Tag: bursa asia

  • Bursa Asia Menguat Usai Trump Pangkas Tarif Mobil Jepang

    Bursa Asia Menguat Usai Trump Pangkas Tarif Mobil Jepang

    Serratalhadafc.com – Pasar saham di kawasan Asia-Pasifik dibuka menguat pada perdagangan Jumat (5/9/2025). Sentimen positif ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang memangkas tarif impor mobil asal Jepang dari 27,5% menjadi 15%.

    Kebijakan tersebut sekaligus memperkuat komitmen Jepang untuk menanamkan investasi senilai USD 550 miliar di berbagai proyek di AS.

    Mengutip Anugerahslot CNBC, indeks utama di Jepang menjadi motor penguatan regional. Nikkei 225 melonjak 1,39%, sementara Topix naik 0,86%, didorong oleh data pengeluaran rumah tangga yang pada Juli 2025 tumbuh 1,4% secara tahunan.

    Dari Korea Selatan, Kospi tercatat menguat 0,26% dan Kosdaq naik 0,35%. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 menambah 0,58%.

    Namun, berbeda dengan tren regional, kontrak berjangka Hang Seng Hong Kong bergerak di level 25.021, sedikit lebih rendah dibanding penutupan Kamis (25.058,51). Hal ini mengindikasikan adanya potensi pelemahan pada awal perdagangan.

    Sementara itu, di Asia Tenggara, pasar saham Malaysia dan Indonesia tidak beroperasi karena libur nasional.

    Wall Street Menguat, Investor Nantikan Data Ketenagakerjaan AS

    Sementara itu, bursa berjangka Amerika Serikat (AS) bergerak stabil pada Jumat pagi menjelang publikasi laporan ketenagakerjaan Agustus yang akan dirilis malam waktu setempat. Investor menaruh harapan bahwa data tersebut dapat memperkuat peluang pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.

    Pada perdagangan Kamis (4/9/2025) di New York, tiga indeks utama Wall Street kompak ditutup di zona hijau. Indeks S&P 500 naik 0,83% ke 6.502,08, mencetak rekor penutupan ke-21 sepanjang tahun ini. Nasdaq Composite juga bertambah 0,98% menjadi 21.707,69, sementara Dow Jones Industrial Average menguat 350,06 poin atau 0,77% ke posisi 45.621,29.

    Trump Pangkas Tarif Mobil Jepang, Resmikan Kesepakatan Dagang Baru

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Kamis (4/9/2025) resmi menandatangani perintah eksekutif yang memangkas tarif impor mobil serta sejumlah produk asal Jepang. Kebijakan ini juga menandai implementasi kesepakatan dagang yang pertama kali diumumkan pada Juli lalu.

    Mengutip Newsweek, Jumat (5/9/2025), tarif mobil asal Jepang dipangkas dari 27,5% menjadi 15%. Aturan ini akan berlaku tujuh hari setelah diterbitkan, sementara beberapa keringanan tarif berlaku surut sejak 7 Agustus. Pemangkasan tarif tersebut merupakan bagian dari negosiasi perdagangan yang lebih luas antara Washington dan Tokyo.

    Tarif tinggi sebelumnya menjadi beban besar bagi produsen Jepang. Toyota, misalnya, memperkirakan kerugian hingga USD 10 miliar akibat bea tambahan atas mobil ekspor ke pasar AS.

    “Kami menghargai kepemimpinan Presiden Trump dalam mengamankan kesepakatan ini. Kerangka kerja baru ini memberikan kejelasan yang sangat dibutuhkan,” tulis Toyota dalam pernyataannya.

    Tak hanya di sektor otomotif, Jepang juga sepakat meningkatkan impor produk pertanian dari AS senilai USD 8 miliar per tahun. Komoditas yang masuk daftar antara lain beras, jagung, kedelai, pupuk, dan bioetanol.

    Selain itu, pemerintah Jepang berkomitmen menyalurkan investasi jumbo di AS dengan total nilai USD 550 miliar. Investasi tersebut akan berbentuk ekuitas, pinjaman, hingga jaminan yang disalurkan melalui bank-bank milik negara.

    Jepang Pastikan Tarif Rendah untuk Sektor Strategis

    Kesepakatan dagang baru ini juga memberi Jepang kepastian tarif rendah untuk sejumlah produk strategis, seperti cip semikonduktor dan farmasi. Selain itu, bea masuk untuk pesawat komersial serta suku cadangnya dihapus sepenuhnya.

    Negosiator perdagangan utama Jepang, Ryosei Akazawa, bahkan terbang langsung ke Washington demi mendorong percepatan penerbitan perintah eksekutif tersebut. Bagi Jepang—yang merupakan mitra dagang terbesar kelima AS—kesepakatan ini dianggap sebagai jaminan penting untuk menjaga stabilitas akses perdagangan di pasar Amerika.

  • Bursa Asia Menguat Meski Trump Umumkan Tarif Baru untuk Sejumlah Negara

    Bursa Asia Menguat Meski Trump Umumkan Tarif Baru untuk Sejumlah Negara

    Serratalhadafc.com – Sebagian besar bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa (8/7/2025), meskipun pasar global dikejutkan oleh pengumuman Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait pemberlakuan tarif impor baru terhadap sejumlah negara mitra dagang utama, termasuk di Asia.

