Tag: ihsg

  • Bursa Saham Asia dan Wall Street Menguat di April 2025

    Bursa Saham Asia dan Wall Street Menguat di April 2025

    Serratalhadafc.com – Bursa saham Asia mencatatkan pergerakan beragam pada perdagangan terbaru, dengan sebagian besar indeks menunjukkan penguatan. Indeks Nikkei 225 di Jepang melonjak lebih dari 1%, memperpanjang reli yang terjadi di hari sebelumnya. Indeks Topix juga ikut naik, mencatatkan kenaikan sebesar 0,81%.

    Sementara itu, di Korea Selatan, indeks Kospi bergerak datar, sedangkan indeks Kosdaq berhasil naik tipis sebesar 0,34%. Di pasar Australia, indeks ASX 200 menguat sebesar 0,27%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng berjangka tercatat di level 22.069, sedikit melemah dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di 22.072,62.

    Namun, di tengah sentimen positif tersebut, Korea Selatan justru melaporkan pertumbuhan ekonomi yang mengecewakan. Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut tercatat mengalami kontraksi sebesar 0,1% pada kuartal pertama tahun 2025, berdasarkan data awal yang dirilis Kamis pekan ini. Angka ini meleset dari ekspektasi kenaikan 0,1% yang diprediksi dalam jajak pendapat oleh Reuters.

    Baca Juga : Investasi Bitcoin Bisa Jadi Solusi Menghadapi Gejolak Ekonomi

    Dari Amerika Serikat, kontrak berjangka menunjukkan pergerakan campuran setelah indeks utama Wall Street membukukan kenaikan selama dua hari berturut-turut. Kontrak berjangka S&P 500 naik 0,1%, demikian pula kontrak berjangka Nasdaq 100. Sementara itu, kontrak berjangka Dow Jones Industrial Average justru turun 45 poin, atau sekitar 0,1%.

    Di Wall Street sendiri, ketiga indeks utama ditutup di zona hijau di tengah harapan bahwa ketegangan dagang antara AS dan China akan segera mereda. Presiden AS saat itu, Donald Trump, juga menenangkan pasar dengan pernyataannya bahwa ia tidak memiliki rencana untuk mengganti Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

    Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 419,59 poin atau 1,07% ke level 39.606,57. Indeks S&P 500 naik 1,67% dan berakhir di level 5.375,86. Sementara itu, Nasdaq Composite mencatat lonjakan terbesar dengan kenaikan 2,50%, ditutup pada 16.708,05. Ketiga indeks tersebut mencatatkan kenaikan beruntun, mencerminkan sentimen positif yang tengah berkembang di pasar global.

    Bursa Asia Menguat Seiring Meredanya Ketegangan Perang Dagang AS-China

    Pada Rabu, 23 April 2025, bursa saham Asia Pasifik mengalami lonjakan signifikan, mengikuti jejak penguatan yang terjadi di Wall Street. Sentimen positif ini muncul seiring meredanya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

    Optimisme pasar menguat setelah pernyataan dari Presiden AS, Donald Trump, yang menyebutkan bahwa tarif akhir terhadap barang-barang China tidak akan mencapai angka ekstrem hingga 145%. Meski demikian, Trump menegaskan bahwa tarif juga tidak akan ditiadakan sepenuhnya. Sikap ini memberi sinyal kemungkinan pendekatan kompromi dalam kebijakan dagang AS-China.

    Selain itu, Trump juga mengklarifikasi bahwa ia tidak berencana untuk mengganti Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell, yang selama ini menjadi perhatian pelaku pasar. Kepastian ini turut membantu meredakan kekhawatiran investor.

    Di kawasan Asia, indeks saham utama menunjukkan tren positif. Hong Kong mencatatkan penguatan tertinggi dengan Indeks Hang Seng melonjak 2,37% ke level 22.072,62. Sementara itu, indeks Hang Seng Teknologi mencatat kenaikan lebih besar lagi, sebesar 3,07% menjadi 5.049,40. Di sisi lain, indeks CSI 300 di China bergerak relatif stabil di angka 3.786,88.

    Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 1,89% ke level 34.868,63, disusul indeks Topix yang naik 2,06% menjadi 2.584,32. Korea Selatan pun menunjukkan tren serupa, dengan indeks Kospi bertambah 1,57% ke posisi 2.525,56 dan Kosdaq meningkat 1,39% menjadi 726,08.

    Sementara itu, indeks Nifty 50 di India naik 0,52%, dan pasar Australia juga mencatatkan kenaikan dengan ASX 200 bertambah 1,33% ke level 7.920,50.

    Kenaikan di berbagai bursa Asia ini mencerminkan keyakinan investor terhadap stabilitas pasar keuangan regional, di tengah tanda-tanda membaiknya hubungan dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.

