Tag: bei

  • IHSG Dibuka Melemah, Analis Prediksi Rebound Jangka Pendek Masih Dimungkinkan

    IHSG Dibuka Melemah, Analis Prediksi Rebound Jangka Pendek Masih Dimungkinkan

    Serratalhadafc.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah pada perdagangan Jumat pagi, 20 Juni 2025. IHSG turun 20,36 poin atau sekitar 0,29 persen ke level 6.948,28. Di saat yang sama, indeks saham unggulan LQ45 juga terkoreksi 3,55 poin atau 0,46 persen ke posisi 771,26. Informasi ini dikutip dari Antara.

    Meski demikian, peluang penguatan IHSG dalam jangka pendek secara teknikal masih terbuka. Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menjelaskan kepada Anugerahslot Finance bahwa setelah koreksi tajam yang terjadi pada Kamis (19/6), indeks berpotensi mengalami rebound teknikal menuju kisaran 7.000 hingga 7.050.

    Namun Fanny juga memberikan catatan bahwa potensi penguatan tersebut bisa dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk melakukan aksi ambil untung (profit taking), mengingat IHSG masih berpeluang terkoreksi lebih dalam hingga menyentuh level 6.800 dalam beberapa waktu ke depan.

    “Level support saat ini berada di 6.900–6.950, sementara resistance jangka pendek ada di kisaran 7.000–7.050,” ujarnya.

    Sementara itu, Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tanar, mengamati bahwa tekanan jual memang meningkat, namun tren jangka pendek IHSG masih terjaga dalam arah positif. Berdasarkan analisis tren, IHSG masih menunjukkan kenaikan moderat dengan slope 21,26 dan r-square 0,806, menandakan konsistensi arah naik masih cukup valid meskipun tekanan jual melanda pasar.

    “Level support kritis saat ini berada di 6.959 atau hanya turun 0,14 persen dari posisi terkini. Ini menjadi batas penting untuk menguji kekuatan buyer. Adapun resistance jangka pendek berada di kisaran 7.090 hingga 7.408, yang menjadi target teknikal bila terjadi rebound,” jelas Tasrul.

    Dengan kondisi ini, investor disarankan tetap waspada namun juga mencermati peluang jangka pendek yang mungkin muncul dari pergerakan teknikal pasar.

    IHSG Masih Berpeluang Menguat, Ini Saham Pilihan Analis Hari Ini

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menunjukkan potensi penguatan secara teknikal, meskipun tekanan jual belum sepenuhnya mereda. Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tanar, menilai bahwa peluang rebound akan tetap terbuka selama level support 6.959 mampu bertahan.

    “IHSG berpeluang menguat secara teknikal jika support 6.959 tidak jebol. Namun tetap harus diwaspadai kemungkinan breakdown jika tekanan jual berlanjut. Critical level yang harus dijaga ada di 6.910,” ujar Tasrul dalam keterangannya.

    Untuk perdagangan hari ini, sejumlah saham menjadi rekomendasi utama dari para analis.

    Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, merekomendasikan enam saham potensial yang patut dicermati:

    • PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
    • PT Sentul City Tbk (BKSL)
    • PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
    • PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
    • PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI)
    • PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)

    Sementara itu, Tasrul Tanar dari Mirae Asset memberikan tiga rekomendasi saham dari sektor energi dan bahan baku, yaitu:

    • PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
    • PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
    • PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)

    Saham-saham tersebut diperkirakan memiliki daya tahan terhadap volatilitas pasar dan berpotensi mencatatkan kinerja yang baik dalam jangka pendek hingga menengah, seiring dengan dinamika harga komoditas dan kondisi teknikal pasar.

