Tag: tips n trik

  • Ramalan Pasar Kripto Minggu Ini, Wajib Diketahui

    Ramalan Pasar Kripto Minggu Ini, Wajib Diketahui

    Serratalhadafc.com – Industri kripto terus menunjukkan dinamika tinggi, dengan berbagai perkembangan baru yang memengaruhi pergerakan pasar dan arah regulasi global. Hari ini, beberapa isu penting mencuat dan layak dicermati para investor dan pengamat.

    Pertama, Charles Schwab memprediksi peningkatan signifikan dalam volume perdagangan spot Bitcoin dalam waktu dekat. Hal ini didorong oleh tumbuhnya minat institusional dan makin terbukanya akses pasar melalui produk-produk investasi berbasis kripto.

    Sementara itu, Bank for International Settlements (BIS) mengeluarkan peringatan serius terkait risiko yang ditimbulkan oleh kripto dan stablecoin. BIS menilai, aset digital ini bisa mengganggu kestabilan sistem keuangan jika tidak diawasi dengan ketat dan diatur dengan tepat.

    Di sisi lain, ekonom makro Lyn Alden menyampaikan pandangannya mengenai masa depan Bitcoin. Ia memproyeksikan bahwa BTC akan tetap menjadi aset penting dalam portofolio investor global, terutama sebagai pelindung nilai dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan kebijakan moneter.

    Seluruh perkembangan ini menunjukkan bahwa kripto bukan lagi sekadar tren sesaat, melainkan bagian dari lanskap keuangan global yang semakin kompleks dan memerlukan perhatian serius dari berbagai pemangku kepentingan.

    Charles Schwab Pertimbangkan Dagang Bitcoin

    Charles Schwab, salah satu perusahaan besar di sektor keuangan tradisional, mulai serius menjajaki pasar aset kripto. CEO Rick Wurster mengungkapkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan layanan perdagangan spot Bitcoin bagi para klien pada April 2026.

    Wurster menyebutkan bahwa minat terhadap kripto terus tumbuh, terlihat dari tingginya trafik pada situs kripto milik Schwab. Menariknya, sekitar 70% pengunjungnya bukan klien lama, melainkan calon pengguna baru—ini membuka peluang ekspansi layanan digital perusahaan ke depan.

    Ia juga menyoroti bahwa dengan situasi regulasi yang mulai berubah, Schwab optimistis bisa meluncurkan layanan spot Bitcoin dalam 12 bulan ke depan. Menurutnya, kripto kini makin diterima oleh lembaga-lembaga keuangan besar, baik dalam bentuk produk investasi maupun pemanfaatan teknologi blockchain untuk efisiensi sistem.

    Jika Schwab resmi masuk ke pasar kripto, langkah ini dapat mendorong percepatan adopsi dan memperkuat integrasi antara dunia kripto dan sistem keuangan arus utama.

    Kripto dapat Mengganggu Stabilitas keuangan

    Bank for International Settlements (BIS), yang dikenal sebagai bank sentralnya bank sentral, baru saja menerbitkan laporan penting pada 15 April 2025 terkait risiko yang ditimbulkan oleh kripto dan sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi).

    Dalam laporan tersebut, BIS mengingatkan bahwa pertumbuhan cepat industri kripto berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan tradisional dan memperdalam ketimpangan ekonomi global. Kapitalisasi pasar dan jumlah investor di sektor ini telah mencapai skala yang cukup besar untuk memberi dampak signifikan terhadap pasar keuangan secara keseluruhan.

    Salah satu perhatian utama BIS adalah peran stablecoin dalam ekosistem kripto. Stablecoin dianggap sebagai kunci dalam memfasilitasi transfer nilai di dunia kripto, namun juga menimbulkan potensi risiko jika tidak didukung oleh regulasi yang kuat. BIS mendesak regulator untuk menetapkan aturan terkait stabilitas harga dan cadangan aset stablecoin, guna menjamin kemampuannya ditebus terhadap dolar AS, terutama saat pasar mengalami tekanan.