    IHSG Tembus 6.600, Mayoritas Sektor Saham Menguat

    Pada perdagangan Rabu, 23 April 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus level 6.600, ditutup menguat signifikan di tengah sentimen positif dari mayoritas sektor saham. Penguatan ini terjadi seiring keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%.

    Berdasarkan data dari RTI, IHSG ditutup naik 1,47% ke posisi 6.634,37. Indeks LQ45 juga turut menguat sebesar 1,98% ke level 744,78. Seluruh indeks saham acuan tercatat menghijau pada perdagangan hari itu. IHSG sempat menyentuh level tertingginya di 6.642,91 dan sempat menyentuh titik terendah di 6.588,25.

    Dari sisi kinerja emiten, terdapat 412 saham yang mengalami kenaikan harga, sementara 193 saham melemah dan 201 saham lainnya stagnan. Total frekuensi perdagangan tercatat mencapai 1.286.794 kali, dengan volume transaksi sebesar 21,9 miliar saham dan nilai transaksi harian mencapai Rp 13,7 triliun. Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah berada di kisaran Rp 16.860.

    Sektor saham properti menjadi motor utama penguatan IHSG dengan lonjakan sebesar 2,45%. Sektor kesehatan juga mencatat kinerja positif dengan kenaikan 2,22%, disusul sektor keuangan yang naik 1,71% dan sektor consumer siklikal yang meningkat 1,7%.

    Penguatan juga terlihat di sektor industri yang naik 1,27%, sektor consumer nonsiklikal naik 1,61%, sektor energi bertambah 0,52%, infrastruktur naik 0,78%, dan sektor transportasi menguat 0,53%.

    Namun, tidak semua sektor bergerak positif. Sektor basic materials mengalami koreksi sebesar 1,56%, sedangkan sektor teknologi melemah tipis sebesar 0,03%.

    Kinerja positif IHSG mencerminkan optimisme investor terhadap kondisi pasar, terutama setelah kepastian suku bunga dari Bank Indonesia serta sentimen global yang turut memengaruhi arah pergerakan pasar domestik.

  • Ini Pemicu IHSG Kembali Bangkit

    Ini Pemicu IHSG Kembali Bangkit

    Serratalhadafc.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Selasa (15/4/2025), naik 1,56% atau 102 poin ke level 6.471,24. Indeks LQ45 juga mengikuti tren positif dengan kenaikan 1,62% ke posisi 6.466,35.

    Seluruh sektor saham mencatatkan penguatan, dengan sektor energi menjadi pendorong utama setelah naik 2,46%. Penguatan IHSG ini terjadi setelah pasar mengalami tekanan dalam beberapa waktu terakhir. Sentimen positif datang dari pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menunda penerapan tarif balasan terhadap lebih dari 75 negara, kecuali China, selama 90 hari.

    Ekonom Panji Irawan menilai lonjakan IHSG juga dipengaruhi oleh langkah Presiden Indonesia Prabowo Subianto dalam merespons kebijakan tarif Trump. Menurut Panji, keberhasilan Prabowo dalam mengkomunikasikan strategi dan program pemerintah secara langsung dan komprehensif kepada publik telah meningkatkan kepercayaan investor, terutama dalam enam bulan terakhir.

    Ia merujuk pada pertemuan besar yang digelar pada 8 April 2025, yang dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara. Forum ini dinilai berhasil memberikan kejelasan dan keyakinan pasar terhadap arah kebijakan ekonomi pemerintah.

    Selain itu, keputusan Prabowo mengirim tiga menteri ke AS untuk melakukan negosiasi terkait tarif impor dinilai sebagai langkah strategis. Komunikasi aktif juga dibangun dengan negara-negara lain, termasuk Malaysia, Turki, Mesir, dan Yordania, guna memperluas kerja sama perdagangan.

    Panji menyebut, pemerintahan Prabowo menunjukkan semangat ekspansi dan inisiatif yang disesuaikan dengan kekuatan dan peluang dalam negeri. Ia menegaskan bahwa strategi ini penting untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Indonesia Mencari Negara Baru

    Pemerintah Indonesia perlu segera mencari pasar ekspor baru untuk memperluas jangkauan perdagangan, terutama sebagai respons terhadap hambatan tarif tinggi dari negara seperti Amerika Serikat.

    Ekonom Panji menilai perluasan pasar ekspor merupakan langkah antisipatif agar tidak terlalu bergantung pada negara tujuan yang menerapkan tarif besar.

    “Kolaborasi antara otoritas moneter, fiskal, dan sektor jasa keuangan penting dilakukan untuk menyusun peta potensi pasar alternatif yang bisa dimanfaatkan oleh eksportir maupun pemerintah, seperti Kemendag dan Kemenlu,” ujarnya.