    Rekomendasi Saham Hari Ini dari BNI Sekuritas: Ini Level Beli dan Target Harganya

    BNI Sekuritas merilis rekomendasi teknikal harian untuk Jumat, 20 Juni 2025. Sejumlah saham potensial dipilih untuk trading jangka pendek dengan strategi speculative buy maupun buy on breakout. Berikut ulasan lengkapnya:

    🔹 Trading Ideas Hari Ini:

    1. BRMS – PT Bumi Resources Minerals Tbk
      • Strategi: Spec Buy
      • Area Beli: 420–422
      • Cutloss: < 418
      • Target Harga: 430–438
    2. BKSL – PT Sentul City Tbk
      • Strategi: Spec Buy
      • Area Beli: 131–134
      • Cutloss: < 129
      • Target Harga: 137–139
    3. PGEO – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk
      • Strategi: Spec Buy
      • Area Beli: 1.460–1.470
      • Cutloss: < 1.435
      • Target Harga: 1.500–1.515
    4. MEDC – PT Medco Energi Internasional Tbk
      • Strategi: Buy If Break
      • Level Breakout: 1.460
      • Target Harga: 1.490–1.515
      • Catatan: Hindari jika belum tembus 1.460
    5. PANI – PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk
      • Strategi: Spec Buy
      • Area Beli: 11.600–11.750
      • Cutloss: < 11.500
      • Target Harga: 12.025–12.325
    6. AMMN – PT Amman Mineral Internasional Tbk
      • Strategi: Spec Buy
      • Area Beli: 7.825–7.900
      • Cutloss: < 7.800
      • Target Harga: 8.000–8.100

    ⚠️ Disclaimer: Rekomendasi ini bersifat teknikal dan untuk keperluan edukasi. Seluruh keputusan jual beli saham sepenuhnya menjadi tanggung jawab investor. Lakukan analisis lanjutan sebelum mengambil keputusan investasi.

  • Saham PSAB Melejit, Naik 21,40% di Tengah Aliran Dana Asing

    Saham PSAB Melejit, Naik 21,40% di Tengah Aliran Dana Asing

    Serratalhadafc.com – Saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) kembali menunjukkan performa impresif pada perdagangan hari ini, Rabu, 4 Juni 2025. Hingga berita ini diturunkan, saham PSAB tercatat menguat sebesar 21,40% ke level Rp 590. Dalam sepekan terakhir, saham ini telah mencatat kenaikan 85,13%, dan sejak awal tahun (year to date/YTD), lonjakannya telah mencapai 139,75%.

    Sehari sebelumnya, pada Selasa, 3 Juni 2025, PSAB ditutup menguat tajam sebesar 24,62% ke posisi Rp 486, bahkan menyentuh batas Auto Reject Atas (ARA). Pergerakan signifikan tersebut langsung menjadi sorotan Anugerahslot pelaku pasar dan ramai dibicarakan di berbagai forum komunitas investasi.

    Tak hanya investor domestik yang antusias, minat dari investor asing juga terlihat meningkat. Pada 3 Juni, tercatat terjadi aksi beli bersih (net buy) dari investor asing sebesar Rp 52 miliar. Masuknya dana asing ini dinilai sebagai sinyal kepercayaan terhadap prospek emiten, meskipun volatilitas harga yang tinggi tetap menyisakan unsur spekulatif.

    “PSAB sudah menguat sekitar 50% dalam waktu singkat. Ini merupakan lonjakan yang sangat luar biasa,” ujar Mino, Team Leader Retail Research dari CGS International Sekuritas Indonesia, Rabu (4/6/2025).

    Analisis Teknikal Saham PSAB

    Dari sisi teknikal, PSAB diperkirakan akan bergerak dalam kisaran support di level Rp 450 dan Rp 414, serta resistance di area Rp 525 hingga Rp 560.

    Dengan kenaikan yang tergolong sangat agresif dalam waktu singkat, potensi koreksi jangka pendek pun perlu diperhatikan. Risiko tekanan jual bisa meningkat apabila saham ini gagal menembus atau bertahan di atas area resistance tersebut.

    “Untuk hari ini, secara teknikal, PSAB berpeluang bergerak dalam rentang support 450–414 dan resistance 525–560,” tambah Mino.

