Tag: lifestyle

  • BI Turunkan Suku Bunga ke 5%, Ini Sektor Saham yang Berpotensi Menguat

    BI Turunkan Suku Bunga ke 5%, Ini Sektor Saham yang Berpotensi Menguat

    Serratalhadafc.com – Bank Indonesia (BI) resmi menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5% pada Rapat Dewan Gubernur 19–20 Agustus 2025. Kebijakan ini langsung disambut positif pasar saham, tercermin dari kenaikan IHSG sebesar 1,03% ke level 7.943,82 pada perdagangan Rabu, 20 Agustus 2025.

    Menurut riset Kiwoom Sekuritas Indonesia, sentimen pemangkasan suku bunga mendorong sektor properti, konsumer, dan bahan baku sebagai unggulan. Selain itu, sektor perbankan dan finansial juga diperkirakan mendapat dorongan positif dari biaya dana (cost of funds) yang lebih rendah.

    Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, menjelaskan faktor-faktor yang mendukung pergerakan tersebut:

    • Bahan baku dan industri – Penguatan sejalan dengan rebound aktivitas ekonomi yang mendorong permintaan di sektor ini.
    • Properti – Prospek penjualan diperkirakan meningkat karena suku bunga lebih rendah berpotensi mendorong permintaan kredit properti.
    • Konsumer non-siklikal – Sektor defensif ini cenderung menjadi pilihan investor ketika risiko global meningkat, sekaligus mendapat dukungan dari sentimen domestik.

    BI Turunkan Suku Bunga ke 5%, Ini Sektor Saham yang Berpotensi Menguat

    Bank Indonesia (BI) resmi menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5% pada Rapat Dewan Gubernur 19–20 Agustus 2025. Kebijakan ini langsung disambut positif pasar saham, tercermin dari kenaikan IHSG sebesar 1,03% ke level 7.943,82 pada perdagangan Rabu, 20 Agustus 2025.

    Menurut riset Kiwoom Sekuritas Indonesia, sentimen pemangkasan suku bunga mendorong sektor properti, konsumer, bahan baku, serta perbankan dan finansial menjadi unggulan di pasar saat ini.

    Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, memaparkan faktor-faktor yang mendukung pergerakan tersebut:

    1. Properti – Prospek penjualan diperkirakan meningkat karena suku bunga lebih rendah mendorong permintaan kredit properti.
    2. Konsumer non-siklikal – Sektor defensif yang menjadi pilihan investor di tengah risiko global, dengan sentimen domestik yang mendukung penguatan.
    3. Bahan baku dan industri – Menguat seiring rebound aktivitas ekonomi yang mendorong permintaan sektor ini.
    4. Perbankan dan finansial – Menjadi penerima manfaat langsung dari penurunan suku bunga. Biaya pendanaan lebih murah, peluang pertumbuhan kredit meningkat, serta perannya sebagai tulang punggung IHSG dengan kapitalisasi besar menyediakan likuiditas bagi arus modal asing.

    Meski begitu, analis mengingatkan bahwa efek pemangkasan suku bunga bisa bersifat sementara tanpa dukungan katalis lanjutan.

    “Stabilitas rupiah dan peluang pelonggaran moneter The Fed juga memperkuat outlook pro-ekonomi, sekaligus menjaga arus modal asing tetap masuk ke pasar Indonesia,” jelas Liza.

    BI Turunkan Suku Bunga ke 5%, Ini Sektor Saham yang Berpotensi Menguat

    Bank Indonesia (BI) resmi menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5% pada Rapat Dewan Gubernur 19–20 Agustus 2025. Kebijakan ini langsung disambut positif pasar saham, tercermin dari kenaikan IHSG sebesar 1,03% ke level 7.943,82 pada perdagangan Rabu, 20 Agustus 2025.

    Namun, sebelum pengumuman BI tersebut, IHSG sempat tertekan pada 19–22 Agustus 2025. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks melemah 0,50% ke posisi 7.858,85 dalam sepekan, lebih dalam dibanding pekan sebelumnya yang turun tipis 0,06% ke level 7.533,38. Kapitalisasi pasar juga ikut terkoreksi 0,81% menjadi Rp14.131 triliun dari Rp14.247 triliun pada pekan sebelumnya.

    Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menjelaskan pelemahan IHSG saat itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, kebijakan suku bunga China yang tetap tidak berubah di tengah perang tarif dagang. Kedua, keputusan BI memangkas suku bunga acuan ke 5%, yang di luar ekspektasi konsensus pasar.

    Meski sempat melemah, pasar berbalik arah setelah keputusan BI dipersepsikan positif bagi perekonomian dan sektor saham tertentu. Dalam riset Kiwoom Sekuritas Indonesia, sentimen pemangkasan suku bunga mendorong sektor properti, konsumer, bahan baku, serta perbankan dan finansial sebagai unggulan.

    Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, memaparkan faktor-faktor pendorongnya:

    1. Properti – Prospek penjualan membaik karena bunga kredit lebih rendah berpotensi meningkatkan permintaan.
    2. Konsumer non-siklikal – Sektor defensif yang cenderung dipilih investor saat risiko global meningkat, dengan dukungan sentimen domestik.
    3. Bahan baku dan industri – Penguatan seiring rebound aktivitas ekonomi.
    4. Perbankan dan finansial – Mendapat manfaat langsung dari penurunan suku bunga, dengan biaya dana lebih murah, potensi pertumbuhan kredit lebih besar, dan perannya sebagai tulang punggung IHSG.

    Meski demikian, analis mengingatkan bahwa dampak pemangkasan suku bunga bisa bersifat sementara tanpa katalis tambahan. Stabilitas rupiah dan peluang pelonggaran moneter The Fed disebut sebagai faktor penting untuk menjaga arus modal asing tetap masuk ke pasar Indonesia.

  • Arus Dana ke Saham Global Merosot, Investor Waspada Menjelang Pidato Powell

    Arus Dana ke Saham Global Merosot, Investor Waspada Menjelang Pidato Powell

    Serratalhadafc.com – Arus dana masuk ke pasar saham global mengalami penurunan tajam sepanjang pekan yang berakhir pada 20 Agustus 2025. Pelemahan ini dipicu kekhawatiran investor terhadap potensi aksi jual di sektor teknologi, serta sikap hati-hati menjelang pidato Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dalam simposium tahunan Jackson Hole akhir pekan ini.

    Berdasarkan laporan Reuters yang dikutip dari Anugerahslot Finance, Sabtu (23/8/2025), investor hanya menggelontorkan dana senilai USD 2,27 miliar atau sekitar Rp36,91 triliun (kurs Rp16.262 per dolar AS) ke saham global dalam sepekan. Angka tersebut anjlok dibandingkan pekan sebelumnya yang mencatat arus masuk bersih USD 19,29 miliar atau Rp313,16 triliun, menurut data LSEG Lipper.

    Pasar saham Amerika Serikat justru membukukan arus keluar bersih sebesar USD 2,4 miliar atau Rp38,96 triliun, berbalik arah setelah pekan sebelumnya sempat mencatat arus masuk USD 8,76 miliar atau Rp142,18 triliun.

    Sementara itu, kinerja dana saham di kawasan lain juga melambat. Arus masuk bersih di saham Eropa turun menjadi USD 4,2 miliar atau Rp68,17 triliun dari sebelumnya USD 7,1 miliar atau Rp115,28 triliun. Hal serupa terjadi di Asia, dengan arus masuk hanya mencapai USD 70 juta atau Rp1,13 triliun, jauh lebih kecil dibandingkan USD 2,08 miliar atau Rp33,77 triliun pada pekan lalu.

