Tag: bisnis

  • RUPSLB SBI Tetapkan Pengurus Baru, Fadlansyah Lubis Jadi Komisaris Utama

    RUPSLB SBI Tetapkan Pengurus Baru, Fadlansyah Lubis Jadi Komisaris Utama

    Serratalhadafc.com – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI/SMCB), anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, 12 Agustus 2025.

    Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan. Salah satu keputusan penting adalah mengukuhkan pengunduran diri Yohanes Surya dari jabatan Komisaris Independen, efektif 27 Mei 2025.

    RUPSLB juga memutuskan pemberhentian dengan hormat Prijo Sambodo dari jabatan Komisaris Utama/Komisaris Independen, Herudi Kandau sebagai Komisaris, Asri Mukhtar sebagai Direktur Utama, serta Soni Asrul Sani dan Ony Suprihartono sebagai Direktur.

    Sebagai pengganti, pemegang saham menunjuk Fadlansyah Lubis sebagai Komisaris Utama, Prasetyo Suharto sebagai Komisaris, Agnes Marcellina Tjhin dan Husnedi sebagai Komisaris Independen, Ainul Yaqin sebagai Direktur Utama, serta Asruddin dan Edi Sarwono sebagai Direktur.

    Susunan Dewan Komisaris terbaru:

    • Fadlansyah Lubis – Komisaris Utama
    • Prasetyo Suharto – Komisaris
    • Shinji Fukami – Komisaris
    • Agnes Marcellina Tjhin – Komisaris Independen
    • Husnedi – Komisaris Independen

    Susunan Direksi terbaru:

    Yasuhide Abe – Direktur

    Ainul Yaqin – Direktur Utama

    Edi Sarwono – Direktur

    Asruddin – Direktur

    SBI Perkuat Bisnis Lewat Susunan Pengurus Baru dan Proyek Strategis di Tuban

    Corporate Communications Manager PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), Novi Maryanti, menyatakan perseroan tetap fokus menjalankan berbagai inisiatif strategis untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

    Dengan formasi pengurus baru, SBI menegaskan komitmennya memperkuat fundamental bisnis, meningkatkan profitabilitas, serta mengoptimalkan proses dan aset. Langkah ini juga diarahkan untuk memperbaiki pengalaman pelanggan, berkontribusi pada pembangunan nasional, dan mengembangkan talenta produktif.

    Salah satu proyek strategis yang tengah berjalan adalah pembangunan dermaga dan fasilitas produksi semen tipe khusus di Pabrik Tuban, Jawa Timur. Proyek ini merupakan bagian dari kemitraan dengan Taiheiyo Cement Corporation dan menargetkan kapasitas ekspor hingga satu juta ton semen per tahun ke pasar Amerika Serikat.

    “Untuk menjaga profitabilitas di tengah kondisi pasar semen yang terkontraksi dan persaingan ketat, kami berkomitmen mengoptimalkan pengelolaan pasar serta fasilitas produksi dan distribusi guna memastikan ketersediaan pasokan. SBI siap memenuhi kebutuhan pelanggan melalui solusi produk dan layanan inovatif serta ramah lingkungan,” ujar Novi Maryanti.

    SBI Bagikan Dividen Rp 372,54 Miliar untuk Tahun Buku 2024

    PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2024 sebesar Rp 372,54 miliar, setara Rp 41,30 per saham. Keputusan ini telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 25 Juni 2025.

    Mengutip Anugerahslot Finance keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pembagian dividen mempertimbangkan kinerja keuangan per 31 Desember 2024. Perseroan mencatat laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 745,09 miliar, saldo laba ditahan tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 2,77 triliun, dan total ekuitas Rp 12,91 triliun.

    Berikut jadwal pembagian dividen tunai SBI tahun buku 2024:

    • Tanggal efektif: 25 Juni 2025
    • Cum dividen pasar reguler & negosiasi: 4 Juli 2025
    • Ex dividen pasar reguler & negosiasi: 7 Juli 2025
    • Cum dividen pasar tunai: 8 Juli 2025
    • Ex dividen pasar tunai: 9 Juli 2025
    • Daftar pemegang saham berhak: 8 Juli 2025 pukul 16.00 WIB
    • Pembayaran dividen: 25 Juli 2025

    SBI Umumkan Perubahan Manajemen, Bagikan Dividen Rp 372,54 Miliar, dan Genjot Ekspansi Pasar Ekspor

    PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), menggelar dua agenda besar pada paruh kedua 2025: Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 25 Juni 2025 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 12 Agustus 2025.