    Seiring ekspansi pesat aset digital, BIS menekankan pentingnya pengawasan dan regulasi yang lebih ketat untuk mencegah dampak sistemik terhadap keuangan global.

  • Melirik Peluang Investasi di Tengah Gejolak Ekonomi Dunia

    Melirik Peluang Investasi di Tengah Gejolak Ekonomi Dunia

    Serratalhadafc.com – 2025 merupakan tahun yang penuh tantangan. Di dalam negeri terdapat transisi pemerintahan yang sebenarnya sudah berjalan sejak akhir tahun lalu tetapi sejumlah kebijakan baru dirilis di awal tahun ini. Di dunia, sejumlah konflik geopolitik belum selesai tetapi sudah bertambah tantangan perang dagang yang dimulai oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. 

    PT Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) mengajak investor untuk memahami semua hal ini untuk menggali peluang investasi yang relevan. “Kita semua sedang berada di fase penting di mana transisi nasional dan dinamika global akan membentuk arah baru bagi performa dan pasar keuangan di Indonesia,” jelas CEO Sucor AM Jemmy Paul Wawointana dikutip dari Antara, Minggu (20/4/2025).

    Tidak hanya perubahan dalam negeri dan kepemimpinan internasional seperti perubahan tarif dari Amerika Serikat (AS), suku bunga global, hingga tensi geopolitik menjadi faktor penting dalam mengambil keputusan investasi ke depan.

    “Di tengah berbagai ketidakpastian ini, kami percaya bahwa investor membutuhkan arahan yang relevan, pandangan yang objektif dan strategi yang bisa diandalkan,” ujar Jemmy.

    Menurut dia, dinamika global seperti kebijakan suku bunga bank sentral AS atau The Fed, ketegangan geopolitik, perang tarif, serta pergeseran tren investasi global turut membentuk lanskap ekonomi domestik yang semakin kompleks.

    Hal itu disampaikan Jemmy dalam gelaran The Sucor Stage bertajuk Market Outlook 2025: Navigating Investments in New Regime pekan ini. Pada acara itu, Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto memberikan pandangan yang optimistis terhadap instrumen obligasi meskipun suku bunga global masih fluktuatif.

    “Kepemilikan asing pada obligasi hanya sekitar 14 persen. Ini yang menjelaskan mengapa guncangan global yang signifikan tidak terlalu berdampak pada pasar obligasi, karena tekanan jual dari asing juga jauh berkurang. Hal ini membuat kami cukup positif terhadap kondisi global saat ini. Sejujurnya, pasar obligasi masih bisa menjadi pilihan investasi yang menarik,” ujarnya.

    Rekomendasi Investasi

    Dalam paparannya, tim Sucor AM merekomendasikan sejumlah produk unggulan yang relevan di tengah kondisi pasar saat ini, antara lain Sucorinvest Equity Fund (SEF) untuk investor agresif di saham berfundamental kuat, Sucorinvest Money Market Fund (SMMF) untuk investor konservatif dengan kebutuhan likuiditas tinggi, serta Sucorinvest Monthly Income Fund (SMIF) untuk mengambil peluang pada obligasi Indonesia dengan fitur pembagian hasil investasi bulanan.

    Produk berbasis indeks seperti Sucor IDX30 Fund juga dipandang menarik untuk strategi investasi jangka menengah hingga panjang.

    Dengan dana kelolaan sebesar Rp26,7 triliun pada Maret 2025, penetrasi Reksa Dana Sucor AM telah menjangkau lebih dari 2,2 juta investor dan masih terus berkembang.

    Selalu Jeli dan Cerdik Dalam Investasi

    Sementara itu, pakar ekonomi syariah yang juga Wakil Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Adiwarman Karim menyampaikan pesan penting kepada investor untuk tidak hanya ikut-ikutan dalam berinvestasi atau berbisnis.

