Tag: Otoritas Jasa Keuangan

  • Bank Woori Saudara Investigasi Dugaan Fraud Senilai USD 78,5 Juta

    Bank Woori Saudara Investigasi Dugaan Fraud Senilai USD 78,5 Juta

    Serratalhadafc.com – PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) mengonfirmasi bahwa saat ini tengah berlangsung proses investigasi menyeluruh terkait dugaan fraud senilai USD 78,5 juta atau sekitar Rp1,27 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.254 per dolar AS). Meski demikian, pihak manajemen menegaskan bahwa angka tersebut masih merupakan total eksposur, bukan kerugian riil, dan belum final.

    Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (12/6/2025), Direktur Bank Woori Saudara, Wuryanto, menjelaskan bahwa laporan awal mengenai insiden keuangan ini pertama kali dipublikasikan oleh Woori Bank Korea (WBK) selaku induk perusahaan. Langkah itu diambil sebagai bentuk keterbukaan informasi sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Terkait kronologi lengkap atas indikasi fraud tersebut, saat ini masih dalam proses investigasi secara menyeluruh oleh tim audit internal Perseroan,” ujar Wuryanto dalam pernyataannya.

    Ia menambahkan bahwa nilai USD 78,5 juta yang disebutkan sebelumnya merujuk pada total eksposur transaksi antara Bank Woori Saudara dengan nasabah yang terlibat dalam kasus ini, dan bukan merupakan estimasi pasti kerugian yang dialami bank.

    “Jumlah kerugian sebenarnya masih dalam proses penelaahan dan baru dapat dipastikan setelah seluruh investigasi internal rampung,” tegas Wuryanto kepada Anugerahslot Finance.

    Saat ini, proses audit internal tengah dilakukan secara menyeluruh untuk mengidentifikasi titik lemah dan pelanggaran yang terjadi, serta menggali kemungkinan adanya pelanggaran lain yang terkait.

    “Bank Woori Saudara berkomitmen untuk menangani insiden ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menjaga integritas serta kepercayaan nasabah,” tutup manajemen.

    Bank Woori Saudara Pastikan Operasional Tetap Normal, Fokus Perkuat Tata Kelola

    Menanggapi kasus dugaan fraud senilai USD 78,5 juta, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) menyatakan komitmennya untuk melakukan perbaikan menyeluruh di aspek tata kelola perusahaan dan sistem pengendalian internal. Langkah ini bertujuan untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.

    “Perseroan akan terus menjalin koordinasi secara intensif dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna memastikan setiap langkah perbaikan yang dilakukan sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) serta mendukung stabilitas dan integritas sistem perbankan nasional,” ujar perwakilan manajemen, Kamis (12/6/2025).

    Meskipun tengah menghadapi proses investigasi internal, Bank Woori Saudara menegaskan bahwa seluruh kegiatan operasional dan layanan kepada nasabah di seluruh kantor cabang tetap berjalan normal seperti biasa.

    Manajemen juga memastikan bahwa jajaran direksi dan manajemen tetap memegang teguh prinsip GCG, serta terus menjaga integritas, transparansi, dan kepercayaan dari para nasabah maupun pemangku kepentingan lainnya.

    OJK Tindaklanjuti Dugaan Fraud di Bank Woori Saudara, Siap Tingkatkan Status Pemeriksaan

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons serius dugaan kasus fraud di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) yang kini tengah dalam proses investigasi internal. Pemeriksaan telah dilakukan sejak awal Juni 2025 melalui koordinasi intensif antara OJK dan jajaran manajemen bank.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menuturkan bahwa OJK akan meningkatkan status pemeriksaan apabila ditemukan bukti awal yang cukup mengenai unsur fraud, termasuk dugaan keterlibatan pihak internal bank.

    “Indikasi fraud terjadi atas transaksi negotiable letter of credit (LC) yang telah jatuh tempo terhadap salah satu debitur. Dugaan ini melibatkan pihak internal bank,” jelas Dian, seperti dikutip dari Antara, Kamis (12/6/2025).

    Dian menambahkan, potensi kerugian masih dalam tahap perhitungan karena investigasi oleh pihak bank belum rampung. Ia juga menyebut bahwa sejak pemeriksaan OJK pada tahun 2023, pihaknya telah mengingatkan adanya potensi risiko atas transaksi LC tersebut, yang disebabkan oleh kelemahan dalam proses bisnis internal bank.