    Dalam RUPST, perseroan menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2024 sebesar Rp 372,54 miliar atau Rp 41,30 per saham. Keputusan tersebut diambil berdasarkan kinerja keuangan 2024 yang mencatat laba bersih sebesar Rp 745,09 miliar, saldo laba ditahan sebesar Rp 2,77 triliun, dan total ekuitas Rp 12,91 triliun.

    Meski sempat menyampaikan tidak ada dividen saat paparan publik, Direktur Utama saat itu Asri Mukhtar langsung mengoreksi bahwa pembagian dividen dilakukan sebesar 50% dari laba bersih.

    Jadwal Pembayaran Dividen Tunai SBI 2024:

    • Tanggal efektif: 25 Juni 2025
    • Cum dividen pasar reguler & negosiasi: 4 Juli 2025
    • Ex dividen pasar reguler & negosiasi: 7 Juli 2025
    • Cum dividen pasar tunai: 8 Juli 2025
    • Ex dividen pasar tunai: 9 Juli 2025
    • Daftar pemegang saham berhak: 8 Juli 2025 pukul 16.00 WIB
    • Pembayaran dividen: 25 Juli 2025

    Sementara itu, RUPSLB pada 12 Agustus 2025 menyetujui perubahan besar dalam jajaran manajemen. Beberapa pengurus mengundurkan diri atau diberhentikan dengan hormat, termasuk Komisaris Utama/Komisaris Independen Prijo Sambodo, Komisaris Independen Yohanes Surya, Komisaris Herudi Kandau, Direktur Utama Asri Mukhtar, serta dua Direktur lainnya.

    Susunan Dewan Komisaris yang baru:

    • Fadlansyah Lubis – Komisaris Utama
    • Prasetyo Suharto – Komisaris
    • Shinji Fukami – Komisaris
    • Agnes Marcellina Tjhin – Komisaris Independen
    • Husnedi – Komisaris Independen

    Susunan Direksi yang baru:

    • Ainul Yaqin – Direktur Utama
    • Edi Sarwono – Direktur
    • Asruddin – Direktur
    • Yasuhide Abe – Direktur

    Corporate Communications Manager SBI, Novi Maryanti, menegaskan bahwa dengan formasi baru ini, perusahaan tetap fokus pada strategi pertumbuhan berkelanjutan. Langkah prioritas meliputi penguatan fundamental bisnis, peningkatan profitabilitas, optimalisasi proses produksi dan distribusi, serta pengembangan talenta produktif.

    Salah satu proyek strategis adalah pembangunan dermaga dan fasilitas produksi semen tipe khusus di Pabrik Tuban, Jawa Timur. Proyek ini merupakan bagian dari kemitraan dengan Taiheiyo Cement Corporation dan menargetkan kapasitas ekspor hingga satu juta ton semen per tahun untuk pasar Amerika Serikat.

    Kinerja 2024
    Sepanjang 2024, SBI membukukan penjualan semen dan terak sebesar 13,19 juta ton. Pendapatan mencapai Rp 11,82 triliun, laba kotor Rp 2,55 triliun, dan laba bersih Rp 745 miliar. Meski penjualan tertekan akibat kondisi industri yang menantang, perseroan mampu menurunkan beban keuangan 2,2% dibandingkan 2023 berkat pengelolaan keuangan yang efisien.

    Perseroan juga konsisten mengembangkan produk rendah karbon, memperluas fitur layanan berbasis digital, serta meningkatkan efisiensi produksi guna mempertahankan profitabilitas di tengah persaingan ketat.

  • Hari Kemerdekaan AS 4 Juli 2025: Ini Daftar Layanan yang Tutup dan Tetap Buka

    Hari Kemerdekaan AS 4 Juli 2025: Ini Daftar Layanan yang Tutup dan Tetap Buka

    Serratalhadafc.com – Warga Amerika Serikat akan merayakan Hari Kemerdekaan pada Jumat, 4 Juli 2025. Sebagai salah satu hari besar nasional, peringatan ini bukan hanya momentum historis, tetapi juga hari libur federal yang berdampak pada operasional berbagai layanan dan bisnis di seluruh negeri.