    Arus Dana ke Saham Global Merosot, Investor Beralih ke Obligasi dan Pasar Uang

    Arus dana masuk ke pasar saham global anjlok tajam sepanjang pekan yang berakhir pada 20 Agustus 2025. Pelemahan ini dipicu kekhawatiran aksi jual di sektor teknologi serta sikap hati-hati investor menjelang pidato Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dalam simposium tahunan Jackson Hole akhir pekan ini.

    Berdasarkan laporan Reuters yang dikutip Yahoo Finance, Sabtu (23/8/2025), investor hanya menyalurkan dana USD 2,27 miliar atau sekitar Rp36,91 triliun (kurs Rp16.262 per dolar AS) ke saham global. Angka tersebut merosot dibanding pekan sebelumnya yang mencatat arus masuk bersih USD 19,29 miliar atau Rp313,16 triliun, menurut data LSEG Lipper.

    Pasar saham Amerika Serikat mencatat arus keluar bersih USD 2,4 miliar atau Rp38,96 triliun, membalikkan tren positif pekan sebelumnya dengan arus masuk USD 8,76 miliar. Sementara itu, arus masuk bersih ke saham Eropa turun menjadi USD 4,2 miliar dari sebelumnya USD 7,1 miliar, dan di Asia menyusut menjadi hanya USD 70 juta dari USD 2,08 miliar pada pekan lalu.

    Selain itu, investor juga menarik dana bersih USD 1,82 miliar atau Rp29,54 triliun dari reksa dana sektoral ekuitas. Sektor keuangan dan teknologi menjadi yang paling tertekan, dengan arus keluar masing-masing USD 1,58 miliar dan USD 613 juta.

    Berbanding terbalik dengan saham, instrumen obligasi justru diminati. Reksa dana obligasi global mencatat arus masuk selama 17 pekan beruntun, dengan tambahan dana bersih USD 18,82 miliar. Reksa dana obligasi imbal hasil tinggi menerima arus masuk USD 3,03 miliar—terbesar dalam delapan minggu terakhir. Sementara itu, reksa dana obligasi jangka pendek mengantongi USD 2,52 miliar, menandai pembelian bersih selama delapan pekan berturut-turut.

    Tren defensif juga terlihat di pasar uang. Investor menambah dana bersih sebesar USD 13,98 miliar atau Rp226,84 triliun ke reksa dana pasar uang, memperpanjang gelombang pembelian menjadi minggu ketiga beruntun.

    Pembukaan Bursa Saham Eropa

    Sebelumnya, bursa saham Eropa melemah pada perdagangan Jumat (22/8/2025). Koreksi bursa saham Eropa terjadi seiring investor terus menilai keseluruhan cakupan kesepakatan perdagangan Uni Eropa dengan Amerika Serikat (AS).

    Mengutip CNBC, indeks Stoxx pan-Eropa melemah 0,1% pada pukul 08.25 pagi di London, Inggris. Sebagian besar sektor saham melemah.

    Indeks FTSE 100 London turun 0,2%, dan memimpin penurunan di antara bursa-bursa regional utama. Indeks DAX Jerman melemah 0,17% dan indeks CAC 40 di Prancis sedikit berubah.

    Di pertengahan sesi perdagangan Kamis, para pejabat mengumumkan detail mendalam tentang kesepakatan yang dicapai antara Washington dan Brussels akhir bulan lalu.

    Dalam kesepakatan yang dicapai bulan lalu, Uni Eropa menyatakan akan menghabiskan USD 750 miliar untuk energi AS dan berinvestasi minimal $600 miliar di Amerika Serikat  sebagai imbalannya, tarif menyeluruh untuk barang-barang Uni Eropa ditetapkan sebesar 15%, bukan 30% seperti yang diancamkan oleh Presiden AS Donald Trump.

    Sentimen Tarif Dagang

    Pembaruan pada Kamis mengonfirmasi detail tersebut, dan mengungkapkan produk farmasi yang diekspor dari Uni Eropa ke AS akan dikenakan tarif maksimal 15%. Hal ini meredakan beberapa kekhawatiran, karena Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengancam akan mengenakan tarif setinggi 250% kepada sektor tersebut.

    Menyusul reaksi langsung yang kurang bersemangat terhadap berita tersebut, indeks Stoxx Europe Pharmaceuticals and Biotechnology naik dan ditutup sekitar 0,6% lebih tinggi pada Kamis.

    Sementara itu, saham otomotif ditutup di wilayah negatif karena pelaku pasar bereaksi terhadap sifat “bersyarat” dari tarif yang lebih rendah pada sektor tersebut. Para pejabat mengungkapkan pada Kamis pekan ini, bea masuk atas ekspor Eropa ke AS tidak akan dipotong dari level saat ini hingga Brussel menurunkan bea masuk industrinya sendiri.

    Di sisi lain pada Jumat  pekan ini, revisi data produk domestik bruto Jerman menunjukkan ekonomi terbesar di Eropa tersebut menyusut sebesar 0,3% selama kuartal kedua, penurunan yang lebih tajam daripada yang diperkirakan sebelumnya.

  • Bumi Serpong Damai (BSDE) Tawarkan Obligasi dan Sukuk Hingga Rp 3 Triliun

    Bumi Serpong Damai (BSDE) Tawarkan Obligasi dan Sukuk Hingga Rp 3 Triliun

    Serratalhadafc.com – PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV dengan target penghimpunan dana sebesar Rp 2 triliun. Pada tahap pertama tahun 2025, perseroan menargetkan penawaran obligasi senilai Rp 500 miliar.

    Mengacu pada keterbukaan informasi di Anugerahslot Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (21/8/2025), obligasi ini akan diterbitkan dalam tiga seri:

    • Seri A dengan tenor 3 tahun.
    • Seri B dengan tenor 5 tahun.
    • Seri C dengan tenor 7 tahun.

    Pembayaran bunga dilakukan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi. Jadwal pembayaran pertama akan berlangsung pada 23 Desember 2025, sementara pembayaran terakhir sekaligus jatuh tempo adalah:

    • 23 September 2028 untuk Seri A,
    • 23 September 2030 untuk Seri B, dan
    • 23 September 2032 untuk Seri C.

    Tak hanya obligasi, BSDE juga menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II dengan total target Rp 1 triliun. Sama seperti obligasi, tahap pertama tahun 2025 ditawarkan senilai Rp 500 miliar dan terbagi dalam tiga seri dengan skema pembayaran serupa.

    Bumi Serpong Damai (BSDE) Terbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 3 Triliun

    PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) akan menawarkan Obligasi Berkelanjutan IV dengan total target dana hingga Rp 2 triliun. Pada tahap pertama tahun 2025, perseroan melepas obligasi senilai Rp 500 miliar.

    Mengacu pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (21/8/2025), obligasi ini diterbitkan dalam tiga seri:

    • Seri A dengan tenor 3 tahun,
    • Seri B dengan tenor 5 tahun,
    • Seri C dengan tenor 7 tahun.

    Bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi. Pembayaran pertama dijadwalkan pada 23 Desember 2025, sedangkan jatuh tempo terakhir masing-masing seri adalah:

    • 23 September 2028 untuk Seri A,
    • 23 September 2030 untuk Seri B,
    • 23 September 2032 untuk Seri C.

    Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan 88% untuk pengembangan infrastruktur di BSD City, Tangerang, dan sisanya untuk modal kerja perseroan, termasuk kebutuhan umum, administrasi, dan biaya penjualan.

    Selain obligasi, BSDE juga menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II senilai Rp 1 triliun. Sama seperti obligasi, tahap pertama 2025 ditawarkan senilai Rp 500 miliar, dengan alokasi dana 88% untuk pengembangan infrastruktur di BSD City dan 12% untuk modal kerja.

    Adapun, instrumen ini telah memperoleh peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), yakni:

    • AA untuk obligasi,
    • AA (syariah) untuk sukuk ijarah.

    BSDE Tawarkan Obligasi dan Sukuk Rp 3 Triliun, Mayoritas untuk Infrastruktur BSD City

    PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV dengan target dana hingga Rp 2 triliun. Pada tahap pertama tahun 2025, perseroan melepas obligasi senilai Rp 500 miliar. Selain itu, BSDE juga menawarkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II senilai Rp 1 triliun, dengan tahap pertama sebesar Rp 500 miliar.

    Tiga Seri Obligasi dan Sukuk

    Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (21/8/2025), obligasi dan sukuk akan diterbitkan dalam tiga seri:

    • Seri A: tenor 3 tahun
    • Seri B: tenor 5 tahun
    • Seri C: tenor 7 tahun

    Pembayaran bunga dilakukan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi. Pembayaran pertama dijadwalkan pada 23 Desember 2025, dengan jatuh tempo terakhir pada:

    • 23 September 2028 (Seri A)
    • 23 September 2030 (Seri B)
    • 23 September 2032 (Seri C)

    Penggunaan Dana

    Sebesar 88% dari dana hasil penerbitan obligasi maupun sukuk akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur BSD City, Tangerang. Sementara sisanya dialokasikan untuk modal kerja perseroan, mencakup biaya operasional, administrasi, serta beban penjualan.

    Peringkat & Penjamin Emisi

    • Obligasi BSDE memperoleh peringkat AA dari Pefindo.
    • Sukuk Ijarah mendapat peringkat AA (Syariah).

    Untuk penerbitan ini, perseroan menunjuk PT Bank KB Bukopin Tbk sebagai wali amanat. Adapun penjamin pelaksana emisi adalah:

    • PT Aldiracita Sekuritas Indonesia
    • PT BCA Sekuritas
    • PT Indo Premier Sekuritas
    • PT Mandiri Sekuritas

    Jadwal Penawaran Obligasi

    • Masa penawaran awal: 21 Agustus – 4 September 2025
    • Tanggal efektif: 15 September 2025
    • Masa penawaran umum: 17 – 18 September 2025
    • Tanggal penjatahan: 19 September 2025
    • Pengembalian uang pemesanan: 23 September 2025
    • Distribusi obligasi secara elektronik: 23 September 2025
    • Pencatatan di BEI: 24 September 2025

    BSDE Catat Prapenjualan Rp 9,72 Triliun di 2024, Lampaui Target

    PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berhasil membukukan prapenjualan sebesar Rp 9,72 triliun sepanjang 2024. Capaian ini melampaui target perseroan yang ditetapkan sebesar Rp 9,50 triliun, sekaligus tumbuh 2% dibandingkan realisasi 2023 yang mencapai Rp 9,50 triliun.

    “Kami bangga dengan pencapaian ini karena mencerminkan daya tarik kuat dari portofolio produk properti kami. Hasil tersebut juga menjadi dorongan positif memasuki tahun 2025. Kami optimistis terhadap prospek industri properti, terutama dengan kebijakan pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia yang diyakini akan memberi stimulus tambahan bagi permintaan konsumen,” ujar Direktur BSDE, Hermawan Wijaya, dalam keterbukaan informasi Bursa, Kamis (6/2/2025).

    Sebagai pengelola kota mandiri terbesar di Indonesia, BSDE memperkuat posisinya sebagai salah satu pengembang properti terkemuka, khususnya di segmen residensial. Dari total prapenjualan 2024, sektor residensial berkontribusi paling besar, yaitu Rp 5,40 triliun atau 56% dari total. Kontribusi ini terutama berasal dari sejumlah proyek unggulan di BSD City, seperti Nava Park, Tresor, The Zora, Hiera, Tanakayu, dan Terravia.

    Produk Baru

    Selain proyek-proyek utama di BSD City, BSDE juga mencatat kontribusi positif dari produk baru yang diluncurkan pada 2024. Di antaranya The Kaia dan Klasika di Grand Wisata Bekasi, serta klaster Townville di Grand City Balikpapan, yang turut memperkuat pencapaian segmen residensial.

    Sementara itu, segmen komersial yang meliputi penjualan lot tanah, ruko, dan apartemen memberikan kontribusi Rp 3,76 triliun atau 39% dari total prapenjualan. Capaian ini ditopang oleh berbagai produk, seperti Cascade Studio Loft, West Village Business Park, Northridge Ultimate di BSD City, North Square District di Kota Wisata Cibubur, Apartemen Southgate dan Aerium di Jakarta, serta Akasa dan Upper West di BSD City.

    Selain dua segmen utama tersebut, penjualan lahan kepada perusahaan joint venture juga menyumbang sekitar Rp 565 miliar atau 6% dari total prapenjualan.

    Dari sisi lokasi, BSD City tetap menjadi kontributor terbesar dengan porsi sekitar 67% dari total prapenjualan, termasuk kontribusi signifikan dari Nava Park (8%), The Zora (7%), dan Hiera (5%). Sementara itu, Grand Wisata Bekasi menyumbang 13% dan Kota Wisata Cibubur sebesar 6%.

  • Pelaku Pasar Saham Cemas Pelemahan Ekonomi Indonesia

    Pelaku Pasar Saham Cemas Pelemahan Ekonomi Indonesia

    Serratalhadafc.com – Pelaku pasar saham Indonesia mengaku cemas atas Pelemahan ekonomi Indonesia ke depan. Dibuktikan oleh lesunya data purchasing managers index atau PMI manufaktur hingga pertumbuhan pinjaman bank.

    “Saat ini market ekonomi kalau dilihat data masih cukup lemah. Kita lihat data PMI empat bulan di bawah 50, loan growth 7,8 (persen), semakin turun. Jadi ekonomi secara umum lemah,” ujar Head of Multi Asset Eastspring Investments Erik Susanto kepada Anugerahslot Finance di Jakarta, Rabu (20/8/2025).

    Di sisi lain, Erik melihat pergerakan pasar saham di seluruh dunia lebih didorong oleh rewriting valuasi, bukan melalui fundamentalnya sendiri. “Jadi itu yang kita pantau. Kita juga tidak mau terlalu agresif,” imbuh dia.

    Menyikapi situasi pasar saat ini, Eastspring Investments Indonesia banyak fokus pada pembelian saham di dua sektor, yakni perbankan dan konsumen.

    “Karena perbankan itu sumber motor perekonomian Indonesia. Sektor-sektor lainnya kita pilih salah satunya sektor consumer, karena Indonesia adalah berbasis ekonomi domestik,” ungkapnya.

    “Jadi kita fokus di consumer dengan support dari pemerintah, baik dari kebijakan moneter juga fiskal untuk men-support ekonomi. Itu juga akan men-support perbankan, dan juga consumer yang kita pilih saat ini,” dia menambahkan.