    Dalam upaya mitigasi dan investigasi, pihak Bank Woori Saudara telah:

    • Menonaktifkan personel internal yang diduga terlibat,
    • Bekerja sama dengan firma hukum independen,
    • Menjalin komunikasi dengan debitur terkait penyelesaian kewajiban,
    • Mempersiapkan langkah hukum untuk pelaporan kepada kepolisian.

    OJK menegaskan pentingnya menjaga industri jasa keuangan yang akuntabel dan transparan. Untuk itu, OJK akan mengambil tindakan tegas terhadap pengelolaan bank yang menyimpang dari prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG), termasuk melakukan evaluasi ulang terhadap pihak-pihak utama yang bertanggung jawab atas manajemen bank.

  • Kontras Digital: Saat Judi Online Menurun, Industri Kripto Justru Tumbuh Positif

    Kontras Digital: Saat Judi Online Menurun, Industri Kripto Justru Tumbuh Positif

    Serratalhadafc.com – Di tengah sorotan tajam terhadap maraknya perputaran dana dari praktik judi online (judol), industri aset kripto justru memperlihatkan tren yang semakin positif. Data dari dua lembaga negara memperlihatkan kontras yang mencolok antara dua aktivitas digital tersebut.

    Berdasarkan catatan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), total perputaran dana dari aktivitas judol pada kuartal I 2025 mencapai Rp 47 triliun. Angka ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 90 triliun.

    Sebaliknya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa transaksi aset kripto di Indonesia justru mencatatkan pertumbuhan signifikan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 109,3 triliun selama kuartal I 2025. Jumlah konsumen aktif di ekosistem kripto pun meningkat, dengan 13,71 juta pengguna tercatat hingga Maret 2025.

    Dari sisi kontribusi terhadap negara, sektor kripto terus menunjukkan peran strategis. Sejak diberlakukannya kebijakan pajak atas aset kripto pada 2022, total penerimaan pajak hingga Maret 2025 telah mencapai Rp 1,2 triliun. Khusus untuk tahun 2025, pajak kripto yang telah dikumpulkan sebesar Rp 115,1 miliar.

    Wan Iqbal, Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, menegaskan bahwa kripto bukan sekadar instrumen spekulatif, melainkan bagian penting dari transformasi keuangan global. Ia menekankan perbedaan mendasar antara kripto dan judi online, baik dari segi manfaat sosial maupun ekonomi.

    “Industri kripto memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Selain sebagai alat investasi, kripto juga membuka lapangan kerja, mendorong literasi keuangan digital, serta menyumbang penerimaan negara melalui pajak. Sangat berbeda dengan judi online, yang hanya mengalihkan uang tanpa menciptakan nilai tambah,” ujar Iqbal pada Sabtu (10/5/2025).

    Kripto Dinilai Lebih Sehat dan Berkelanjutan Dibanding Judol

    Menurut Wan Iqbal, CMO Tokocrypto, industri aset kripto menawarkan potensi ekonomi yang lebih sehat, legal, dan berkelanjutan dibanding praktik judi online. Ia menyebut kripto kini telah berkembang menjadi inovasi yang mendefinisikan ulang konsep nilai dan transaksi dalam dunia keuangan.

    “Kita berada di era di mana teknologi bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan menjadi tulang punggung perekonomian,” ujar Iqbal.

    Ia juga menekankan bahwa dengan penguatan regulasi dan peningkatan literasi masyarakat, aset kripto memiliki peluang besar untuk memperluas inklusi keuangan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

    Aset Kripto, Jembatan Menuju Inklusi Keuangan

    Lebih dari sekadar alat transaksi atau instrumen investasi, aset kripto dinilai memiliki peran strategis dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Wan Iqbal, CMO Tokocrypto, menyatakan bahwa teknologi blockchain memungkinkan individu yang belum terjangkau layanan perbankan—masyarakat unbanked—untuk terhubung dengan sistem keuangan global secara lebih mudah dan efisien.

    “Teknologi ini menghadirkan transparansi dan efisiensi tinggi dalam pengelolaan aset, bahkan untuk pelaku usaha mikro maupun masyarakat di wilayah terpencil,” jelasnya.

    Iqbal menambahkan, bila didukung kebijakan yang berpihak pada inovasi serta program literasi digital yang masif, industri kripto dapat menjadi penggerak utama dalam menciptakan ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

    Dengan kesadaran masyarakat yang terus tumbuh dan dukungan regulasi yang tepat, sektor kripto dan blockchain dipandang sebagai bagian penting dari masa depan sistem keuangan nasional—bukan hanya menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga menata ulang fondasi keuangan modern Indonesia.