    Hari Kemerdekaan AS menandai momen penting dalam sejarah Amerika, yaitu adopsi Deklarasi Kemerdekaan pada tahun 1776. Mengutip dari Anugerahslot Finance, libur nasional ini membuat banyak kantor pemerintah, bank, dan sebagian bisnis menghentikan operasionalnya untuk sementara.

    Pasar Saham AS

    Mengacu pada laporan Yahoo Finance, seluruh pasar saham AS, termasuk Bursa Efek New York (NYSE) dan Nasdaq, akan tutup pada Jumat, 4 Juli 2025. Bahkan, kedua bursa akan mengakhiri perdagangan lebih awal pada Kamis, 3 Juli 2025, pukul 13.00 waktu setempat.

    Bank dan Lembaga Keuangan

    Federal Reserve menetapkan 4 Juli sebagai hari libur bank. Akibatnya, sebagian besar bank di seluruh AS tidak akan beroperasi pada hari tersebut. Masyarakat disarankan melakukan transaksi penting sebelum tanggal tersebut.

    Supermarket dan Toko Ritel

    Meski banyak layanan publik tutup, sebagian besar supermarket dan toko ritel tetap buka dengan jadwal khusus:

    • Target dan Walmart: Buka seperti biasa mengikuti jam operasional lokal.
    • Jaringan Kroger (termasuk Fred Meyer, Dillons, Food 4 Less, Ralphs, dan QFC): Tetap buka sesuai jam normal, namun bisa berbeda antar lokasi.
    • Whole Foods, Wegmans, dan Food Lion: Beroperasi seperti biasa.
    • Trader Joe’s: Tutup lebih awal, yaitu pukul 17.00.
    • ALDI: Tutup pukul 16.00.
    • Sam’s Club:
      • Anggota Plus: Buka pukul 08.00–18.00
      • Anggota Reguler: Buka pukul 10.00–18.00
    • Costco: Tutup pada Hari Kemerdekaan.

    Layanan Pos dan Pengiriman

    • Layanan Pos AS (USPS) tidak akan melakukan pengambilan maupun pengantaran surat pada 4 Juli.
    • UPS juga menghentikan layanan reguler, namun UPS Express Critical tetap tersedia untuk pengiriman mendesak.
    • FedEx menutup sebagian besar layanannya, kecuali FedEx Custom Critical yang tetap beroperasi untuk kebutuhan khusus.

    Kesimpulan

    Hari Kemerdekaan di Amerika Serikat menjadi momen penting tidak hanya secara historis, tetapi juga berdampak pada rutinitas bisnis dan layanan publik. Warga diimbau untuk menyesuaikan jadwal belanja, pengiriman, dan transaksi keuangan menjelang 4 Juli agar tidak terganggu oleh penyesuaian jam operasional selama libur nasional.

    Dampak Wall Street Terhadap Bursa Asia: Tidak Seragam, Dipengaruhi Banyak Faktor

    Wall Street, sebagai indikator utama kesehatan ekonomi global, kerap menjadi tolok ukur pergerakan pasar saham dunia—termasuk di kawasan Asia. Namun, meski pengaruhnya besar, respon bursa-bursa Asia terhadap pergerakan Wall Street tidak selalu seragam.

    Dalam praktiknya, beberapa bursa Asia mencatat penguatan, sementara yang lain justru mengalami pelemahan, mencerminkan kompleksitas dan keragaman faktor yang membentuk dinamika pasar regional.

    Banyak Faktor Pengaruh, Bukan Hanya dari AS

    Pergerakan pasar saham tidak hanya bergantung pada sentimen dari Amerika Serikat seperti kebijakan tarif, suku bunga, atau data tenaga kerja, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh kondisi domestik di masing-masing negara.

    Beberapa faktor internal yang sering menjadi penentu utama di antaranya:

    • Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)
    • Tingkat inflasi dan kebijakan moneter lokal
    • Angka pengangguran dan tingkat konsumsi masyarakat
    • Stabilitas politik dan kebijakan fiskal

    Investor cenderung akan lebih responsif terhadap kondisi ekonomi makro dan kebijakan pemerintah di negaranya masing-masing, meskipun tetap mencermati arah pergerakan pasar global.

    Penutup

    Meski Wall Street tetap menjadi barometer penting dalam mengukur arah pasar global, namun reaksi pasar Asia tetap dipengaruhi oleh kombinasi antara faktor global dan domestik. Perbedaan kondisi ekonomi dan strategi kebijakan menjadikan pergerakan bursa saham Asia tidak seragam, bahkan bisa berlawanan arah meski merespons isu yang sama.

