Tag: laba

  • Program Culling Pemerintah Dorong Kenaikan Harga DOC dan Broiler

    Program Culling Pemerintah Dorong Kenaikan Harga DOC dan Broiler

    Serratalhadafc.com – Upaya pemerintah untuk mengatasi kelebihan pasokan (oversupply) unggas mulai menunjukkan hasil positif. Sejak akhir April 2025, Kementerian Pertanian menggulirkan program pemusnahan (culling) terhadap indukan ayam berusia 55 minggu, telur tetas, serta anak ayam umur sehari (day-old chicks/DOC).

    Dampaknya mulai terasa pada pasar. Harga DOC tercatat mengalami kenaikan signifikan sebesar 15% secara bulanan (month-on-month/mom), menjadi Rp 5.800 per ekor pada Juni 2025.

    “Kami memperkirakan inisiatif culling yang dimulai akhir April 2025 akan menurunkan pasokan unggas pada tahun fiskal 2025 (FY25F) hingga 9%, dan mendorong kenaikan harga di paruh kedua 2025,” tulis tim analis CGS International dalam riset yang dirilis Senin (30/6/2025).

    Kenaikan harga tak hanya terjadi pada DOC. Harga ayam pedaging (broiler) juga ikut meningkat 1% mom menjadi Rp 20.000 per kilogram.

    Dengan program culling yang direncanakan berlangsung hingga akhir Juli 2025 dan pengurangan pasokan akibat pemangkasan populasi Grand Parent Stock (GPS) sejak 2024, keseimbangan antara permintaan dan pasokan unggas diprediksi membaik pada semester kedua 2025.

    Harga Bungkil Kedelai Turun, Industri Peternakan Dapat Angin Segar — Tapi Waspadai Tren Naik Jagung

    Penurunan harga bungkil kedelai global menjadi kabar baik bagi pelaku industri makanan dan minuman (F&B), khususnya di subsektor peternakan. Hingga Juni 2025, harga bungkil kedelai tercatat stabil di level rendah, yakni US$295 per ton, turun 16% dibandingkan tahun lalu (year-on-year/yoy). Penurunan ini terutama dipicu oleh lonjakan produksi global, dengan Amerika Serikat sebagai kontributor utama.

    “Penurunan harga ini terutama disebabkan oleh peningkatan produksi global sepanjang tahun, khususnya di Amerika Serikat,” tulis laporan riset.

    Namun di sisi lain, harga jagung mulai menunjukkan tren kenaikan. Per Juni 2025, harga jagung naik tipis 1% secara bulanan (month-on-month/mom) menjadi Rp 4.800 per kg, meski secara tahunan masih mencatat penurunan sebesar 9%.

    Ke depan, potensi kenaikan harga jagung tetap ada. Jika realisasi pembelian pemerintah mencapai target satu juta ton, harga jagung diperkirakan dapat terdorong hingga Rp 5.500 per kg, memberikan tekanan tambahan pada biaya pakan ternak.

    Laba CPIN dan JPFA Diprediksi Anjlok di Kuartal II-2025, Tapi Prospek Sektor Masih Positif

    Kinerja dua raksasa industri makanan dan minuman, Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dan Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), diperkirakan melemah signifikan pada kuartal II 2025.

    Menurut proyeksi, laba bersih CPIN turun sebesar 51% secara kuartalan (qoq) dan 28% secara tahunan (yoy) menjadi Rp757 miliar. Sementara itu, JPFA diperkirakan mencatat penurunan lebih tajam, yaitu 46% qoq dan 55% yoy, dengan laba bersih sekitar Rp366 miliar.

    “Namun, pelemahan ini tampaknya sudah direspons pasar. Saham JPFA dan CPIN telah terkoreksi masing-masing sekitar 10% dan 5% dalam sebulan terakhir,” tulis CGS International dalam laporan riset terbarunya.

    Meskipun begitu, prospek jangka menengah tetap menjanjikan. CGS International mempertahankan rekomendasi “Overweight” untuk sektor ini. Harapannya, pemulihan kinerja bisa terjadi di paruh kedua 2025, didorong oleh implementasi program makan bergizi gratis dari pemerintah dan pengetatan impor grand parent stock (GPS) ayam.

  • MDLA Catat Kinerja Positif 2024, Bagikan Dividen Rp9,8 per Saham

    MDLA Catat Kinerja Positif 2024, Bagikan Dividen Rp9,8 per Saham

    Serratalhadafc.com – PT Medela Potentia Tbk (MDLA) membukukan kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun buku 2024, sebagaimana disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang baru saja digelar. Dalam rapat tersebut, perseroan memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar 40 persen dari laba bersih yang mencapai Rp137,4 miliar, atau setara dengan Rp9,8 per saham.

    Kebijakan ini mencerminkan komitmen MDLA dalam memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham. Selain itu, keputusan ini juga memperlihatkan kepercayaan manajemen terhadap fundamental bisnis dan arus kas perusahaan yang tetap sehat untuk mendukung rencana pertumbuhan jangka panjang.