    Panji juga menegaskan pentingnya konsistensi pemerintah dalam mengoptimalkan devisa hasil ekspor guna memperkuat cadangan devisa nasional.

    Kerja Sama Pemerintah dan Swasta

    Panji Irawan menyarankan agar Bank Indonesia lebih proaktif dalam menjalin kedekatan dengan pasar, terutama sektor perbankan, guna menciptakan kecocokan dalam transaksi valuta asing antara eksportir dan importir.

    “Pelaku pasar valas dan potensi volume transaksi antara pembeli dan penjual sebenarnya memiliki pola historis yang bisa dipetakan dan dikelola. Kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) serta instrumen penempatannya dapat dirancang agar lebih menarik,” jelas Panji.

    Ia juga menekankan pentingnya langkah pragmatis di tengah krisis global. Menurutnya, sinergi yang solid antara pemerintah dan sektor swasta sangat dibutuhkan agar Indonesia bisa bertahan dan bahkan memanfaatkan peluang kerja sama bisnis, baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional.

  • Di Tengah Perang Tarif, Perusahaan Penambang Menguat Sahamnya

    Serratalhadafc.com – Pasar AS ditutup menguat, dengan Nasdaq Composite naik 2,06% dan sektor aset digital melonjak 3,72%, mendorong total valuasi pasar kripto ke USD 2,63 triliun.

    Saham perusahaan penambang Bitcoin yang terdaftar di bursa juga mencatat kinerja positif. Sembilan dari 12 perusahaan teratas berdasarkan kapitalisasi pasar mengalami kenaikan harga saham, setelah sempat tertekan akibat kebijakan tarif impor dari mantan Presiden AS, Donald Trump. Indeks utama juga ikut menguat: Nasdaq naik 2,06%, NYSE 1,84%, S&P 500 menguat 1,81%, dan Dow Jones Industrial Average naik 1,56%.

    Menurut data Bitcoinminingstock.io, Cipher Mining (CIFR) mencatat lonjakan tertinggi pada hari Jumat, naik 9,01%. Diikuti oleh MARA Holdings (MARA) yang naik 6,56%, Galaxy Digital (GLXY) 6,48%, dan Terawulf (WULF) 6,25%. Cleanspark (CLSK) juga masuk lima besar dengan kenaikan 5,19%. Saham penambang lainnya seperti Bitdeer (BTDR), Riot Platforms (RIOT), Core Scientific (CORZ), Hut 8 (HUT), dan Applied Digital (APLD) juga menguat antara 3,12% hingga 4,61%.

    Namun secara mingguan, hanya tujuh dari dua belas perusahaan yang mencatat kinerja positif. Galaxy Digital memimpin dengan kenaikan 15,77%, disusul Cipher Mining yang naik 15,23%.

    Meski sempat menguat dalam jangka pendek, saham-saham penambang Bitcoin masih mencatat tren negatif sepanjang 2025. Cleanspark turun 18,56%, MARA Holdings 25,40%, Riot Platforms 30,85%, dan Applied Digital 30,75%.

    Halving Bitcoin 2024

    Walau menghadapi tekanan dari berbagai arah, sebagian pelaku pasar masih optimistis terhadap dampak jangka panjang dari peristiwa halving Bitcoin pada April 2024.

    Halving adalah proses yang memotong setengah imbalan blok untuk penambang dan terjadi setiap empat tahun. Secara historis, hal ini sering memicu tren kenaikan harga Bitcoin dalam 12 hingga 18 bulan setelahnya. Banyak analis meyakini bahwa pengurangan suplai Bitcoin baru dari halving bisa mendorong harga naik, terutama jika permintaan tetap atau meningkat.

    Namun, karena halving juga memangkas pendapatan langsung penambang, hanya perusahaan dengan efisiensi tinggi dan manajemen keuangan yang kuat yang diperkirakan bisa bertahan dan berkembang dalam kondisi pasar pasca-halving.

  • Stablecoin Jadi Pilihan di Tengah Tarif Trump

    Stablecoin Jadi Pilihan di Tengah Tarif Trump

    Serratalhadafc.com – Ketidakpastian global kembali meningkat setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan kebijakan tarif besar-besaran terhadap sejumlah negara mitra dagang. Dampaknya langsung terasa ke berbagai sektor, termasuk pasar saham, nilai tukar Rupiah, dan pasar kripto domestik.

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami aksi panic selling, sementara Rupiah terus tertekan terhadap dolar AS. Nilai tukar USD/IDR spot tercatat menyentuh Rp16.864 dan sempat melampaui Rp17.000 di pasar offshore. Dalam situasi ini, pelaku pasar cenderung mengadopsi strategi defensif.