    Saham PSAB Melonjak di Tengah Spekulasi Akuisisi, Manajemen Kembali Bantah Isu

    Saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) kembali menarik perhatian pasar setelah mencatatkan lonjakan harga signifikan. Pada perdagangan Rabu, 4 Juni 2025, saham PSAB terpantau melonjak 21,40% ke level Rp 590. Dalam sepekan, saham ini telah menguat 85,13%, sementara secara year to date (YTD), kenaikannya mencapai 139,75%.

    Sehari sebelumnya, pada Selasa (3/6), PSAB ditutup melonjak 24,62% ke posisi Rp 486 dan menyentuh batas Auto Reject Atas (ARA). Kenaikan tajam ini memicu perbincangan luas di kalangan pelaku pasar dan komunitas investasi.

    Rumor Akuisisi Jadi Pemicu Lonjakan?

    Kuat dugaan bahwa sentimen positif tersebut dipicu oleh kembalinya rumor akuisisi PSAB oleh Grup Sinar Mas dan PT BUMA International Tbk (DOID). Keduanya disebut-sebut tengah berupaya mengambil alih sekitar 92,5% saham PSAB yang saat ini dikuasai oleh Jimmy Budiarto, pemegang saham mayoritas perusahaan.

    Namun hingga kini, tidak ada konfirmasi resmi mengenai kebenaran kabar tersebut. Pihak manajemen PSAB sendiri telah kembali membantah rumor akuisisi, sebagaimana pernah mereka lakukan pada tahun 2024 ketika isu serupa mencuat.

    “Sebenarnya rumor itu sudah pernah muncul di tahun 2024, dan itu sudah dibantah oleh manajemen bahwa itu tidak benar,” ujar Mino, Team Leader Retail Research dari CGS International Sekuritas Indonesia.

    Dana Asing Masuk, Pasar Tetap Spekulatif

    Menariknya, meski rumor belum terverifikasi, minat pasar terhadap saham ini meningkat. Pada 3 Juni 2025, tercatat investor asing melakukan net buy senilai Rp 52 miliar, mencerminkan optimisme terhadap potensi perusahaan atau spekulasi jangka pendek yang sedang terjadi.

    Teknikal: Waspadai Koreksi Setelah Kenaikan Tajam

    Secara teknikal, saham PSAB diperkirakan akan bergerak dalam kisaran support di Rp 450 dan Rp 414, serta resistance pada Rp 525 hingga Rp 560. Dengan harga saat ini berada di atas resistance, potensi koreksi jangka pendek cukup tinggi jika tidak ada katalis positif lanjutan.

    🔍 Kesimpulan: Antara Spekulasi dan Realita

    Kenaikan saham PSAB saat ini tampaknya lebih banyak ditopang oleh sentimen pasar dan rumor, bukan pengumuman fundamental resmi. Meskipun manajemen sudah membantah isu akuisisi, pasar tetap bereaksi agresif terhadap potensi konsolidasi.

    Investor disarankan tetap waspada dan mempertimbangkan risiko koreksi teknikal, terutama bagi mereka yang masuk di harga tinggi. Sebagai tambahan, transparansi dari manajemen dalam waktu dekat akan sangat menentukan arah pergerakan saham selanjutnya.

    Laba Bersih Melonjak 412%, Kinerja Cemerlang Dorong Saham PSAB Meroket

    Saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) terus mencatatkan penguatan signifikan, didorong oleh sejumlah katalis positif, salah satunya adalah laporan keuangan kuartal I 2025 yang menunjukkan lonjakan laba bersih luar biasa.

    Perusahaan membukukan laba bersih sebesar USD 11,45 juta, atau naik 412% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar USD 2,24 juta. Kinerja keuangan yang impresif ini sebagian besar ditopang oleh lonjakan harga emas global dalam beberapa bulan terakhir.

    “Kinerja keuangannya ini naiknya sangat luar biasa. Jadi karena harga emasnya naik signifikan, maka dengan asumsi yang lain ceteris paribus, ini sangat berdampak ke laba bersih,” ungkap Mino, Team Leader Retail Research dari CGS International Sekuritas Indonesia.

