Tag: partai politik

  • Elon Musk ke Analis Wedbush: “Diam, Dan” Usai Kritik Politik dan Saran ke Dewan Tesla

    Elon Musk ke Analis Wedbush: “Diam, Dan” Usai Kritik Politik dan Saran ke Dewan Tesla

    Serratalhadafc.com – CEO Tesla, Elon Musk, meminta analis senior dari Wedbush Securities, Dan Ives, untuk “diam” melalui unggahan di platform X (dulu Twitter) pada Selasa, 8 Juli 2025. Hal ini terjadi setelah Ives memberikan tiga rekomendasi penting kepada dewan direksi Tesla yang menyoroti peran dan aktivitas politik Musk.

    Dan Ives dikenal sebagai salah satu analis paling optimistis terhadap saham Tesla di Wall Street, dengan target harga USD 500, tertinggi dari seluruh analis yang dilacak oleh FactSet. Namun, dalam perkembangan terbaru, Ives menyampaikan kritik terhadap aktivitas politik Musk, menyusul deklarasi pembentukan partai politik baru bernama “America Party” yang bertujuan menyaingi kandidat Partai Republik yang mendukung RUU yang didukung Presiden Donald Trump.

    Kritik ini muncul sehari setelah saham Tesla anjlok hampir 7%, memangkas kapitalisasi pasar sekitar USD 68 miliar (setara Rp 1.104 triliun dengan kurs Rp 16.249 per dolar AS).

    Dalam unggahannya, Ives meminta Dewan Tesla untuk:

    1. Menyusun paket kompensasi baru yang memberi Musk 25% hak suara dan membuka jalan merger dengan xAI.
    2. Menetapkan batas waktu keterlibatan Musk dalam urusan Tesla.
    3. Memberikan pengawasan lebih atas aktivitas politik CEO.

    Ives dan tim analis Wedbush juga menerbitkan laporan yang menyebut bahwa “Dewan Tesla harus bertindak dan menetapkan aturan dasar bagi Musk; opera sabun ini harus segera berakhir.” Mereka menyebut peluncuran partai politik baru sebagai “titik kritis dalam kisah Tesla” yang menuntut intervensi dari dewan.

    Meski demikian, Wedbush tetap mempertahankan rekomendasi beli dan target harga saham Tesla.

    Sebagai tanggapan atas saran tersebut, Musk hanya menulis singkat di X: “Diam, Dan.”

    Komentar Musk tersebut menyoroti ketegangan antara kebebasan pribadi CEO dan peran serta tanggung jawabnya di perusahaan publik yang terdaftar, terutama di tengah dinamika politik dan bisnis yang kian kompleks.

    Elon Musk Dikritik karena Aktivisme Politik, Dan Ives dan Analis Lain Desak Dewan Tesla Bertindak

    Dalam tanggapan melalui email kepada Anugerahslot finance, analis Wedbush Securities Dan Ives menyatakan bahwa ia memahami reaksi Elon Musk, namun tetap mendukung perlunya tindakan tegas dari dewan direksi Tesla.

    “Elon memiliki pendapatnya dan saya mengerti, tetapi kami mendukung apa yang menurut kami merupakan tindakan yang tepat bagi dewan,” tulis Ives.

    Kontroversi ini mencuat di tengah polemik mengenai paket kompensasi CEO Tesla tahun 2018 yang bernilai sekitar USD 56 miliar, yang telah dibatalkan oleh Pengadilan Kanselir Delaware awal tahun lalu. Dalam putusannya, Hakim Kathaleen McCormick menyatakan bahwa dewan direksi Tesla gagal menunjukkan independensi dari Musk dan tidak melakukan negosiasi dengan semestinya.

    Saat ini, Tesla tengah mengajukan banding ke Mahkamah Agung Negara Bagian Delaware, sembari menyusun kembali skema kompensasi baru bagi Musk.

    Dan Ives bukan satu-satunya yang menyuarakan keprihatinan. Analis dari firma William Blair juga menurunkan rekomendasi saham Tesla dari “beli” menjadi “tahan” pada Senin (7 Juli 2025), dengan alasan kekhawatiran terhadap aktivisme politik Musk serta potensi dampak buruk dari RUU pengeluaran Kongres terhadap margin dan penjualan kendaraan listrik (EV) Tesla.

    “Kami khawatir investor mulai lelah dengan gangguan ini, justru di saat bisnis Tesla paling membutuhkan perhatian penuh dari Musk,” tulis analis William Blair.

    Mereka menambahkan, alih-alih fokus pada politik, energi Musk sebaiknya diarahkan pada peluncuran proyek-proyek strategis, seperti Robotaxi, yang saat ini berada di titik krusial pengembangan.

    Pendukung Trump Tangguhkan ETF Terkait Tesla, Minta Dewan Klarifikasi Ambisi Politik Elon Musk

    CEO hedge fund Azoria Partners, James Fishback, yang dikenal sebagai pendukung Donald Trump, mengumumkan pada Sabtu (5 Juli 2025) bahwa perusahaannya menunda peluncuran Azoria Tesla Convexity ETF—produk dana yang dirancang untuk berinvestasi dalam saham dan opsi Tesla.

    Fishback memulai pernyataannya di platform X dengan tegas: “Elon sudah terlalu jauh.” Ia kemudian menyerukan agar Dewan Direksi Tesla segera mengadakan pertemuan dan meminta Musk untuk menjelaskan ambisi politiknya, serta mengevaluasi apakah aktivitas tersebut masih sesuai dengan tanggung jawab Musk sebagai CEO penuh waktu di Tesla.

    Pernyataan ini muncul tak lama setelah Musk mengumumkan pembentukan Partai Amerika (America Party)—entitas politik baru yang diklaim akan “mendukung kebebasan warga Amerika.” Namun, hingga kini Musk belum mengungkapkan detail resmi mengenai legalitas partai tersebut, sumber pendanaan, atau kandidat politik mana yang akan ia dukung.

    Kontroversi politik Musk semakin memperkeruh suasana, di tengah performa saham Tesla yang telah turun sekitar 25% sepanjang tahun ini, menjadikannya salah satu kinerja terburuk di sektor teknologi AS, dan jauh tertinggal dari indeks pasar utama.

    Selama paruh pertama 2025, Musk aktif bekerja dengan pemerintahan Trump, memimpin upaya untuk merampingkan birokrasi federal. Namun, kolaborasi itu berakhir pada Mei lalu, menyusul perselisihan terbuka antara Musk dan Trump terkait RUU pengeluaran dan isu-isu kebijakan lainnya.

    Hingga berita ini diturunkan, Elon Musk, Ketua Dewan Tesla Robyn Denholm, dan Kepala Hubungan Investor Travis Axelrod belum memberikan tanggapan resmi terhadap permintaan komentar.