    Chief Marketing Officer Tokocrypto, Wan Iqbal, menyatakan bahwa kondisi makroekonomi saat ini mendorong investor untuk lebih berhati-hati, khususnya dalam menghadapi aset berisiko. Bitcoin sendiri sudah mengalami koreksi lebih dari 25% dari puncak harganya, sementara altcoin juga terkoreksi tajam.

    Iqbal menjelaskan bahwa penurunan volume perdagangan dan minimnya aksi beli mencerminkan pasar yang masih berada dalam fase konsolidasi. Tekanan jual belum sepenuhnya mereda.

    “Investor saat ini cenderung fokus pada aset utama seperti Bitcoin dan stablecoin, sambil menjauhi altcoin yang lebih spekulatif dan rentan terhadap fluktuasi harga,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (10/4/2025).

    Meski Trump telah mengumumkan penangguhan sementara tarif selama 90 hari untuk 75 negara yang masih dalam tahap negosiasi, ia justru memperketat kebijakan terhadap China. Tarif atas produk dari China kini naik menjadi 125% dan langsung berlaku, meningkatkan kekhawatiran akan konflik dagang jangka panjang.

    Tether Mulai jadi Favorit Untuk Investasi

    “Di tengah gejolak global dan fluktuasi nilai tukar, investor kripto di Indonesia mulai beralih ke aset yang lebih stabil, terutama stablecoin seperti Tether (USDT),” ujar Wan Iqbal.

    Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), USDT telah menjadi aset kripto paling aktif diperdagangkan di Indonesia dalam dua tahun terakhir, melampaui Bitcoin, Ethereum, dan Solana. CoinMarketCap mencatat bahwa volume perdagangan USDT di tiga bursa kripto terbesar di Indonesia telah menembus angka USD 7 miliar sejak awal 2024.

    “Di Tokocrypto, pasangan USDT/IDR menyumbang lebih dari 25% dari total volume transaksi harian dalam 24 jam terakhir. USDT kini menjadi jangkar utama aktivitas trading di Indonesia,” jelas Iqbal.

    USDT tidak hanya menawarkan kestabilan harga, tetapi juga digunakan sebagai alat lindung nilai terhadap volatilitas rupiah.

    “Dominasi USDT juga memperkuat perannya sebagai pintu masuk ke berbagai platform DeFi dan aplikasi kripto lainnya,” tambahnya.

    Menurut Iqbal, kestabilan yang ditawarkan USDT membuatnya menarik bagi investor yang ingin menjaga arus kas tanpa harus terkena risiko fluktuasi harga kripto secara langsung.

  • Penyebab IHSG Kembali Menguat

    Serratalhadafc.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 3,35 persen pada Rabu (26/3/2025), didorong respons positif pasar terhadap jajaran pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).

    Hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini, IHSG naik 209,18 poin ke level 6.444. Kepala Riset Bahana Sekuritas, Satria Sambijantoro, menilai bahwa komposisi 18 managing director Danantara yang profesional dan bebas afiliasi politik mampu meredakan ketidakpastian di pasar.

    “Karena pasar bekerja berdasarkan ekspektasi, kami percaya perkembangan Danantara, ditambah dengan peran bank-bank BUMN berkapitalisasi besar, akan berdampak netral hingga positif dan cukup untuk memicu reli taktis di bursa saham RI,” ujar Satria, dikutip dari Antara, Kamis (26/3/2025).

    Bahana Sekuritas semakin optimistis terhadap pasar saham Indonesia setelah pengumuman 18 anggota tim pengelola Danantara. Seluruhnya berasal dari latar belakang profesional, mayoritas memiliki pengalaman di luar negeri, serta minim keterkaitan dengan politik domestik.

    Dari total pengurus, 67 persen memiliki keahlian di bidang pasar modal, investasi, keuangan, atau perbankan. Selain itu, 61 persen merupakan lulusan universitas di Amerika Serikat, sementara 72 persen memiliki gelar Magister atau Doktor. Usia rata-rata mereka adalah 55 tahun.

    “Meski ada perbedaan pandangan di kalangan investor institusional mengenai apakah tim Danantara adalah ‘Dream Team’ yang dapat menarik kembali dana asing, kami menilai ekspektasi terhadap Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia masih terlalu pesimistis,” pungkasnya.

    IHSG Melonjak 3,8 Persen, Seluruh Sektor Saham Menghijau

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan Rabu (26/3/2025), ditopang lonjakan transaksi harian dan penguatan di seluruh sektor saham.

    Mengutip data RTI, IHSG melesat 3,8 persen ke level 6.472,35, sementara Indeks LQ45 naik lebih tinggi, yakni 4,9 persen ke posisi 731,13. Semua indeks saham acuan berakhir di zona hijau.

    Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level tertinggi 6.489,14 dan level terendah 6.312,96. Sebanyak 531 saham menguat, 112 saham melemah, dan 158 saham stagnan. Aktivitas pasar mencatat 1.117.001 transaksi, dengan volume perdagangan mencapai 30,8 miliar saham dan nilai transaksi harian Rp 34,5 triliun. Lonjakan transaksi di pasar negosiasi didorong oleh saham YUPI, yang mencatat nilai transaksi Rp 18,4 triliun. Adapun kurs dolar AS terhadap rupiah berada di kisaran Rp 16.575.

    Semua sektor saham mengalami penguatan. Sektor basic materials memimpin dengan kenaikan 4,31 persen, disusul sektor transportasi yang meroket 4 persen. Sektor keuangan tumbuh 3,6 persen, sedangkan infrastruktur naik 3,11 persen.

    Sementara itu, sektor energi meningkat 2,51 persen, sektor industri naik 2,74 persen, sektor consumer nonsiklikal bertambah 2,36 persen, dan sektor consumer siklikal menguat 2,05 persen. Sektor properti melesat 2,6 persen, sektor teknologi naik 2,67 persen, sedangkan sektor kesehatan mengalami kenaikan lebih kecil, yakni 0,11 persen.

    Pergerakan Saham BMRI, BBCA, dan YUPI pada Perdagangan Rabu

    Pada perdagangan Rabu (26/3/2025), saham BMRI melonjak 8,65 persen ke level Rp 5.150 per saham. Saham BMRI dibuka menguat di Rp 4.980 per saham, naik dari penutupan sebelumnya di Rp 4.740 per saham. Sepanjang perdagangan, saham BMRI bergerak di rentang Rp 4.930 – Rp 5.175 per saham, dengan total frekuensi transaksi 68.493 kali, volume perdagangan mencapai 6.295.627 saham, dan nilai transaksi sebesar Rp 3,2 triliun.

    Saham BBCA juga mencatat kenaikan signifikan, melambung 5,9 persen ke Rp 8.525 per saham. Saham BBCA dibuka naik 250 poin di Rp 8.300 per saham, dengan pergerakan di rentang Rp 8.275 – Rp 8.650 per saham. Total transaksi tercatat 58.261 kali, dengan volume perdagangan 3.187.375 saham dan nilai transaksi Rp 2,7 triliun.

    Di sisi lain, saham YUPI mengalami penurunan 0,42 persen ke posisi Rp 2.380 per saham di pasar reguler. Saham ini dibuka melemah 20 poin ke Rp 2.370 per saham, dengan pergerakan di antara Rp 2.250 – Rp 2.390 per saham. Total transaksi saham YUPI tercatat 6.973 kali, dengan volume perdagangan 76.984.856 saham dan nilai transaksi mencapai Rp 18,4 triliun.

  • Indeks Saham Asia Mulai Menguat

    Indeks Saham Asia Mulai Menguat

    Serratalhadafc.com – Bursa saham Asia-Pasifik dibuka menguat pada Rabu, mengikuti tren positif di Wall Street setelah muncul ekspektasi bahwa tarif perdagangan yang direncanakan Presiden AS Donald Trump mungkin lebih lunak dari yang diperkirakan sebelumnya.

    Dikutip dari CNBC, Rabu (26/3/2025), indeks S&P/ASX 200 Australia dibuka naik 0,71%, sementara Nikkei 225 Jepang dan Topix masing-masing naik 0,63% dan 0,39%. Kospi Korea Selatan juga mencatat kenaikan 0,38%, meski Kosdaq mengalami sedikit pelemahan 0,28%.

    Di Hong Kong, indeks berjangka Hang Seng berada di level 23.478, lebih tinggi dibanding penutupan sebelumnya di 23.344,25.

    Menurut laporan dari The Wall Street Journal dan Bloomberg, tarif perdagangan yang dijadwalkan mulai 2 April kemungkinan akan diterapkan dengan cakupan terbatas. Bahkan, Trump menyatakan kemungkinan adanya “fleksibilitas” dalam kebijakan tarif timbal balik bagi mitra dagang AS.

    Namun, kepercayaan konsumen AS mengalami tekanan. Laporan Morning Consult mengungkapkan bahwa saat Trump bersiap meningkatkan perang dagang, konsumen AS semakin khawatir terhadap inflasi, kondisi keuangan yang melemah, serta ketidakpastian di pasar tenaga kerja. Hal ini diperkirakan akan berdampak pada penurunan pengeluaran di berbagai golongan pendapatan.

    Sementara itu, kontrak berjangka saham AS bergerak stabil setelah S&P 500 mencatat kenaikan tipis, menandai tiga sesi berturut-turut di zona hijau.