    Harga Emas Melejit, Dorong Optimisme Pasar

    Dalam dua hari terakhir, harga emas dunia naik hampir 5%, dan secara year-to-date (YTD) telah menguat sekitar 28%, menyentuh level USD 3.353 per ons. Kondisi ini menjadi angin segar bagi perusahaan tambang emas seperti PSAB, yang secara langsung menikmati peningkatan margin profit tanpa perlu meningkatkan produksi secara signifikan.

    Dengan asumsi operasional dan biaya tetap stabil, kenaikan harga emas memberi dampak langsung terhadap peningkatan pendapatan dan laba bersih perusahaan. Hal inilah yang kemudian mendorong ekspektasi pasar terhadap prospek PSAB di sisa tahun 2025.

    Sentimen Tambahan Perkuat Momentum Saham

    Selain kinerja keuangan yang solid, saham PSAB juga terdorong oleh rumor akuisisi oleh Grup Sinar Mas dan DOID, meskipun kabar tersebut telah dibantah oleh manajemen. Di sisi lain, aliran dana asing pun turut menambah tekanan beli, dengan net buy tercatat mencapai Rp 52 miliar pada 3 Juni 2025.

    🔍 Kesimpulan: Kombinasi Fundamental & Sentimen Dorong Lonjakan PSAB

    Lonjakan saham PSAB tidak hanya dipicu oleh spekulasi pasar, tetapi juga didukung oleh fundamental yang kuat, terutama dari pertumbuhan laba yang luar biasa pada kuartal pertama 2025. Jika tren harga emas tetap menguat, PSAB berpotensi mempertahankan kinerja positifnya hingga akhir tahun.

    Meski begitu, investor tetap disarankan untuk mencermati risiko koreksi teknikal setelah kenaikan tajam dalam waktu singkat, terutama jika katalis eksternal seperti harga emas atau isu akuisisi mengalami perubahan.

  • IHSG Melemah, Investor Asing Ramai-ramai Lepas Saham di Tengah Aksi Jual

    IHSG Melemah, Investor Asing Ramai-ramai Lepas Saham di Tengah Aksi Jual

    Serratalhadafc.com – Pada perdagangan Selasa, 20 Mei 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan di tengah meningkatnya aksi jual saham oleh investor asing. Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia pada Rabu (21/5/2025), IHSG tercatat melemah 0,65% ke level 7.094,60, sementara Indeks LQ45 turun lebih dalam sebesar 1,12% ke posisi 802,54.

    Aktivitas transaksi di pasar modal tergolong tinggi dengan total volume perdagangan mencapai 24,94 miliar saham dan nilai transaksi harian sebesar Rp 16,14 triliun. Frekuensi transaksi pun cukup padat, tercatat 1,45 juta kali transaksi.

    Setelah sebelumnya aktif melakukan pembelian saham, pada perdagangan Selasa, investor asing mulai melakukan aksi jual besar-besaran dengan nilai mencapai Rp 406,19 miliar. Sejak awal tahun 2025, total aksi jual saham oleh investor asing sudah menembus angka Rp 48,83 triliun.

    Berikut adalah daftar 10 saham yang paling banyak dilepas investor asing pada perdagangan Selasa, 20 Mei 2025, berdasarkan data dari Stockbit:

    1. PT Astra International Tbk (ASII)
      ➤ Nilai jual: Rp 244,56 miliar
    2. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
      ➤ Nilai jual: Rp 216,40 miliar
    3. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
      ➤ Nilai jual: Rp 137,07 miliar
    4. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO)
      ➤ Nilai jual: Rp 96,97 miliar
    5. PT Panin Financial Tbk (PNLF)
      ➤ Nilai jual: Rp 38,99 miliar
    6. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
      ➤ Nilai jual: Rp 37,87 miliar
    7. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
      ➤ Nilai jual: Rp 36,89 miliar
    8. PT Amman Mineral Indonesia Tbk (AMMN)
      ➤ Nilai jual: Rp 32,09 miliar
    9. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
      ➤ Nilai jual: Rp 25,84 miliar
    10. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
      ➤ Nilai jual: Rp 25,48 miliar

    Aksi jual ini menandakan kehati-hatian investor asing terhadap kondisi pasar saham nasional, meskipun transaksi tetap berlangsung aktif. Para pelaku pasar kini menanti sentimen baru yang dapat kembali mendorong pergerakan IHSG ke zona hijau.