    Tunggu Pemangkasan Suku Bunga Acuan

    Lebih lanjut, Erik menyebut investor di pasar saham dan obligasi tengah menanti lanjutan edisi dari pemangkasan suku bunga acuan The Fed dan juga Bank Indonesia. Ia memprediksi, kebijakan itu akan kembali dilakukan oleh dua bank sentral tersebut jelang akhir 2025 ini.

    “Penurunan suku bunga itu sudah hampir pasti. The Fed akan memotong suku bunga 2-3 kali, di September nanti itu sudah hampir pasti,” kata dia.

    “Bank Indonesia sendiri kita prediksi masih ada satu kali lagi pemotongan. Tahun depan masih ada dua kali,” dia menekankan.

    Baik untuk Saham dan Obligasi

    Dengan pemotongan suku bunga, Erik menilai itu otomatis akan baik untuk kelas aset saham dan obligasi. Semisal untuk saham, perusahaan-perusahan yang punya utang interest cost-nya akan turun.

    Di sisi lain, itu bakal turut tercermin pada penurunan yield obligasi. Erik memprediksi, itu bakal turun dari saat ini di kisaran 6,4 persen menjadi 6,2 persen di akhir tahun.

    “Namun, kita harus berhati-hati, di tengah valuasi pasar yang tinggi, di equity, juga bonds dan yield yang udah turun, itu juga kita harus menjaga fluktuasi dan juga risiko untuk nasabah,” ia mengingatkan.

  • Saham Astra International (ASII) Menguat Hampir 10%, Didorong Aksi Beli Asing

    Saham Astra International (ASII) Menguat Hampir 10%, Didorong Aksi Beli Asing

    Serratalhadafc.com – Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) berhasil bertahan di zona hijau pada perdagangan Selasa (19/8/2025). Penguatan ini terjadi di tengah kondisi IHSG yang kurang mendukung, namun menarik perhatian investor berkat aksi beli asing yang cukup besar.

    Berdasarkan data RTI, saham ASII ditutup menguat 9,95% ke level Rp 5.525 per saham. Sejak pembukaan perdagangan, saham sudah naik 50 poin ke Rp 5.275 dan sempat menyentuh level tertinggi di Rp 5.575, serta terendah di Rp 5.200.

    Sepanjang perdagangan, frekuensi transaksi tercatat 49.874 kali dengan volume mencapai 2,71 juta saham. Nilai transaksi menembus Rp 1,5 triliun, sementara kapitalisasi pasarnya kini berada di kisaran Rp 223,7 triliun.

    Aksi beli asing juga menjadi pendorong utama penguatan ini. Data Stockbit mencatat, investor asing membukukan net buy Rp 852,78 miliar di saham ASII.

    Dari sisi teknikal, analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai pergerakan saham ASII masih dalam fase uptrend dan mampu bertahan di atas moving average (MA) 20 hari, disertai peningkatan volume transaksi.

    Indikator MACD masih berada di area positif, sementara pergerakan stochastic diperkirakan masih menguat menuju area overbought,” jelas Herditya kepada Anugerahslot Finance di sela wawacara.

    IHSG Melemah 0,45% ke 7.862, Ditutup di Zona Merah

    Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (19/8/2025) berbalik arah melemah. Indeks ditutup terkoreksi 0,45% ke level 7.862,94, sejalan dengan pelemahan mayoritas indeks saham acuan.

    Indeks LQ45 turut melemah lebih dalam, yakni 0,71% ke posisi 815,23.

    Sepanjang perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 7.931,75 dan terendah di 7.854,09. Dari sisi pergerakan saham, terdapat 405 saham menguat, 242 saham melemah, sementara 155 saham stagnan.

    Aktivitas perdagangan terpantau cukup ramai dengan total frekuensi mencapai 2,17 juta kali. Volume transaksi tercatat sekitar 40,1 miliar saham dengan nilai harian sebesar Rp 18,6 triliun.

    Saham Astra (ASII) Melonjak Hampir 10% di Tengah IHSG Melemah

    Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) mencatat lonjakan signifikan pada perdagangan sesi pertama, Selasa (19/8/2025). Kenaikan ini terjadi meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis.

    Berdasarkan data RTI, saham ASII ditutup menguat 9,95% ke level Rp 5.525 per saham, setelah naik 250 poin dari posisi pembukaan di Rp 5.275 per saham. Sepanjang perdagangan, saham ASII bergerak di rentang Rp 5.200 – Rp 5.550 per saham.

    Aktivitas perdagangan juga terpantau tinggi, dengan 32.087 kali transaksi dan volume mencapai 1,81 juta saham. Nilai transaksi harian ASII tercatat sebesar Rp 974,6 miliar, sehingga kapitalisasi pasarnya kini mencapai Rp 223,67 triliun.

    Sebelumnya, pada Jumat (15/8/2025), saham ASII juga menjadi incaran asing. Tercatat aksi beli oleh investor asing mencapai Rp 22,17 miliar, yang turut mendukung penguatan harga saham perusahaan konglomerasi tersebut.

    Astra International Tambah Kepemilikan Saham Hermina (HEAL) Jadi 10%

    PT Astra International Tbk (ASII) kembali memperkuat investasinya di sektor kesehatan dengan membeli saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) senilai Rp 492,53 miliar pada akhir Juli 2025.

    Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (3/8/2025), Astra International melakukan pembelian sebanyak 313.271.000 saham HEAL atau setara 2,04% kepemilikan.

    Transaksi tersebut dilakukan dalam dua tahap:

    • 25 Juli 2025: Astra membeli 120.513.700 saham HEAL di harga Rp 1.680 per saham.
    • 31 Juli 2025: Astra kembali membeli 192.757.300 saham HEAL di harga Rp 1.505 per saham.

    Total nilai pembelian mencapai Rp 492,53 miliar.

    Dalam keterangannya, perusahaan menyebut transaksi ini dilakukan untuk tujuan investasi dengan status kepemilikan tidak langsung.

    Dengan tambahan saham tersebut, kepemilikan Astra International di HEAL meningkat menjadi 1.536.595.000 saham atau sekitar 10%. Sebelumnya, Astra hanya menggenggam 1.223.324.000 saham atau 7,96%.

    Rinciannya, 1.110.824.000 saham dimiliki secara langsung oleh ASII, sementara 112.500.000 saham lainnya dikuasai secara tidak langsung melalui anak usaha, PT Astra Healthcare Indonesia (AHI). Astra sendiri memiliki 99,99% saham di AHI.

  • IHSG Menguat 4,8% dalam Sepekan, Investor Asing Catat Aksi Beli Besar

    IHSG Menguat 4,8% dalam Sepekan, Investor Asing Catat Aksi Beli Besar

    Serratalhadafc.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat lonjakan signifikan pada periode 11–15 Agustus 2025. Dorongan utama datang dari aksi beli besar-besaran investor asing yang menambah optimisme di pasar.

    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat 4,8% ke level 7.898,37 pada akhir pekan. Nilai pembelian saham oleh investor asing mencapai Rp 6,67 triliun, jauh lebih tinggi dibanding pekan sebelumnya yang hanya sebesar Rp 124,22 miliar. Meski demikian, secara akumulasi sepanjang 2025, investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih sebesar Rp 55,18 triliun.

    Head of Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, menilai tren masuknya dana asing mulai menunjukkan konsistensi. Menurutnya, aliran dana tersebut tidak lepas dari keputusan lembaga riset internasional MSCI yang memasukkan sejumlah perusahaan Indonesia ke dalam indeks global.

    “Prestasi ini menjadi sinyal positif dan berpotensi memperbesar investment pool Indonesia sebagai salah satu negara yang menarik untuk investasi,” jelas Liza dalam risetnya.