    Melalui surat yang diunggah di akun Anugerahslot Truth Social-nya, Trump menyampaikan bahwa mulai 1 Agustus 2025, barang-barang yang diimpor ke AS dari Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Kazakhstan, dan Tunisia akan dikenakan tarif sebesar 25%.

    Tidak hanya itu, tarif impor lebih tinggi juga akan diberlakukan untuk beberapa negara Asia lainnya:

    • Indonesia: 32%
    • Bangladesh: 35%
    • Kamboja dan Thailand: 36%
    • Laos dan Myanmar: 40%

    Kebijakan ini berpotensi memicu ketegangan dagang baru, namun sejauh ini pasar tampaknya masih merespons dengan tenang.

    Kinerja Bursa Asia

    Hong Kong: Kontrak berjangka indeks Hang Seng diperdagangkan pada level 23.886, sedikit lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir di angka 23.887,83, mengindikasikan pembukaan yang cenderung melemah.

    Jepang: Indeks acuan Nikkei 225 naik 0,36% di awal perdagangan, sementara indeks Topix yang mencerminkan performa lebih luas naik 0,31%.

    Korea Selatan: Indeks Kospi mencatat kenaikan 0,44%, sedangkan indeks saham berkapitalisasi kecil, Kosdaq, turut menguat 0,19%.

    Australia: Berbeda dengan bursa Asia lainnya, indeks acuan S&P/ASX 200 justru mengalami penurunan 0,44%. Pasar di Australia tengah menantikan keputusan dari Reserve Bank of Australia (RBA), yang diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3,6% dalam pertemuan kebijakan yang berakhir besok.

    Meskipun tekanan tarif dari AS menimbulkan kekhawatiran, pelaku pasar tampaknya tetap optimistis terhadap prospek ekonomi regional, setidaknya dalam jangka pendek. Namun, investor akan terus memantau perkembangan kebijakan dagang lebih lanjut serta respons dari negara-negara yang terdampak.

    Wall Street Tertekan Setelah Pengumuman Kenaikan Tarif Impor oleh Presiden Trump

    Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street mengalami tekanan signifikan pada penutupan perdagangan Senin (7/7/2025). Penurunan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump membocorkan sejumlah surat resmi yang berisi pengumuman kenaikan tarif impor terhadap beberapa negara mitra dagang utama.

    Mengutip CNBC pada Selasa (8/7/2025), indeks saham acuan Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 422,17 poin atau 0,94%, dan ditutup di level 44.406,36. Sementara itu, indeks S&P 500 turun sebesar 0,79%, berakhir di angka 6.229,98, dan indeks teknologi Nasdaq Composite anjlok 0,92%, ditutup pada 20.412,52.

    Penutupan ketiga indeks utama ini menjadi yang terburuk sejak pertengahan Juni 2025, mencerminkan kekhawatiran investor atas dampak kebijakan tarif yang diumumkan.

    Tarif Baru Mulai Berlaku 1 Agustus

    Presiden Trump mengumumkan melalui serangkaian posting di platform Truth Social pada Senin bahwa barang impor dari setidaknya tujuh negara akan dikenakan tarif yang lebih tinggi mulai tanggal 1 Agustus 2025.

    Dalam unggahan tersebut, Trump membagikan tangkapan layar surat resmi yang ditandatanganinya, ditujukan kepada para pemimpin Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Kazakhstan, Afrika Selatan, Laos, dan Myanmar. Surat-surat ini secara resmi menetapkan tarif impor baru untuk setiap negara tersebut, menandai eskalasi kebijakan proteksionis AS yang berdampak langsung pada hubungan perdagangan global.

    Kebijakan tarif ini menimbulkan ketidakpastian di pasar global, mendorong investor untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Para analis memperingatkan bahwa langkah ini bisa memperpanjang ketegangan dagang dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global dalam beberapa bulan ke depan.

    Saham Otomotif dan Teknologi Tertekan Usai Pengumuman Tarif Trump, Kekhawatiran Perdagangan Meningkat

    Saham-saham perusahaan besar terdampak langsung dari pengumuman tarif impor Presiden Donald Trump. Saham Toyota Motor turun tajam sebesar 4%, sementara Honda Motor anjlok 3,9%. Di sektor teknologi, saham Nvidia sedikit menurun, sedangkan saham Apple dan Alphabet turun lebih dari 1%. Selain itu, saham AMD juga merosot lebih dari 2%.

    Pengumuman ini menjadi yang pertama dari beberapa pengumuman kebijakan perdagangan yang akan diluncurkan oleh Trump dalam beberapa hari mendatang.

    Menteri Keuangan, Scott Bessent, menyatakan dalam program Squawk Box CNBC pada Senin bahwa selama 48 jam ke depan, akan ada beberapa pengumuman terkait kebijakan perdagangan. Ia menambahkan, “Ini akan menjadi beberapa hari yang sibuk.”

    Selain itu, ketegangan perdagangan semakin meningkat setelah Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% terhadap negara-negara yang mendukung apa yang disebutnya sebagai “kebijakan Anti-Amerika BRICS.” Kelompok BRICS ini terdiri dari negara-negara pasar berkembang seperti Brasil, Rusia, India, dan Cina.

    Kebijakan ini memicu kekhawatiran investor mengenai eskalasi perang dagang yang dapat berdampak pada stabilitas pasar global dalam waktu dekat.