    Bursa Asia Menguat, Pasar Respon Positif Pemangkasan Suku Bunga oleh PBoC

    Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment di Pilarmas Investindo Sekuritas, menyampaikan bahwa pasar saham regional Asia menguat, didorong oleh serangkaian stimulus kebijakan yang diterapkan oleh Bank Sentral China (PBoC).

    Menurut Nico, salah satu kebijakan yang mendapat perhatian besar adalah keputusan PBoC memangkas suku bunga pinjaman utama untuk pertama kalinya sejak Oktober 2024. Langkah ini dinilai sebagai upaya mendongkrak ekonomi China yang tengah lesu serta merespons dampak negatif dari kenaikan tarif oleh Amerika Serikat.

    PBoC memangkas Loan Prime Rate (LPR) tenor 1 tahun sebesar 1 basis poin menjadi 3,0%, sementara LPR tenor 5 tahun juga diturunkan dengan besaran yang sama menjadi 3,5%.

    “Pelaku pasar menilai pemangkasan suku bunga ini sebagai strategi untuk merangsang aktivitas ekonomi di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan yang berisiko menekan pertumbuhan,” ujar Nico, dikutip dari Antara.

    Sikap Pasar Terhadap Kebijakan Dalam Negeri

    Dari dalam negeri, para pelaku pasar juga mencermati arah kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) yang akan ditentukan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 20–21 Mei 2025.

    Ada ekspektasi bahwa BI memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuan. Secara konsensus, pelaku pasar memperkirakan penurunan sebesar 25 basis poin, dari 5,75% menjadi 5,5%.

    Penurunan suku bunga ini dinilai strategis karena dapat meningkatkan daya beli masyarakat, serta mendorong pelaku usaha untuk memperluas investasi. Dengan demikian, langkah ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

  • Kapan Bursa Efek indonesia (BEI) Dibuka?

    Kapan Bursa Efek indonesia (BEI) Dibuka?

    Serratalhadafc.com – Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih diliburkan hari ini, Kamis, 3 April 2025. Libur ini merupakan bagian dari rangkaian cuti bersama dan libur nasional dalam rangka Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah yang berlangsung sejak 31 Maret hingga 7 April 2025.

    Sebelumnya, bursa sudah libur sejak 28 Maret 2025 karena cuti bersama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Total, terdapat tujuh hari libur bursa yang mencakup perayaan Nyepi dan Idulfitri tahun ini.

    Perdagangan saham dijadwalkan kembali berlangsung pada Selasa, 8 April 2025. Dengan masa libur yang cukup panjang, investor disarankan mulai menyiapkan strategi untuk menghadapi potensi pergerakan pasar saat bursa kembali dibuka, mengingat kemungkinan meningkatnya volatilitas.

    Selain libur Lebaran, BEI juga akan tutup pada 18 April 2025 untuk memperingati Wafat Isa Almasih. Dengan demikian, jumlah hari aktif perdagangan di bulan April tersisa 16 hari.

    Jadwal Libur Bursa Setelah Idul Fitri

    Setelah libur panjang Idul Fitri, pasar saham masih akan menghadapi sejumlah hari libur hingga akhir tahun. Pada Mei 2025, Bursa Efek Indonesia akan tutup pada 1 Mei untuk memperingati Hari Buruh Internasional.

    Disusul kemudian dengan libur Hari Raya Waisak pada 12 Mei dan cuti bersama Waisak pada 13 Mei.