    Pada penutupan perdagangan di AS, ketiga indeks utama berakhir lebih tinggi:

    • S&P 500 naik 0,16% ke 5.776,65
    • Nasdaq Composite menguat 0,46% ke 18.271,86
    • Dow Jones Industrial Average bertambah 4,18 poin (0,01%) ke 42.587,50.

    Peluang Koreksi IHSG

    IHSG Berpotensi Melemah, Uji Level 5.975 pada Perdagangan Rabu (26/3/2025)

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mengalami pelemahan pada perdagangan Rabu (26/3/2025) dan diperkirakan akan kembali menguji posisi 5.975.

    Pada perdagangan Selasa (25/3/2025), IHSG menguat 1,21% ke level 6.235 dengan meningkatnya volume pembelian.

    Menurut Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, meskipun IHSG menunjukkan penguatan, posisi saat ini masih dalam bagian dari wave (v), yang membuatnya rentan terkoreksi kembali ke 5.975, atau dalam skenario terburuk hingga 5.879.

    Herditya memproyeksikan level support IHSG berada di 5.938 dan 5.825, sementara level resistance di 6.445 dan 6.557 untuk perdagangan Rabu (26/3/2025).

    Sementara itu, riset dari PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan bahwa IHSG berpotensi mengalami penguatan terbatas, dengan support di 5.950 dan resistance di 6.380.

    Saham Yang Direkomendasi

    Rekomendasi Saham Hari Ini: ARTO, AKRA, PNLF, BRMS, DOID, PANI, dan WIFI

    PT Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Panin Financial Tbk (PNLF) sebagai pilihan investasi untuk hari ini.

    Sementara itu, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, merekomendasikan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) sebagai saham potensial.

    Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Pelajari dan analisis dengan cermat sebelum membeli atau menjual saham. Serratalhadafc.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan maupun kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

  • Resmi Hery Gunardi Menjabat Dirut BRI

    Resmi Hery Gunardi Menjabat Dirut BRI

    Serratalhadafc.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025, di Jakarta. Dalam rapat ini, terjadi pergantian pengurus, termasuk pergantian Direktur Utama. Pemegang saham BRI memberhentikan dengan hormat Sunarso sebagai Direktur Utama dan mengangkat Hery Gunardi sebagai penggantinya.

    Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menjelaskan bahwa RUPST 2025 menetapkan perubahan pengurus dengan memberhentikan 19 nama dari jajaran direksi dan komisaris, antara lain:

    Direksi dan Komisaris yang Diberhentikan:

    • Sunarso – Direktur Utama
    • Catur Budi Harto – Wakil Direktur Utama
    • Handayani – Direktur Bisnis Konsumer
    • Supari – Direktur Bisnis Mikro
    • Amam Sukriyanto – Direktur Commercial, Small and Medium Business
    • Arga Mahanana Nugraha – Direktur Digital dan Teknologi Informasi
    • Agus Winardono – Direktur Human Capital
    • Agus Sudiarto – Direktur Manajemen Risiko
    • Andrijanto – Direktur Retail Funding and Distribution
    • Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari – Direktur Keuangan
    • Kartika Wirjoatmodjo – Komisaris Utama
    • Rofikoh Rokhim – Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen
    • Paripurna Poerwoko Sugarda – Komisaris Independen
    • Nurmaria Sarosa – Komisaris Independen
    • Haryo Baskoro Wicaksono – Komisaris Independen
    • Dwi Ria Latifa – Komisaris Independen
    • Agus Riswanto – Komisaris
    • Rabin Indrajad Hattari – Komisaris
    • Heri Sunaryadi – Komisaris Independen

    Selain itu, RUPST 2025 juga menetapkan pengangkatan nama-nama baru dalam jajaran direksi dan komisaris:

    Direksi yang Diangkat:

    • Hery Gunardi – Direktur Utama
    • Hakim Putratama – Direktur Operations
    • Riko Tasmaya – Direktur Corporate Banking
    • Aquarius Rudianto – Direktur Network dan Retail Funding
    • Farida Thamrin – Direktur Treasury dan International Banking
    • Akhmad Purwakajaya – Direktur Micro
    • Alexander Dippo Paris Y. S. – Direktur Commercial Banking
    • Nancy Adistyasari – Direktur Consumer Banking
    • Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari – Direktur Finance & Strategy
    • Mucharom – Direktur Manajemen Risiko
    • Saladin Dharma Nugraha Effendi – Direktur Information Technology

    Komisaris yang Diangkat:

    • Kartika Wirjoatmodjo – Komisaris Utama
    • Parman Nataatmadja – Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen
    • Helvi Yuni Moraza – Komisaris
    • Edi Susianto – Komisaris Independen
    • Lukmanul Khakim – Komisaris Independen

    Pergantian ini diharapkan dapat membawa BRI ke arah yang lebih baik serta meningkatkan kinerja dan strategi bisnis perseroan ke depan.