    Kebijakan Fiskal dan Moneter

    Selain faktor ekonomi makro, kebijakan pemerintah, baik fiskal maupun moneter, turut memainkan peran penting dalam pergerakan bursa saham. Kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, menjaga inflasi tetap terkendali, serta menciptakan stabilitas pasar, umumnya akan meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong penguatan indeks saham.

    Tak hanya itu, sejumlah faktor non-ekonomi juga berpengaruh terhadap dinamika pasar. Stabilitas politik, misalnya, dapat menjadi penentu utama dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. Selain itu, sentimen pasar, yang terbentuk dari ekspektasi investor terhadap kondisi global dan domestik, dapat menggerakkan pasar secara signifikan—meski tidak selalu rasional.

    Dari sisi teknikal, variabel seperti volume perdagangan, volatilitas harga, dan pola pergerakan historis juga sering digunakan pelaku pasar dalam mengambil keputusan. Kombinasi antara faktor fundamental dan teknikal inilah yang membentuk kompleksitas pergerakan bursa saham dari waktu ke waktu.

  • Nvidia Catat Lonjakan Penjualan, Namun Waspadai Dampak Regulasi Ekspor AS

    Nvidia Catat Lonjakan Penjualan, Namun Waspadai Dampak Regulasi Ekspor AS

    Serratalhadafc.com – Nvidia melaporkan lonjakan penjualan kuartalan yang melampaui ekspektasi pasar, didorong oleh tingginya permintaan terhadap chip kecerdasan buatan (AI) menjelang diberlakukannya aturan baru pembatasan ekspor dari Amerika Serikat ke China.

    Mengutip laporan Yahoo Finance, Jumat (30/5/2025), Nvidia memperkirakan pendapatan kuartal berikutnya akan turun hingga USD 8 miliar akibat regulasi ekspor tersebut. Proyeksi ini berada di bawah ekspektasi analis Wall Street.

    Meskipun demikian, kabar tersebut tidak menimbulkan kekhawatiran berlebih di kalangan investor. Saham Nvidia justru melonjak sekitar 5% dalam perdagangan setelah jam pasar, karena pelaku pasar menilai dampak dari kebijakan pembatasan tidak seburuk yang dikhawatirkan sebelumnya.

    Deposit Qris Terpercaya Disini

    Menurut data dari Google Finance, pada Jumat, 30 Mei 2025, saham Nvidia tercatat naik sekitar 3,25% dalam sehari, diperdagangkan pada level USD 139,19 atau setara dengan Rp2,26 juta (dengan asumsi kurs Rp16.294 per dolar AS).

    Optimisme investor turut diperkuat oleh tingginya permintaan terhadap chip generasi terbaru Nvidia, Blackwell, yang sudah diminati oleh sejumlah raksasa teknologi seperti Microsoft.

    Kinerja Sepanjang Tahun

    Sepanjang tahun 2025, pergerakan saham Nvidia cenderung stagnan jika dibandingkan dengan performa luar biasa pada tahun 2024, di mana saham perusahaan hampir naik tiga kali lipat. Kini, Nvidia menghadapi tantangan baru dalam bentuk kebijakan perdagangan yang semakin ketat serta pasar pusat data AI yang mulai menunjukkan tanda-tanda pendewasaan.

    Pembatasan AS Persempit Ruang Nvidia di China, CEO Jensen Huang Suarakan Kekhawatiran

    Langkah pemerintah Amerika Serikat untuk membatasi akses China terhadap teknologi chip canggih buatan AS telah mempersulit manuver Nvidia di salah satu pasar semikonduktor terbesar di dunia. Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran akan masa depan hubungan bisnis perusahaan teknologi Amerika dengan China.

    CEO Nvidia, Jensen Huang, menyampaikan kekhawatirannya dalam panggilan konferensi bersama para analis. Ia menyoroti potensi dampak jangka panjang dari regulasi tersebut, termasuk kemungkinan terputusnya Nvidia dari komunitas pengembang AI di China. Huang juga mengakui bahwa industri semikonduktor di China telah berkembang pesat dan kini berpotensi menjadi pesaing serius dominasi AS dalam teknologi AI.

    Meski menghadapi tantangan, Huang menyambut positif keputusan Presiden AS Donald Trump yang mencabut rancangan peraturan pembatasan penyebaran teknologi AI secara global. Aturan itu sebelumnya sempat diajukan untuk membatasi ekspor teknologi AI dari AS ke negara lain.