    Bursa juga akan diliburkan pada 29 dan 30 Mei dalam rangka peringatan Kenaikan Isa Almasih dan cuti bersama terkait.

    Dengan serangkaian libur tersebut, total hari perdagangan aktif di bulan Mei hanya tersisa 17 hari

    Jadwal Libur Bursa Juni–Desember 2025

    Memasuki bulan Juni 2025, Bursa Efek Indonesia akan kembali libur pada 6 Juni untuk perayaan Idul Adha 1446 H. Libur dilanjutkan pada 9 Juni sebagai cuti bersama Idul Adha, dan kembali tutup pada 27 Juni untuk memperingati Tahun Baru Islam 1447 H. Dengan rangkaian ini, jumlah hari perdagangan aktif di Juni tinggal 18 hari.

    Memasuki paruh kedua 2025, frekuensi libur bursa mulai berkurang. Juli dan Agustus tidak memiliki libur nasional, sehingga aktivitas perdagangan hanya berhenti di akhir pekan.

    Pada September, bursa akan libur pada 5 September dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW. Selebihnya, perdagangan berjalan normal sepanjang bulan dengan total 21 hari bursa.

    Oktober dan November tidak ada libur tambahan di luar akhir pekan.

    Di penghujung tahun, bursa akan tutup pada 25 Desember untuk Hari Raya Natal, dilanjutkan cuti bersama pada 26 Desember. Terakhir, perdagangan akan berhenti lagi pada 31 Desember untuk persiapan tutup tahun. Dengan itu, Desember hanya menyisakan 20 hari bursa.

  • Pengertian Trading Halt di Saham

    Pengertian Trading Halt di Saham

    Serratalhadafc.com – Pada Selasa, 18 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam sebesar 5,02%, turun ke level 6.146,91 dari posisi pembukaan di 6.458,66.

    Penurunan drastis ini mendorong Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menerapkan trading halt atau penghentian sementara perdagangan saham pada pukul 11.19 WIB dalam sistem Jakarta Automated Trading System (JATS).

    Secara umum, trading halt adalah penghentian sementara perdagangan saham ketika IHSG turun hingga batas tertentu. Jika kondisi pasar tidak memungkinkan perdagangan untuk dilanjutkan pada hari yang sama, trading halt dapat diperpanjang menjadi trading suspend.

    Hukum Trading Halt

    Ketentuan terbaru mengenai trading halt tertuang dalam Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020. Keputusan ini membahas perubahan panduan penanganan kelangsungan perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam kondisi darurat.

    Jika IHSG mengalami penurunan tajam dalam satu hari bursa, BEI menerapkan trading halt selama 30 menit apabila penurunan mencapai lebih dari 5 persen. Jika penurunan berlanjut hingga lebih dari 10 persen, trading halt dapat diberlakukan kembali selama 30 menit. Apabila IHSG turun lebih dari 15 persen, BEI dapat menerapkan trading suspend atau penghentian perdagangan untuk sisa hari tersebut.

    Saat trading halt, seluruh pesanan yang belum teralokasi (open order) tetap tersimpan dalam sistem Jakarta Automated Trading System (JATS) dan dapat ditarik oleh anggota bursa. Namun, jika terjadi trading suspend, seluruh pesanan yang belum teralokasi akan otomatis ditarik oleh JATS.

    Investor Jangan Panik

    DPR RI mengimbau investor untuk tetap tenang dan tidak panik menghadapi gejolak pasar. “Penurunan seperti ini adalah hal yang wajar, dan kami yakin pasar akan segera mengalami rebound dalam waktu dekat,” ujar Dasco.

    Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan bahwa meskipun terjadi koreksi tajam, perdagangan saham kembali normal setelah mekanisme trading halt dicabut. Pada penutupan sesi, IHSG mulai menunjukkan perbaikan.

    Dengan berbagai langkah yang diambil oleh pemerintah dan regulator pasar modal, diharapkan kepercayaan investor kembali pulih dan IHSG dapat kembali ke jalur positif dalam waktu dekat.