    BRI Bagi-Bagi Dividen

    Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BRI, pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 51,73 triliun, meningkat dibandingkan dividen tahun 2024 yang tercatat Rp 48,10 triliun. Selain itu, BRI juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan total maksimal Rp 3 triliun.

    Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menjelaskan bahwa RUPS menyetujui penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku 2024. BRI mencatat laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 60,15 triliun. Dari jumlah tersebut, BRI menetapkan total dividen tunai yang akan dibagikan sebesar Rp 51,73 triliun.

    Sebelumnya, pada 15 Januari 2025, BRI telah membayarkan dividen interim sebesar Rp 20,33 triliun atau Rp 135 per lembar saham. Dengan demikian, sisa dividen yang akan dibayarkan mencapai Rp 31,40 triliun.

  • Crypto jadi Solusi di Tengah lesunya Saham

    Crypto jadi Solusi di Tengah lesunya Saham

    Serratalhadafc.com – Pasar saham Indonesia, yang tercermin dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), mengalami penurunan tajam dalam beberapa waktu terakhir. Pada 18 Maret 2025, IHSG sempat anjlok lebih dari 5% ke level 6.076,08, menyebabkan perdagangan terhenti sementara.

    Namun, indeks saham kembali bangkit ke zona hijau setelah nilai tukar rupiah menguat. Situasi ini mendorong investor untuk mencari alternatif investasi lain, salah satunya aset kripto.

    Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal, menyoroti perbedaan dinamika antara pasar saham dan aset safe haven seperti emas dan Bitcoin.

    “Bitcoin turun 5-10% dalam sehari adalah hal biasa, tetapi IHSG, yang mencerminkan saham-saham terbaik di Indonesia, jika turun 5% saja dampaknya sangat besar,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (21/3/2025).

    Ia juga menekankan bahwa IHSG merupakan indikator utama perekonomian nasional. Pergerakannya mencerminkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia sekaligus menjadi barometer stabilitas ekonomi negara.

    Hal serupa juga berlaku untuk pasar kripto, yang semakin berkembang sebagai alternatif investasi dan memiliki keterkaitan dengan dinamika ekonomi global serta perkembangan teknologi keuangan di Indonesia.

    “Kami berharap perekonomian Indonesia terus berkembang secara berkelanjutan, didukung oleh kebijakan yang kondusif, inovasi di sektor keuangan, serta peningkatan literasi investasi di kalangan masyarakat,” tambahnya.

    Alternatifnya Adalah Crypto

    Di tengah ketidakstabilan pasar saham, diversifikasi investasi menjadi strategi yang bijak untuk menjaga kestabilan portofolio. Salah satu opsi yang semakin diminati adalah pasar kripto.

    Salah satu keunggulan aset kripto adalah keberadaan stablecoin, yaitu aset digital yang nilainya dipatok pada Dolar AS atau emas. Stablecoin menawarkan alternatif lebih stabil bagi investor pemula yang ingin masuk ke pasar kripto tanpa menghadapi volatilitas ekstrem.

    “Selain stablecoin, aset kripto dengan fundamental kuat seperti Bitcoin juga menjadi pilihan bagi investor yang ingin memulai dengan aset lebih stabil sebelum mengeksplorasi aset dengan volatilitas lebih tinggi,” jelasnya.

    Menurut Iqbal, tren ini terlihat dari semakin banyaknya investor baru di pasar kripto Indonesia. Mereka biasanya memulai dengan aset yang lebih aman sebelum memperluas portofolio ke instrumen yang lebih berisiko.

    Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Serratalhadafc.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

  • Dampak Yang Terjadi Ketika IHSG Hancur

    Dampak Yang Terjadi Ketika IHSG Hancur

    Serratalhadafc.com – Kepala Strategi Makro Asia Pasifik Bank of New York (BNY), Aninda Mitra, menilai bahwa pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi pada Selasa (18/3) tidak akan berdampak signifikan pada pasar valuta asing (valas) dan obligasi. Hal ini disebabkan oleh pasokan dolar AS yang melimpah serta rendahnya kepemilikan asing atas surat utang pemerintah.

    “Saya tidak menutup kemungkinan adanya tekanan moderat, tetapi belum tentu akan menyebar lebih luas ke pasar valuta asing dan obligasi,” ujar Aninda, dikutip dari Antara, Rabu (19/3/2025).

    Menurutnya, dibandingkan sebelumnya, Indonesia kini lebih tahan terhadap pembalikan modal asing secara cepat. Pertumbuhan ekonomi yang melambat, ditambah dengan peraturan yang lebih ketat terkait devisa hasil ekspor, memastikan likuiditas dolar di dalam negeri tetap cukup sehingga rupiah lebih stabil.