    “Karena itu, penting untuk terus bergerak maju. Apa yang dia bilang itu benar, jangan hanya ikut-ikutan. Namun, kita harus mempelajarinya dengan benar. Seperti yang sering saya katakan, perhatikan dulu fundamentalnya. Setelah itu, amati pasar. Kalau kita cuma ikut-ikutan tanpa pemahaman yang matang, kita hanya akan mengikuti tren tanpa arah yang jelas,” tuturnya.

    Selain itu, para fund manager menyoroti pentingnya pendekatan investasi yang disesuaikan dengan profil risiko dan horizon waktu investor.

  • Dampak Perang AS-China Terhadap Kripto

    Dampak Perang AS-China Terhadap Kripto

    Serratalhadafc.com – Gejolak ekonomi global akibat perang dagang antara AS dan Tiongkok memberi tekanan besar pada berbagai jenis aset, termasuk kripto.

    Namun berbeda dari sebelumnya, Bitcoin kini menunjukkan karakter yang lebih matang. Tak lagi sekadar jadi aset spekulatif, Bitcoin mulai dilihat sebagai instrumen lindung nilai atau safe haven digital.

    Menurut Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, arah pergerakan Bitcoin ke depan akan sangat dipengaruhi oleh faktor fundamental dan tren positif dari institusi keuangan besar.

    “Bitcoin kini mulai berperan seperti emas digital, aset yang mampu menjaga nilainya di tengah meningkatnya risiko global,” kata Fyqieh kepada Serratalhadafc.com, Kamis (17/4/2025).

    Peluang bitcoin Saat Ini

    “Pasar saat ini tengah berada dalam fase konsolidasi dan mencari arah baru. Bitcoin (BTC) berpotensi kembali menyentuh rekor harga tertinggi di atas USD 100.000, namun hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor makro seperti kebijakan suku bunga dan kejelasan regulasi aset kripto,” jelas Fyqieh.

    Ia menambahkan, peluang Bitcoin untuk menembus level tertinggi masih terbuka lebar. Meski begitu, investor perlu lebih cermat membaca kondisi global agar bisa menangkap momentum secara optimal.

    Ketidakpastian Harga Bitcoin di Tengah Perang Dagang

    Sebelumnya, harga Bitcoin (BTC) kembali menguat ke kisaran USD 85.000 pada awal pekan ini di tengah tarik ulur keputusan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Pemerintahan Trump pada Jumat, 12 April 2025 mengumumkan barang elektronik seperti smartphone dan laptop sementara tidak dikenakan tarif impor 145% untuk produk asal China.

    Ini memberi angin segar bagi perusahaan teknologi AS seperti Apple, yang sebagian besar produksinya berbasis di China, termasuk juga mendorong pergerakan aset kripto.

    Namun, keesokan harinya Trump menyatakan tarif tetap akan diberlakukan, meskipun kemungkinan lebih rendah dan bersifat “spesial.” Pengecualian ini bersifat sementara, karena pemerintah tengah menyiapkan kebijakan tarif baru yang lebih spesifik, terutama untuk industri semikonduktor.

    Financial Expert Ajaib, Panji Yudha menuturkan, pemulihan ini bukan hanya respons terhadap kebijakan tarif, tapi juga cermin dari daya tahan pasar kripto yang mulai terbentuk di tengah ketidakpastian global.

  • Apakah menguntungkan Investasi Emas Saat Ini?

    Apakah menguntungkan Investasi Emas Saat Ini?

    Serratalhadafc.com – Harga emas dunia kembali menembus rekor baru, melampaui USD 3.290 per troy ounce. Lonjakan ini dipicu oleh ketidakpastian global yang meningkat, terutama akibat perang tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok, ketegangan geopolitik di Timur Tengah, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS, The Federal Reserve.

    Kondisi tersebut mendorong investor global mengalihkan portofolionya ke aset-aset safe haven seperti emas. Imbasnya, produsen dan pedagang emas diuntungkan, termasuk emiten tambang emas di Indonesia.

