaatan teknologi blockchain untuk efisiensi sistem.
Jika Schwab resmi masuk ke pasar kripto, langkah ini dapat mendorong percepatan adopsi dan memperkuat integrasi antara dunia kripto dan sistem keuangan arus utama.
Kripto dapat Mengganggu Stabilitas keuangan
Bank for International Settlements (BIS), yang dikenal sebagai bank sentralnya bank sentral, baru saja menerbitkan laporan penting pada 15 April 2025 terkait risiko yang ditimbulkan oleh kripto dan sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Dalam laporan tersebut, BIS mengingatkan bahwa pertumbuhan cepat industri kripto berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan tradisional dan memperdalam ketimpangan ekonomi global. Kapitalisasi pasar dan jumlah investor di sektor ini telah mencapai skala yang cukup besar untuk memberi dampak signifikan terhadap pasar keuangan secara keseluruhan.
Salah satu perhatian utama BIS adalah peran stablecoin dalam ekosistem kripto. Stablecoin dianggap sebagai kunci dalam memfasilitasi transfer nilai di dunia kripto, namun juga menimbulkan potensi risiko jika tidak didukung oleh regulasi yang kuat. BIS mendesak regulator untuk menetapkan aturan terkait stabilitas harga dan cadangan aset stablecoin, guna menjamin kemampuannya ditebus terhadap dolar AS, terutama saat pasar mengalami tekanan.
Seiring ekspansi pesat aset digital, BIS menekankan pentingnya pengawasan dan regulasi yang lebih ketat untuk mencegah dampak sistemik terhadap keuangan global.