    Direktur Utama MDLA, Krestijanto Pandji, menyampaikan kepada Anugerahslot finance bahwa tahun 2024 merupakan tonggak penting bagi perusahaan dalam memperkuat peran sebagai pemain utama di sektor layanan kesehatan nasional.

    “Kinerja kami mencerminkan fundamental yang kokoh dan strategi yang dijalankan secara tepat. Dengan struktur keuangan yang kuat, ekspansi operasional yang terkendali, serta dukungan ekosistem digital, kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan,” jelasnya.

    Sepanjang tahun buku 2024, MDLA mencatat penjualan neto sebesar Rp14,57 triliun, naik 11,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp13,09 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan serta perluasan jaringan layanan kesehatan milik perusahaan.

    Dengan pencapaian tersebut, MDLA semakin mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan yang adaptif dan konsisten dalam menumbuhkan nilai bisnis, serta tetap fokus memberikan kontribusi bagi sektor kesehatan di Indonesia.

    MDLA Catat Pertumbuhan Laba dan Penguatan Struktur Keuangan di 2024

    PT Medela Potentia Tbk (MDLA) berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih dua digit sebesar 13,3 persen, naik dari Rp303,09 miliar pada 2023 menjadi Rp343,27 miliar pada tahun 2024. Pencapaian ini memperkuat posisi perusahaan di tengah dinamika industri kesehatan nasional.

    Di sisi neraca keuangan, total aset MDLA meningkat signifikan menjadi Rp5,73 triliun, dibandingkan Rp4,70 triliun pada tahun sebelumnya. Sejalan dengan itu, ekuitas perusahaan tumbuh 13,7 persen menjadi Rp2,21 triliun, naik dari Rp1,94 triliun.

    Sementara itu, liabilitas MDLA tercatat naik menjadi Rp3,52 triliun pada akhir 2024. Kenaikan ini mencerminkan langkah strategis perseroan dalam memperkuat infrastruktur logistik, meningkatkan ketahanan manufaktur, serta mempercepat digitalisasi rantai pasok sebagai bagian dari visi jangka panjang untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan.

    Dengan kinerja keuangan yang solid dan strategi pengembangan yang terukur, MDLA terus memperkuat perannya sebagai pelaku utama di sektor layanan kesehatan Tanah Air.

    Model Bisnis Terintegrasi MDLA Andalkan Empat Pilar Utama

    PT Medela Potentia Tbk (MDLA) mengadopsi model bisnis terintegrasi yang memperkuat posisinya di industri kesehatan nasional. Perusahaan menjalankan operasinya melalui empat pilar utama, yaitu:

    1. Distribusi produk farmasi dan kesehatan,
    2. Pemasaran dan penjualan alat kesehatan,
    3. Manufaktur alat kesehatan, serta
    4. Pengembangan platform digital dalam ekosistem kesehatan, seperti GoApotik dan GPOS.

    Dengan pendekatan ini, MDLA mampu menciptakan rantai nilai yang efisien dan menyeluruh, mulai dari produksi hingga distribusi berbasis teknologi. Strategi ini tidak hanya meningkatkan daya saing perusahaan, tetapi juga mendukung upaya transformasi layanan kesehatan yang lebih modern dan mudah diakses oleh masyarakat.

    MDLA Perkuat Posisi Strategis dengan Jaringan Distribusi Luas dan Fokus pada Transformasi Digital

    PT Medela Potentia Tbk (MDLA) memperkuat perannya sebagai pemain strategis di sektor kesehatan nasional melalui jaringan distribusi yang luas, mencakup 35 kantor cabang dan gudang yang menjangkau lebih dari 100.000 fasilitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia.

    Direktur Utama MDLA, Krestijanto Pandji, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan dengan strategi yang berorientasi ke masa depan.

    “Kami membangun pertumbuhan jangka panjang melalui digitalisasi, efisiensi rantai pasok, dan penguatan produksi dalam negeri. Dengan tata kelola yang kuat, kami optimistis dapat terus memberikan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan,” ujarnya.

    MDLA menilai prospek sektor kesehatan nasional masih sangat menjanjikan, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap layanan kesehatan, dorongan terhadap produk dalam negeri, serta akselerasi transformasi digital di bidang kesehatan.

    Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), para pemegang saham juga menyetujui sejumlah agenda penting, di antaranya:

    • Pengesahan laporan tahunan tahun buku 2024,
    • Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk audit tahun buku 2025,
    • Penetapan remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris, serta
    • Laporan realisasi penggunaan dana hasil IPO, yang disampaikan telah dialokasikan secara akuntabel dan tepat sasaran.

    Langkah-langkah ini memperkuat pondasi MDLA sebagai perusahaan kesehatan yang adaptif, akuntabel, dan siap menghadapi tantangan masa depan.