    Kepemilikan asing atas obligasi rupiah juga tetap rendah, hanya sekitar 15 persen dari total keseluruhan. “Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan puncak sebelum pandemi yang hampir mencapai 40 persen. Sebagian besar kepemilikan ini juga kemungkinan telah dilindungi nilai terhadap risiko valuta asing,” jelasnya.

    Pada sesi pertama perdagangan Selasa (18/3), IHSG melemah 395,87 poin atau 6,12 persen ke level 6.076,08, sementara indeks LQ45 turun 38,27 poin atau 5,25 persen ke posisi 691,08.

    Akibat pelemahan tajam ini, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (trading halt) pada pukul 11:19:31 melalui sistem Jakarta Automated Trading System (JATS). Trading halt diterapkan setelah IHSG turun lebih dari 5 persen dalam satu sesi perdagangan.

    Dampak Hancurnya IHSG

    Pasar saham Indonesia mengalami guncangan hebat. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 3,84% ke level 6.223 dan sempat terkena trading halt setelah menyentuh level kritis 6.011 (-7,11%). Kejatuhan ini terjadi di tengah penguatan bursa regional, menandakan bahwa faktor domestik menjadi pemicu utama kepanikan di pasar.

    Menurut pengamat pasar modal, Hendra Wardhana, tekanan besar ini lebih dipengaruhi oleh ketidakpastian kebijakan dan sentimen negatif dibandingkan kondisi fundamental ekonomi yang sebenarnya.

    “Pasar saat ini sangat rentan terhadap sentimen negatif, terutama isu-isu seperti RUU TNI yang kontroversial, rumor pengunduran diri Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, serta aksi jual besar-besaran pada saham-saham konglomerasi seperti BREN (-11,8%), TPIA (-18,4%), dan DCII (-20%),” ungkap Hendra, Founder Stocknow.id, kepada Liputan6.com, Rabu (19/3/2025).

    Aksi jual investor asing juga sangat masif, dengan net sell mencapai Rp 2,5 triliun dalam sehari, terutama pada saham BBCA, BMRI, dan BBRI. Sementara itu, beberapa saham seperti GOTO dan WIFI masih mencatatkan net buy.

    Dari sisi eksternal, ketidakpastian kebijakan The Fed dan pelemahan rupiah ke Rp 16.425 per USD semakin memperburuk tekanan di pasar domestik.

  • Pengertian Trading Halt di Saham

    Pengertian Trading Halt di Saham

    Serratalhadafc.com – Pada Selasa, 18 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam sebesar 5,02%, turun ke level 6.146,91 dari posisi pembukaan di 6.458,66.

    Penurunan drastis ini mendorong Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menerapkan trading halt atau penghentian sementara perdagangan saham pada pukul 11.19 WIB dalam sistem Jakarta Automated Trading System (JATS).

    Secara umum, trading halt adalah penghentian sementara perdagangan saham ketika IHSG turun hingga batas tertentu. Jika kondisi pasar tidak memungkinkan perdagangan untuk dilanjutkan pada hari yang sama, trading halt dapat diperpanjang menjadi trading suspend.

    Hukum Trading Halt

    Ketentuan terbaru mengenai trading halt tertuang dalam Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020. Keputusan ini membahas perubahan panduan penanganan kelangsungan perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam kondisi darurat.

    Jika IHSG mengalami penurunan tajam dalam satu hari bursa, BEI menerapkan trading halt selama 30 menit apabila penurunan mencapai lebih dari 5 persen. Jika penurunan berlanjut hingga lebih dari 10 persen, trading halt dapat diberlakukan kembali selama 30 menit. Apabila IHSG turun lebih dari 15 persen, BEI dapat menerapkan trading suspend atau penghentian perdagangan untuk sisa hari tersebut.

    Saat trading halt, seluruh pesanan yang belum teralokasi (open order) tetap tersimpan dalam sistem Jakarta Automated Trading System (JATS) dan dapat ditarik oleh anggota bursa. Namun, jika terjadi trading suspend, seluruh pesanan yang belum teralokasi akan otomatis ditarik oleh JATS.

    Investor Jangan Panik

    DPR RI mengimbau investor untuk tetap tenang dan tidak panik menghadapi gejolak pasar. “Penurunan seperti ini adalah hal yang wajar, dan kami yakin pasar akan segera mengalami rebound dalam waktu dekat,” ujar Dasco.

    Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan bahwa meskipun terjadi koreksi tajam, perdagangan saham kembali normal setelah mekanisme trading halt dicabut. Pada penutupan sesi, IHSG mulai menunjukkan perbaikan.

    Dengan berbagai langkah yang diambil oleh pemerintah dan regulator pasar modal, diharapkan kepercayaan investor kembali pulih dan IHSG dapat kembali ke jalur positif dalam waktu dekat.