    “Produsen dan pedagang emas kemungkinan akan diuntungkan secara sentimen, sementara sektor lain cenderung kurang diminati,” ujar Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Wisnubroto dalam acara Media Day, Kamis (17/4/2025).

    Dalam pernyataan terpisah, Pengamat Pasar Modal sekaligus Founder Stocknow.id, Hendra Wardhana menyampaikan bahwa beberapa emiten seperti ANTM, BRMS, MDKA, PSAB, ARCI, dan HRTA diprediksi mencatatkan kinerja keuangan yang lebih baik pada kuartal II dan III 2025. Kenaikan harga jual rata-rata (ASP) emas diperkirakan akan mendorong pertumbuhan pendapatan dan margin laba bersih.

    ANTM, sebagai bagian dari holding MIND ID, dinilai memiliki prospek kuat karena portofolio komoditasnya yang terdiversifikasi dan perannya sebagai produsen emas batangan terbesar nasional lewat unit Logam Mulia.

    BRMS juga berpotensi mencatat peningkatan laba signifikan berkat optimalisasi tambang di Poboya dan Palu, yang ditargetkan memproduksi lebih dari 15 ribu ons emas per kuartal sepanjang 2025.

    Adapun MDKA, meski masih berada dalam fase investasi untuk proyek Tujuh Bukit dan Pani, tetap menarik bagi investor spekulatif karena cadangan emasnya yang besar dan potensi valuasi jangka panjang yang menjanjikan.

    Emiten Dari Emas

    ARCI, yang beroperasi di Kalimantan Tengah dan memiliki struktur biaya produksi yang efisien, menunjukkan fundamental kuat dalam jangka pendek, terutama karena sensitivitasnya yang tinggi terhadap pergerakan harga emas. Sementara itu, PSAB, pemilik tambang besar di Martabe, berpotensi mengalami re-rating valuasi berkat eksposur langsungnya terhadap harga emas global serta kemungkinan konsolidasi struktur modal.

    HRTA, meskipun fokus pada industri manufaktur dan perhiasan emas, diperkirakan akan meraup keuntungan dari kenaikan nilai inventori dan stabilnya permintaan domestik di tengah tingkat konsumsi yang masih tinggi. Di sisi lain, UNTR melalui anak usahanya PT Sumbawa Juta Raya juga memiliki eksposur terhadap tambang emas, namun kontribusinya masih terbatas jika dibandingkan dengan bisnis alat berat dan batu bara.

    Hendra menilai bahwa kombinasi harga jual yang meningkat, volume produksi yang membaik, serta efisiensi biaya operasional akan memperkuat kinerja keuangan emiten-emiten emas sepanjang 2025. Bahkan, situasi ini dapat mendorong analis untuk merevisi naik proyeksi laba.

    Namun, ia juga mengingatkan adanya risiko yang harus diwaspadai. Ketergantungan terhadap harga emas global menjadikan emiten tambang sangat rentan terhadap volatilitas, terutama jika ketegangan geopolitik mereda atau terjadi perubahan arah dalam kebijakan suku bunga.

    Kontribusi Saham Emiten Emas

    Selain itu, Hendra menilai beberapa emiten seperti MDKA masih memiliki struktur utang tinggi dan arus kas operasional yang ketat, sehingga sensitivitas terhadap biaya pendanaan tetap tinggi.

    “Tekanan dari sisi capex, biaya eksplorasi, dan risiko lingkungan juga bisa menimbulkan tekanan tambahan, khususnya bagi perusahaan yang sedang dalam ekspansi,” kata dia.

    Dari sisi makro, kenaikan harga saham-saham emiten emas berkontribusi positif terhadap IHSG melalui sektor tambang dan bahan baku. Namun, efeknya cenderung terbatas secara agregat karena bobot emiten emas di indeks masih relatif kecil dibandingkan sektor perbankan dan konsumer.