    Ia menambahkan, keberadaan perusahaan berkapitalisasi besar di dalam indeks memberikan ruang likuiditas yang lebih luas bagi investor. Hal ini membuat pasar modal Indonesia semakin kompetitif dan berpotensi menarik lebih banyak aliran dana asing ke depannya.

    Investor Asing Fokus ke Sektor Perbankan, Rupiah dan IHSG Ikut Menguat

    Strategi masuknya investor asing ke pasar modal Indonesia saat ini banyak diarahkan ke sektor perbankan. Menurut Head of Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, saham-saham bluechip perbankan yang selama ini cenderung tertinggal (laggard) justru menjadi target utama.

    “Bluechips yang sudah lama laggard penting untuk dimasukkan ke portofolio skala besar karena mereka adalah tulang punggung IHSG atau index mover,” jelas Liza.

    Aliran dana asing yang deras tak hanya mengangkat IHSG, tetapi juga memberikan dukungan terhadap penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Faktor lain yang memperkuat sentimen adalah melemahnya indeks dolar AS serta ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada September mendatang.

    “Probability Fed Rate cut on September yang hampir di price-in ke pasar membuat yield obligasi ikut merendah, sehingga menggeser investment appetite ke arah lebih risk-on, yakni saham,” tambah Liza.

    Dengan kombinasi faktor eksternal dan fokus pada sektor perbankan, prospek pasar modal Indonesia dinilai semakin solid untuk menarik arus modal asing dalam jangka menengah.

    Pertumbuhan Ekonomi dan Arus Investasi Asing Jadi Penopang Pasar Modal Indonesia

    Liza Camelia Suryanata, Head of Kiwoom Sekuritas Indonesia, menilai bahwa data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 yang mencapai 5,12% menjadi sinyal positif bagi pasar. Menurutnya, asumsi dasar makro ekonomi 2026 juga lebih realistis dengan proyeksi pertumbuhan di kisaran 5,2%–5,8%, meskipun sejumlah target lain dipandang cukup menantang di tengah kondisi global yang masih beradaptasi terhadap kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

    “Namun, kami melihat investasi asing memang mulai merangkak naik, tumbuh 2,5% pada semester I 2025 dengan nilai mencapai USD 25,56 miliar,” jelas Liza.

    Ia menambahkan, ke depan pasar perlu mengamati stabilitas dan konsistensi dari arus masuk dana asing ini. Menurutnya, peran pemerintah sangat krusial dalam membaca arah perubahan peta ekonomi global.

    “Kejelian pemerintah memanfaatkan celah dalam pergeseran ekonomi global sangat menentukan sebanyak apa benefit yang bisa diraih Indonesia,” tutur Liza.

    Dengan kombinasi pertumbuhan ekonomi domestik yang solid, arus modal asing yang kembali meningkat, serta kebijakan pemerintah yang adaptif, pasar modal Indonesia dinilai memiliki peluang besar untuk tetap atraktif di tengah dinamika global.

    Apakah Anda ingin saya rangkum potensi risiko eksternal yang bisa memengaruhi aliran dana asing ke Indonesia dalam waktu dekat?

    📊 Aksi Beli Investor Asing Dorong IHSG

    Sepanjang pekan perdagangan 11–15 Agustus 2025, investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih saham dengan nilai total sekitar Rp 6,6 triliun. Pembelian terbesar terjadi pada 12 Agustus 2025 yang mencapai Rp 2,2 triliun.

    Berikut rincian aliran dana asing ke pasar saham Indonesia selama sepekan:

    • 11 Agustus 2025: Rp 850 miliar
    • 12 Agustus 2025: Rp 2,20 triliun
    • 13 Agustus 2025: Rp 1,48 triliun
    • 14 Agustus 2025: Rp 827,17 miliar
    • 15 Agustus 2025: Rp 1,30 triliun

    Konsistensi aliran dana asing ini menjadi salah satu pendorong utama penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan yang sama.

  • IHSG Menguat Signifikan, Didukung Aksi Beli Investor Asing

    IHSG Menguat Signifikan, Didukung Aksi Beli Investor Asing

    Serratalhadafc.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat lonjakan signifikan sepanjang perdagangan 11–15 Agustus 2025. Peningkatan ini terutama didorong oleh masuknya arus modal asing dalam jumlah besar yang melakukan aksi beli pada sejumlah saham unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Mengutip data Anugerahslot BEI, IHSG ditutup menguat 4,84% ke level 7.898,37 pada akhir pekan. Capaian ini menunjukkan perbedaan mencolok dibandingkan pekan sebelumnya yang justru melemah tipis 0,06% ke posisi 7.533,38.

    Seiring kenaikan tersebut, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia juga meningkat signifikan sebesar 5,11%, dari Rp 13.555 triliun pada pekan lalu menjadi Rp 14.247 triliun. Pertumbuhan kapitalisasi ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap pasar modal domestik.

    Arus modal asing menjadi faktor pendorong utama. Sepanjang sepekan, investor asing mencatatkan net buy atau aksi beli bersih senilai Rp 6,67 triliun. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding pekan sebelumnya yang hanya sebesar Rp 124,22 miliar. Masuknya dana asing secara konsisten memperlihatkan minat yang kuat terhadap saham-saham Indonesia, terutama di tengah optimisme terhadap stabilitas ekonomi dan prospek pertumbuhan.

    Kenaikan IHSG juga diikuti dengan lonjakan pada sejumlah indikator perdagangan bursa. Rata-rata nilai transaksi harian meningkat 24,86%, dari Rp 17,07 triliun pada pekan sebelumnya menjadi Rp 21,32 triliun. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian juga bertambah 19,55%, dari 30,01 miliar saham menjadi 35,88 miliar saham. Aktivitas perdagangan semakin ramai tercermin dari rata-rata frekuensi transaksi harian yang naik 5,87% menjadi 2,08 juta kali transaksi, dibanding pekan sebelumnya 1,96 juta kali transaksi.

    Meski mayoritas sektor saham mencatatkan penguatan, ada satu sektor yang justru bergerak berlawanan arah. Dari 11 sektor yang tercatat di BEI, sektor basic materials melemah sendiri dengan penurunan 2,89%. Pelemahan sektor ini dipengaruhi oleh koreksi pada sejumlah emiten pertambangan dan industri kimia dasar, seiring fluktuasi harga komoditas global.

    Secara keseluruhan, kinerja IHSG pekan ini menunjukkan sinyal positif bagi pasar modal Indonesia. Lonjakan arus masuk investor asing, peningkatan nilai dan volume transaksi, serta penguatan hampir di seluruh sektor menegaskan optimisme pelaku pasar terhadap perekonomian domestik. Jika tren ini berlanjut, IHSG berpotensi menembus level psikologis baru dalam beberapa pekan mendatang, terutama dengan dukungan faktor eksternal yang kondusif dan kebijakan ekonomi yang stabil.

    Sektor Saham dan Top Gainers IHSG Pekan 11–15 Agustus 2025

    Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan 11–15 Agustus 2025 tidak hanya didorong oleh aliran modal asing yang deras, tetapi juga oleh penguatan hampir di seluruh sektor saham. Dari 11 sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), hanya sektor basic materials yang mengalami pelemahan. Sektor lainnya justru mencatatkan pertumbuhan, dengan teknologi menjadi motor utama.