    “Presiden Trump ingin Amerika menang. Dan ia juga menyadari bahwa kita bukan satu-satunya negara yang berlomba dalam pengembangan teknologi ini,” ujar Huang.

    Huang juga mengungkapkan bahwa chip Hopper milik Nvidia kini tidak lagi dapat dimodifikasi untuk memenuhi regulasi di pasar China. Namun, ia enggan berkomentar terkait nasib chip generasi terbaru Blackwell dalam konteks pembatasan tersebut.

    Di sisi lain, laporan dari Reuters menyebutkan bahwa Nvidia tengah mempersiapkan versi khusus dari chip Blackwell yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pasar Tiongkok, sebagai respons terhadap regulasi ekspor terbaru dari pemerintah AS.

    Nvidia Bidik Pertumbuhan Global Meski Terpukul Regulasi Ekspor ke China

    Meski harus kehilangan sebagian potensi pendapatan dari pasar China akibat pembatasan ekspor chip canggih oleh pemerintah AS, Nvidia tetap melihat peluang pertumbuhan di kawasan lain. Perusahaan teknologi ini baru saja menandatangani sejumlah kerja sama strategis di Timur Tengah, termasuk pembangunan pusat data raksasa di Uni Emirat Arab yang akan mencakup area seluas 10 mil persegi dan diproyeksikan mampu mendukung infrastruktur AI hingga 5 gigawatt. Kesepakatan serupa juga telah dicapai dengan Arab Saudi dan Taiwan.

    “Kami melihat prospek proyek-proyek skala besar yang akan membutuhkan infrastruktur AI Nvidia hingga puluhan gigawatt dalam waktu dekat,” ujar Colette Kress, Chief Financial Officer (CFO) Nvidia.

    Namun demikian, dampak negatif dari pembatasan ekspor chip ke China tetap terasa, terutama dalam jangka pendek. Kress mengonfirmasi bahwa pendapatan dari segmen pusat data di China telah mengalami penurunan signifikan.

    Sejauh ini, pemerintah AS hanya mengizinkan chip AI model H20 untuk diekspor ke China. Kebijakan ini mendorong Nvidia memperkirakan potensi kerugian sebesar USD 5,5 miliar pada April lalu. Bahkan CEO Jensen Huang sebelumnya menyebut angka kerugian bisa mencapai USD 15 miliar jika pembatasan terus berlanjut.

    Meski begitu, laporan keuangan Nvidia pada Rabu menunjukkan hasil yang lebih baik dari perkiraan. Perusahaan melaporkan bahwa kerugian kuartal pertama sekitar USD 1 miliar lebih rendah dari estimasi sebelumnya, berkat keberhasilan mereka dalam memanfaatkan kembali sebagian bahan produksi.

    Dalam periode tersebut, Nvidia mencatat kehilangan penjualan chip H20 senilai USD 2,5 miliar, namun tetap mampu membukukan pendapatan sebesar USD 4,6 miliar dari chip tersebut. Pasar China masih memberikan kontribusi sebesar 12,5% terhadap total pendapatan perusahaan.

  • Warren Buffett Pengaruhi CEO eToro untuk Kurangi Fokus pada Kripto

    Warren Buffett Pengaruhi CEO eToro untuk Kurangi Fokus pada Kripto

    Serratalhadafc.com – Warren Buffett kembali mencuri perhatian publik setelah memberikan nasihat yang cukup mengejutkan kepada CEO eToro, Yoni Assia. Dikenal sebagai “Oracle of Omaha”, Buffett memang telah lama menjadi panutan bagi banyak tokoh besar dunia bisnis, mulai dari Bill Gates hingga Bill Ackman.

    Mengutip laporan Yahoo Finance pada Jumat (16/5/2025), Buffett yang baru saja mundur dari posisi CEO Berkshire Hathaway setelah lebih dari 60 tahun memimpin, tetap menunjukkan pengaruh besarnya di dunia investasi. Salah satu buktinya adalah pernyataan Yoni Assia dalam wawancara dengan program Squawk Box CNBC pada 15 Mei 2025.

    Assia mengungkapkan bahwa saran dari Buffett membuatnya mulai mempertimbangkan ulang strategi eToro, khususnya terkait aset kripto.

    “Nasihatnya benar-benar membuat saya lebih fokus ke saham dan mulai mengurangi ketergantungan pada kripto,” ujar Assia.