    Meski demikian, dalam konteks rotasi sektoral, sektor emas berpotensi menjadi pelarian utama dana di tengah meningkatnya aversi risiko pasar. Oleh karena itu, saham-saham seperti ANTM (target 2.200), BRMS (412), PSAB (358), dan ARCI (330) direkomendasikan sebagai trading buy, sementara MDKA (1.875) bersifat spekulatif buy, dengan outlook jangka pendek hingga menengah yang masih positif seiring tren bullish emas global.

  • Ini Pemicu IHSG Kembali Bangkit

    Ini Pemicu IHSG Kembali Bangkit

    Serratalhadafc.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Selasa (15/4/2025), naik 1,56% atau 102 poin ke level 6.471,24. Indeks LQ45 juga mengikuti tren positif dengan kenaikan 1,62% ke posisi 6.466,35.

    Seluruh sektor saham mencatatkan penguatan, dengan sektor energi menjadi pendorong utama setelah naik 2,46%. Penguatan IHSG ini terjadi setelah pasar mengalami tekanan dalam beberapa waktu terakhir. Sentimen positif datang dari pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menunda penerapan tarif balasan terhadap lebih dari 75 negara, kecuali China, selama 90 hari.

    Ekonom Panji Irawan menilai lonjakan IHSG juga dipengaruhi oleh langkah Presiden Indonesia Prabowo Subianto dalam merespons kebijakan tarif Trump. Menurut Panji, keberhasilan Prabowo dalam mengkomunikasikan strategi dan program pemerintah secara langsung dan komprehensif kepada publik telah meningkatkan kepercayaan investor, terutama dalam enam bulan terakhir.

    Ia merujuk pada pertemuan besar yang digelar pada 8 April 2025, yang dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara. Forum ini dinilai berhasil memberikan kejelasan dan keyakinan pasar terhadap arah kebijakan ekonomi pemerintah.

    Selain itu, keputusan Prabowo mengirim tiga menteri ke AS untuk melakukan negosiasi terkait tarif impor dinilai sebagai langkah strategis. Komunikasi aktif juga dibangun dengan negara-negara lain, termasuk Malaysia, Turki, Mesir, dan Yordania, guna memperluas kerja sama perdagangan.

    Panji menyebut, pemerintahan Prabowo menunjukkan semangat ekspansi dan inisiatif yang disesuaikan dengan kekuatan dan peluang dalam negeri. Ia menegaskan bahwa strategi ini penting untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Indonesia Mencari Negara Baru

    Pemerintah Indonesia perlu segera mencari pasar ekspor baru untuk memperluas jangkauan perdagangan, terutama sebagai respons terhadap hambatan tarif tinggi dari negara seperti Amerika Serikat.

    Ekonom Panji menilai perluasan pasar ekspor merupakan langkah antisipatif agar tidak terlalu bergantung pada negara tujuan yang menerapkan tarif besar.

    “Kolaborasi antara otoritas moneter, fiskal, dan sektor jasa keuangan penting dilakukan untuk menyusun peta potensi pasar alternatif yang bisa dimanfaatkan oleh eksportir maupun pemerintah, seperti Kemendag dan Kemenlu,” ujarnya.

    Panji juga menegaskan pentingnya konsistensi pemerintah dalam mengoptimalkan devisa hasil ekspor guna memperkuat cadangan devisa nasional.

    Kerja Sama Pemerintah dan Swasta

    Panji Irawan menyarankan agar Bank Indonesia lebih proaktif dalam menjalin kedekatan dengan pasar, terutama sektor perbankan, guna menciptakan kecocokan dalam transaksi valuta asing antara eksportir dan importir.

    “Pelaku pasar valas dan potensi volume transaksi antara pembeli dan penjual sebenarnya memiliki pola historis yang bisa dipetakan dan dikelola. Kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) serta instrumen penempatannya dapat dirancang agar lebih menarik,” jelas Panji.

    Ia juga menekankan pentingnya langkah pragmatis di tengah krisis global. Menurutnya, sinergi yang solid antara pemerintah dan sektor swasta sangat dibutuhkan agar Indonesia bisa bertahan dan bahkan memanfaatkan peluang kerja sama bisnis, baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional.