    Berdasarkan data BEI, sektor teknologi tampil sebagai penggerak terbesar dengan lonjakan 15,41% dalam sepekan. Kenaikan ini mencerminkan tingginya minat investor pada saham-saham berbasis digital dan teknologi finansial yang prospeknya terus membaik di tengah transformasi digital nasional.

    Di posisi berikutnya, sektor industri meningkat 5,59%, didorong oleh permintaan yang stabil dari sektor manufaktur dan otomotif. Sementara itu, sektor perawatan kesehatan mencatat kenaikan 5,23%, seiring meningkatnya kebutuhan layanan medis dan farmasi yang menopang kinerja emiten di sektor ini.

    Sektor keuangan sebagai salah satu pilar utama pasar modal juga tumbuh solid dengan penguatan 4,10%. Lalu sektor properti dan real estate naik 3,15%, menunjukkan optimisme pasar terhadap pemulihan industri properti. Diikuti sektor transportasi dan logistik yang menanjak 2,03%, didorong tingginya aktivitas perdagangan dan distribusi barang.

    Penguatan juga tercatat pada sektor consumer siklikal sebesar 2,43%, sektor infrastruktur sebesar 1,73%, sektor energi sebesar 1,27%, serta sektor consumer nonsiklikal sebesar 0,58%.

    Dengan mayoritas sektor bergerak positif, IHSG tidak hanya menunjukkan reli yang ditopang investor asing, tetapi juga mencerminkan sentimen optimistis terhadap prospek ekonomi domestik di berbagai lini usaha.

    Selain penguatan sektoral, pasar modal juga mencatat 10 saham dengan kenaikan paling menonjol sepanjang pekan perdagangan. Berdasarkan data BEI, inilah 10 saham top gainers IHSG pekan 11–15 Agustus 2025:

    1. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) – melesat tajam didorong kenaikan transaksi digital dan optimisme investor teknologi.
    2. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) – naik signifikan seiring pertumbuhan GMV dan peningkatan mitra UMKM.
    3. PT Bank Jago Tbk (ARTO) – menguat dengan dukungan ekspansi digital banking dan kenaikan jumlah nasabah.
    4. PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) – terdorong pertumbuhan pengguna data serta peningkatan pendapatan layanan digital.
    5. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) – naik stabil berkat prospek bisnis media dan teknologi finansial.
    6. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) – melonjak karena permintaan produk farmasi dan kesehatan yang terus meningkat.
    7. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) – menguat akibat kenaikan jumlah pasien dan ekspansi rumah sakit baru.
    8. PT Astra International Tbk (ASII) – meningkat seiring penjualan otomotif yang pulih dan diversifikasi bisnis yang kuat.
    9. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) – tetap jadi incaran investor asing, mencatat penguatan konsisten.
    10. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) – terdorong oleh prospek penjualan properti dan pengembangan kawasan strategis.

    Penguatan sektor teknologi dan deretan top gainers tersebut memperlihatkan arah positif pasar saham Indonesia. Jika tren ini berlanjut, IHSG berpotensi melampaui level psikologis 8.000 dalam waktu dekat, dengan dukungan sentimen global yang kondusif dan kepercayaan investor yang semakin solid.

    Top Losers Sepekan

    Selain itu, ada 10 saham yang catat top losers selama sepekan, berdasarkan data BEI.

    1.PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) melemah 27% ke posisi Rp 730 per saham dari pekan lalu Rp 1.000 per saham.

    2.PT Super Energy Tbk (SURE) melemah 25,75% ke posisi Rp 3.230 per saham dari pekan lalu Rp 4.350 per saham.

    3.PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) melemah 24,49% ke posisi Rp 222 per saham dari pekan lalu Rp 294 per saham.

    4.PT Shield On Service Tbk (SOSS) melemah 16,79% ke posisi Rp 545 per saham dari pekan lalu Rp 655 per saham.

    5.PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) melemah 16,04% ke posisi Rp 1.230 per saham dari pekan lalu Rp 1.465 per saham.

    6.PT KDB Tifa Finance Tbk (TIFA) melemah 13,19% ke posisi Rp 408 per saham dari pekan lalu Rp 470 per saham.

    7.PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) melemah 11,93% ke posisi Rp 775 per saham dari pekan lalu Rp 880 per saham.

    8.PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) melemah 11,81% ke posisi Rp 254 per saham dari pekan lalu Rp 288 per saham.

    9.PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) melemah 11,43% ke posisi Rp 496 per saham dari pekan lalu Rp 560 per saham.

    10.PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) melemah 10,71% ke posisi Rp 125 per saham dari pekan lalu Rp 140 per saham.

  • IHSG Tembus 8.000, Ditopang Optimisme Pasar dan Pidato Presiden Prabowo

    IHSG Tembus 8.000, Ditopang Optimisme Pasar dan Pidato Presiden Prabowo

    Serratalhadafc.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8/2025). IHSG menguat 80,71 poin atau 1,02% menjadi 8.011,96. Lonjakan ini bertepatan dengan pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR serta Sidang Bersama DPR dan DPD.

    Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menjelaskan bahwa secara teknikal IHSG masih berada dalam tren naik (uptrend) dengan pergerakan di dalam pola expanding diagonal.

    “Pola ini memberi peluang bagi IHSG untuk menguji area resistance di kisaran 7.967 hingga 8.000. Indikator Stochastic K_D dan RSI menunjukkan sinyal positif, ditambah kenaikan volume perdagangan yang semakin memperkuat tren bullish,” ujar Nafan dalam risetnya kepada Anugerahslot FInance, Jumat (15/8/2025).

    IHSG Tembus 8.000, Didukung Optimisme Domestik dan Sentimen Global

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8/2025). IHSG menguat 80,71 poin atau 1,02% menjadi 8.011,96. Kenaikan ini bertepatan dengan pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR serta Sidang Bersama DPR dan DPD.

    Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menjelaskan bahwa secara teknikal IHSG masih berada dalam tren naik (uptrend) dengan pergerakan di dalam pola expanding diagonal. “Pola ini membuka peluang bagi IHSG untuk menguji area resistance di kisaran 7.967 hingga 8.000. Indikator Stochastic K_D dan RSI memberikan sinyal positif, sementara kenaikan volume perdagangan semakin memperkuat tren bullish,” ungkapnya.

    Dari sisi domestik, menjelang perayaan HUT RI ke-80, pasar menantikan pidato Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 yang untuk pertama kalinya akan disampaikan Presiden Prabowo. “Fokusnya pada asumsi makro dan program-program prioritas seperti MBG, Koperasi Desa Merah Putih, sekolah rakyat, dan pembangunan infrastruktur dinilai dapat meningkatkan kepercayaan investor. Hal ini membuat pelaku pasar berpotensi mengoptimalkan portofolio mereka,” jelas Nafan.

    Sementara itu, dari sisi global, peluang pemangkasan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) pada September 2025 dinilai masih terbuka lebar. Pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell dalam Simposium Jackson Hole pekan depan juga diperkirakan menjadi katalis tambahan.

    Selain itu, rencana pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska diharapkan dapat meredam ketegangan geopolitik Rusia–Ukraina serta perang tarif AS–Rusia, yang selama ini membebani sentimen pasar global.

    Pidato Perdana Prabowo di HUT ke-80 RI: Peringatkan Bahaya Kekayaan Mengalir ke Luar Negeri

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan perdananya dalam rangka HUT ke-80 Republik Indonesia di Sidang Tahunan MPR, Jumat (15/8/2025). Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti isu serius terkait kekayaan Indonesia yang dinilai masih banyak mengalir keluar negeri.