    Pandangan Buffett terhadap aset digital seperti Bitcoin memang sudah lama dikenal tegas. Ia pernah menyebut Bitcoin sebagai “racun tikus dalam bentuk kuadrat” dan bahkan mengibaratkannya sebagai “token perjudian”. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Berkshire Hathaway selama ini menolak untuk terlibat dalam investasi aset kripto.

    Langkah Yoni Assia untuk mendengarkan nasihat Buffett bisa menjadi sinyal perubahan pendekatan strategis eToro di masa mendatang, terutama di tengah gejolak pasar kripto yang masih penuh ketidakpastian.

    CEO eToro: Masa Depan Bisnis Lebih Terjamin di Saham daripada Kripto

    CEO eToro, Yoni Assia, mengungkapkan refleksi mendalam terkait perjalanan perusahaannya di dunia kripto dan saham. Dalam pernyataannya, Assia menegaskan bahwa meski eToro merupakan pelopor perdagangan aset digital di Eropa, keberlanjutan bisnis justru lebih kuat di sektor saham.

    “eToro sudah terlibat di kripto sejak awal. Kami bahkan menjadi perusahaan pertama di Eropa yang mendapat regulasi resmi untuk memperdagangkan aset kripto,” jelas Assia.

    Namun, seiring berjalannya waktu dan pengalaman yang terus bertambah, ia menyadari bahwa masa depan perusahaan lebih stabil jika berfokus pada saham. Data tahun lalu menunjukkan bahwa 75% pendapatan eToro berasal dari saham, sementara hanya 25% dari kripto.

    Assia juga mengenang keputusan penting yang ia buat pada tahun 2011, saat membatalkan rencana go public. Ia mengakui bahwa langkah itu menjadi pelajaran berharga dalam perjalanan bisnisnya.

    “Saya belajar bahwa penting untuk memastikan perusahaan sudah menguntungkan sebelum masuk ke bursa,” ungkapnya.

    Meskipun begitu, Assia tetap yakin bahwa kripto tidak akan menghilang. Ia menegaskan:

    “Tidak seorang pun meragukan bahwa kripto akan tetap ada.”

    Pandangan ini menunjukkan posisi eToro yang kini lebih bijak dalam mengelola eksposur terhadap kripto, sambil tetap menjaga fondasi bisnisnya melalui perdagangan saham.

    Nubank Gandeng Circle dan Talos

    Meskipun Warren Buffett dikenal sebagai salah satu kritikus keras aset kripto, salah satu perusahaan yang didukungnya justru terus memperluas eksposur ke dunia aset digital. Nubank, bank digital raksasa asal Brasil yang didukung oleh Berkshire Hathaway dan Softbank Group Corp, kini bekerja sama dengan Circle dan Talos untuk meningkatkan adopsi kripto di Brasil.

    Dalam pengumuman terbarunya, Nubank Cripto—layanan kripto dari Nubank—menambahkan 11 opsi cryptocurrency baru sepanjang tahun 2023. Dengan penambahan ini, total aset digital yang tersedia di platform Nubank kini mencapai 15, tidak termasuk Nucoin, token utilitas yang digunakan dalam program loyalitas mereka.

    Kolaborasi strategis dengan Circle membawa USDC (USD Coin) ke dalam ekosistem Nubank. Jeremy Allaire, CEO dan salah satu pendiri Circle, menyebutkan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat Brasil terhadap dolar digital.

    “Melalui integrasi USDC di Nubank Cripto, pengguna dapat membeli dan menyimpan dolar digital dengan lebih mudah,” ungkap Allaire.

    Langkah ini menegaskan arah baru Nubank dalam menyediakan layanan finansial yang lebih inklusif dan terhubung dengan teknologi blockchain, meski berada di bawah naungan tokoh legendaris seperti Buffett yang selama ini skeptis terhadap kripto.

    Sebagai informasi, Nubank merupakan salah satu bank digital terbesar di Amerika Latin, dengan 80,4 juta pelanggan di Brasil, serta 1,51 juta nasabah tambahan di Meksiko dan Kolombia. Pada tahun lalu saja, Nubank mencatat pendapatan sebesar USD 1,69 miliar.

    Dengan pertumbuhan agresif dan kolaborasi bersama pemain besar di dunia kripto, Nubank menunjukkan bahwa inovasi finansial tetap bisa berjalan beriringan meski di tengah pandangan konservatif dari para pendukungnya.