    Prabowo mengibaratkan kondisi tersebut seperti tubuh yang kehilangan darah. Jika terus dibiarkan, menurutnya, Indonesia berpotensi menjadi negara gagal.

    “Kalau kekayaan mengalir ke luar negeri kita biarkan terus menerus, kita berpotensi jadi negara gagal,” tegasnya.

    Ia menekankan perlunya langkah konkret untuk menghentikan kebocoran kekayaan nasional, meskipun upaya tersebut tidak mudah dan mungkin tidak populer bagi sebagian pihak.

    “Walaupun itu sulit dan tidak populer bagi pihak tertentu, saya harus mengambil langkah untuk menyelamatkan kekayaan negara demi kepentingan bangsa kita hari ini dan di masa depan,” ujarnya.

    Ketua Umum Partai Gerindra ini juga mengingatkan kembali niat luhur para pendiri bangsa, seperti Bung Karno, Bung Hatta, Mohammad Sjahrir, dan Haji Agus Salim. Ia menegaskan pentingnya memahami Undang-Undang Dasar 1945 secara mendalam.

    “Semua sudah tertuang dalam UUD 1945. Saya yakin bangsa kita akan selamat. UUD 1945 harus kita pelajari, jangan hanya menjadi mantra atau slogan yang terus kita teriakkan tanpa makna,” katanya.

    Prabowo menutup pernyataannya dengan menegaskan keinginannya agar UUD 1945 benar-benar menjadi rancang bangun yang efektif, nyata, dan operasional demi kemajuan bangsa Indonesia.


    Kalau Anda mau, saya bisa satukan pidato ini dengan berita IHSG yang sebelumnya sehingga menjadi satu paket liputan ekonomi-politik yang memperlihatkan hubungan antara pernyataan Prabowo dan pergerakan pasar. Itu akan terasa seperti analisis media keuangan premium.

    Puan Maharani Singgung ‘Serakahnomic’, Kecam Bisnis Ilegal dan Judi Online

    Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti segelintir pihak yang mencari keuntungan bisnis dengan cara tidak sah dan menekan rakyat kecil, mulai dari tambang ilegal hingga praktik judi online (judol).

    Hal tersebut disampaikan Puan saat membacakan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI di Gedung Nusantara, Jumat (15/8/2025). Ia membandingkan perilaku tersebut dengan semangat kerja keras masyarakat yang berjuang dengan segala keterbatasan, seperti petani, nelayan, buruh, guru, ojek online, TNI, Polri, ASN, hingga tenaga kesehatan di pelosok negeri.

    “Mereka semua bekerja keras tanpa kenal lelah,” ujar Puan.

    Namun, menurutnya, ada segelintir orang dengan kekuasaan dan sumber daya lebih yang justru memeras rakyat dan mengeksploitasi sumber daya alam melalui bisnis manipulatif.

    “Bisnis ilegal, tambang ilegal, judi online, narkoba, penyelundupan, dan sebagainya. Keuntungan mereka sudah melampaui batas rasionalitas ilmu ekonomi dan nilai peradaban,” tegasnya.

    Puan juga mengutip istilah yang diperkenalkan Presiden Prabowo Subianto, yakni serakahnomic, untuk menggambarkan perilaku serakah yang merusak sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

    “Ini persoalan serius yang harus kita hadapi bersama,” ujarnya.

    Menghadapi tantangan ini, Puan menekankan perlunya pendekatan komprehensif yang mencakup aspek politik, ekonomi, hukum, budaya, serta komitmen bersama seluruh elemen bangsa.

  • RUPSLB SBI Tetapkan Pengurus Baru, Fadlansyah Lubis Jadi Komisaris Utama

    RUPSLB SBI Tetapkan Pengurus Baru, Fadlansyah Lubis Jadi Komisaris Utama

    Serratalhadafc.com – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI/SMCB), anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, 12 Agustus 2025.

    Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan. Salah satu keputusan penting adalah mengukuhkan pengunduran diri Yohanes Surya dari jabatan Komisaris Independen, efektif 27 Mei 2025.

    RUPSLB juga memutuskan pemberhentian dengan hormat Prijo Sambodo dari jabatan Komisaris Utama/Komisaris Independen, Herudi Kandau sebagai Komisaris, Asri Mukhtar sebagai Direktur Utama, serta Soni Asrul Sani dan Ony Suprihartono sebagai Direktur.

    Sebagai pengganti, pemegang saham menunjuk Fadlansyah Lubis sebagai Komisaris Utama, Prasetyo Suharto sebagai Komisaris, Agnes Marcellina Tjhin dan Husnedi sebagai Komisaris Independen, Ainul Yaqin sebagai Direktur Utama, serta Asruddin dan Edi Sarwono sebagai Direktur.

    Susunan Dewan Komisaris terbaru:

    • Fadlansyah Lubis – Komisaris Utama
    • Prasetyo Suharto – Komisaris
    • Shinji Fukami – Komisaris
    • Agnes Marcellina Tjhin – Komisaris Independen
    • Husnedi – Komisaris Independen

    Susunan Direksi terbaru:

    Yasuhide Abe – Direktur

    Ainul Yaqin – Direktur Utama

    Edi Sarwono – Direktur

    Asruddin – Direktur

    SBI Perkuat Bisnis Lewat Susunan Pengurus Baru dan Proyek Strategis di Tuban

    Corporate Communications Manager PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), Novi Maryanti, menyatakan perseroan tetap fokus menjalankan berbagai inisiatif strategis untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

    Dengan formasi pengurus baru, SBI menegaskan komitmennya memperkuat fundamental bisnis, meningkatkan profitabilitas, serta mengoptimalkan proses dan aset. Langkah ini juga diarahkan untuk memperbaiki pengalaman pelanggan, berkontribusi pada pembangunan nasional, dan mengembangkan talenta produktif.

    Salah satu proyek strategis yang tengah berjalan adalah pembangunan dermaga dan fasilitas produksi semen tipe khusus di Pabrik Tuban, Jawa Timur. Proyek ini merupakan bagian dari kemitraan dengan Taiheiyo Cement Corporation dan menargetkan kapasitas ekspor hingga satu juta ton semen per tahun ke pasar Amerika Serikat.

    “Untuk menjaga profitabilitas di tengah kondisi pasar semen yang terkontraksi dan persaingan ketat, kami berkomitmen mengoptimalkan pengelolaan pasar serta fasilitas produksi dan distribusi guna memastikan ketersediaan pasokan. SBI siap memenuhi kebutuhan pelanggan melalui solusi produk dan layanan inovatif serta ramah lingkungan,” ujar Novi Maryanti.

    SBI Bagikan Dividen Rp 372,54 Miliar untuk Tahun Buku 2024

    PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2024 sebesar Rp 372,54 miliar, setara Rp 41,30 per saham. Keputusan ini telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 25 Juni 2025.

    Mengutip Anugerahslot Finance keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pembagian dividen mempertimbangkan kinerja keuangan per 31 Desember 2024. Perseroan mencatat laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 745,09 miliar, saldo laba ditahan tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 2,77 triliun, dan total ekuitas Rp 12,91 triliun.

    Berikut jadwal pembagian dividen tunai SBI tahun buku 2024:

    • Tanggal efektif: 25 Juni 2025
    • Cum dividen pasar reguler & negosiasi: 4 Juli 2025
    • Ex dividen pasar reguler & negosiasi: 7 Juli 2025
    • Cum dividen pasar tunai: 8 Juli 2025
    • Ex dividen pasar tunai: 9 Juli 2025
    • Daftar pemegang saham berhak: 8 Juli 2025 pukul 16.00 WIB
    • Pembayaran dividen: 25 Juli 2025

    SBI Umumkan Perubahan Manajemen, Bagikan Dividen Rp 372,54 Miliar, dan Genjot Ekspansi Pasar Ekspor

    PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), menggelar dua agenda besar pada paruh kedua 2025: Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 25 Juni 2025 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 12 Agustus 2025.

    Dalam RUPST, perseroan menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2024 sebesar Rp 372,54 miliar atau Rp 41,30 per saham. Keputusan tersebut diambil berdasarkan kinerja keuangan 2024 yang mencatat laba bersih sebesar Rp 745,09 miliar, saldo laba ditahan sebesar Rp 2,77 triliun, dan total ekuitas Rp 12,91 triliun.

    Meski sempat menyampaikan tidak ada dividen saat paparan publik, Direktur Utama saat itu Asri Mukhtar langsung mengoreksi bahwa pembagian dividen dilakukan sebesar 50% dari laba bersih.

    Jadwal Pembayaran Dividen Tunai SBI 2024:

    • Tanggal efektif: 25 Juni 2025
    • Cum dividen pasar reguler & negosiasi: 4 Juli 2025
    • Ex dividen pasar reguler & negosiasi: 7 Juli 2025
    • Cum dividen pasar tunai: 8 Juli 2025
    • Ex dividen pasar tunai: 9 Juli 2025
    • Daftar pemegang saham berhak: 8 Juli 2025 pukul 16.00 WIB
    • Pembayaran dividen: 25 Juli 2025

    Sementara itu, RUPSLB pada 12 Agustus 2025 menyetujui perubahan besar dalam jajaran manajemen. Beberapa pengurus mengundurkan diri atau diberhentikan dengan hormat, termasuk Komisaris Utama/Komisaris Independen Prijo Sambodo, Komisaris Independen Yohanes Surya, Komisaris Herudi Kandau, Direktur Utama Asri Mukhtar, serta dua Direktur lainnya.

    Susunan Dewan Komisaris yang baru:

    • Fadlansyah Lubis – Komisaris Utama
    • Prasetyo Suharto – Komisaris
    • Shinji Fukami – Komisaris
    • Agnes Marcellina Tjhin – Komisaris Independen
    • Husnedi – Komisaris Independen

    Susunan Direksi yang baru:

    • Ainul Yaqin – Direktur Utama
    • Edi Sarwono – Direktur
    • Asruddin – Direktur
    • Yasuhide Abe – Direktur

    Corporate Communications Manager SBI, Novi Maryanti, menegaskan bahwa dengan formasi baru ini, perusahaan tetap fokus pada strategi pertumbuhan berkelanjutan. Langkah prioritas meliputi penguatan fundamental bisnis, peningkatan profitabilitas, optimalisasi proses produksi dan distribusi, serta pengembangan talenta produktif.

    Salah satu proyek strategis adalah pembangunan dermaga dan fasilitas produksi semen tipe khusus di Pabrik Tuban, Jawa Timur. Proyek ini merupakan bagian dari kemitraan dengan Taiheiyo Cement Corporation dan menargetkan kapasitas ekspor hingga satu juta ton semen per tahun untuk pasar Amerika Serikat.

    Kinerja 2024
    Sepanjang 2024, SBI membukukan penjualan semen dan terak sebesar 13,19 juta ton. Pendapatan mencapai Rp 11,82 triliun, laba kotor Rp 2,55 triliun, dan laba bersih Rp 745 miliar. Meski penjualan tertekan akibat kondisi industri yang menantang, perseroan mampu menurunkan beban keuangan 2,2% dibandingkan 2023 berkat pengelolaan keuangan yang efisien.

    Perseroan juga konsisten mengembangkan produk rendah karbon, memperluas fitur layanan berbasis digital, serta meningkatkan efisiensi produksi guna mempertahankan profitabilitas di tengah persaingan ketat.

  • Chairal Tanjung Tambah Kepemilikan, Terima 2,36 Juta Saham Tantiem Garuda Indonesia

    Chairal Tanjung Tambah Kepemilikan, Terima 2,36 Juta Saham Tantiem Garuda Indonesia

    Serratalhadafc.com – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) melaporkan perubahan kepemilikan saham oleh salah satu anggota Dewan Komisaris, Chairal Tanjung, kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Dalam keterbukaan informasi, Rabu (13/8/2025), Vice President Corporate Secretary Group Garuda Indonesia, Cahyadi Indrananto, mengungkapkan kepada Anugerahslot Finance bahwa Chairal Tanjung melakukan pembelian saham pada 4 Agustus 2025. Transaksi tersebut merupakan perolehan saham dari program Tantiem yang pembayarannya ditangguhkan untuk periode tahun buku 2023.

    Berdasarkan laporan tersebut, Chairal memperoleh 2.366.633 lembar saham biasa dengan harga Rp72,78 per saham. Sebelum transaksi, ia memiliki 4.057.626 lembar saham atau sekitar 0,004% dari total saham dengan hak suara. Setelah penambahan, kepemilikannya meningkat menjadi 6.424.259 lembar saham atau setara 0,007% dari total saham dengan hak suara.

    Garuda Indonesia menegaskan, kepemilikan saham Chairal Tanjung bersifat langsung dan bukan dalam kapasitas sebagai pengendali. Nama Chairal juga tercatat sebagai pihak yang memberikan kuasa untuk pelaporan perubahan kepemilikan ini.

    Cahyadi menambahkan, transaksi tersebut merupakan bagian dari hak tantiem yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris untuk periode tahun buku 2023, yang pembayarannya ditangguhkan dan direalisasikan dalam bentuk saham perseroan.

    Garuda Indonesia Belum Teken MoU Pembelian 50 Pesawat Boeing, Sudah Bayar DP

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk belum menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding / MoU) terkait rencana pembelian 50 pesawat Boeing dari Amerika Serikat.

    “Terkait pesawat Boeing, belum deal, tapi sudah DP,” ujar Airlangga dalam acara Sosialisasi Kebijakan Tarif Resiprokal AS dan Optimalisasi untuk Mendorong Perdagangan dan Investasi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (21/7/2025).

    Acara tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat, antara lain Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu, dan Asisten Deputi Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial yang mewakili Menteri BUMN.

    Hadir pula Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri yang mewakili Menteri Pertanian, Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan yang mewakili Menteri KKP, Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Reza, Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu, serta Ketua Kadin Shinta Kamdani.

    Prabowo: Pembelian 50 Pesawat Boeing untuk Perkuat Garuda Indonesia

    Presiden Prabowo Subianto menegaskan, rencana pembelian 50 pesawat Boeing dari Amerika Serikat merupakan bagian dari perjanjian dagang yang masuk dalam negosiasi tarif impor dengan Presiden AS, Donald Trump.

    Menurut Prabowo, pengadaan armada baru tersebut diperlukan untuk memperkuat operasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

    “Ya memang kita perlu untuk membesarkan Garuda. Garuda adalah kebanggaan kita, flag carrier nasional, lahir dalam perang kemerdekaan. Jadi, Garuda harus menjadi lambang Indonesia,” ujar Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (16/7/2025).

    Prabowo menambahkan, meski Garuda Indonesia telah memiliki kontrak pengadaan pesawat baru dengan produsen asal Eropa, Airbus, hal tersebut tidak menjadi masalah.