  • Apakah Sekarang Saat Yang Tepat membeli Dogecoin?

    Serratalhadafc.com – Dogecoin (DOGE) masih menempati posisi sebagai salah satu koin meme paling populer, dengan kapitalisasi pasar sekitar USD 24 miliar atau setara Rp 403 triliun. Meski begitu, nilai tersebut tercapai setelah DOGE mengalami penurunan tajam sebesar 50 persen sepanjang tahun ini.

    Lalu, apakah saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli Dogecoin?

    Analis dari The Motley Fool, Ryan Vanzo, menyebut satu indikator penting dalam menilai potensi Dogecoin sebagai aset investasi jangka panjang, khususnya bagi investor agresif: volume transaksi jaringan. Meski harga Dogecoin sering berfluktuasi drastis tanpa alasan yang jelas, volatilitasnya sangat berkorelasi dengan kripto besar lainnya seperti Bitcoin dan Ethereum, serta pasar saham secara umum.

    Vanzo menekankan bahwa volume transaksi menjadi ukuran kunci untuk melihat apakah Dogecoin sedang berkembang menjadi lebih dari sekadar koin meme. DOGE mulai mendapatkan lebih banyak utilitas sebagai alat transaksi peer-to-peer dan sebagai bagian dari ekosistem aplikasi terdesentralisasi (dApps).

    Namun, jumlah transaksi Dogecoin per April 2025 mencatat penurunan tajam, mencapai level terendah dalam beberapa bulan. Volume perdagangannya yang sempat mencapai USD 40 miliar pada 11 November 2024, kini hanya sekitar USD 1 miliar per hari.

    Vanzo menyebut, kekuatan utama Dogecoin terletak pada komunitasnya. Tapi, pasca penurunan harga tajam, keterlibatan komunitas ikut menurun drastis.

    Kesimpulannya, Dogecoin mungkin masih punya potensi sebagai aset spekulatif bagi investor yang mengincar pertumbuhan tinggi dan punya dana cadangan. Namun, fungsionalitas dan penggunaannya yang menurun menjadi catatan penting dalam menilai kelayakan investasi jangka panjang.

    Investasi Dogecoin Ibarat Membeli Lotre

    Meski pernah mencetak lonjakan besar, volume transaksi Dogecoin kini telah anjlok lebih dari 97% dari titik tertingginya. Nilai mata uang kripto ini sebagian besar masih bertumpu pada statusnya sebagai koin meme, sehingga arah harganya dalam jangka panjang sulit diprediksi.

    “Berinvestasi di Dogecoin sekarang ibarat membeli tiket lotre. Cocok untuk dana lebih, tapi jangan berharap terlalu tinggi,” ujar Vanzo.

    Ia juga menambahkan bahwa tim analis Motley Fool Stock Advisor baru saja merilis daftar 10 saham terbaik untuk dibeli saat ini, dan Dogecoin tidak termasuk di dalamnya.

    Mengenal Pergerakan Doge Circle

    Siklus pergerakan harga Dogecoin yang dikenal sebagai “Doge Circle” kembali menarik perhatian para pelaku pasar. Pola saat ini disebut-sebut menyerupai fase pemulihan di level support yang terjadi pada 2015 dan 2020. Banyak analis teknikal melihat kesamaan ini sebagai sinyal positif yang bisa membuka peluang kenaikan harga.

    Sebagian prediksi menyebut Dogecoin berpotensi naik ke kisaran USD 8 hingga USD 10 dalam jangka menengah hingga panjang, apabila berhasil keluar dari zona jenuh jual. Meskipun tergolong optimistis, pola historis Dogecoin menunjukkan bahwa skenario semacam ini tidak bisa diabaikan, khususnya oleh investor jangka panjang.

    Prediksi Kenaikan Harga Dogecoin Picu Optimisme Pasar

    Analisis teknikal terbaru memunculkan potensi lonjakan signifikan harga Dogecoin. Berbagai pola grafik dan indikator teknikal menunjukkan proyeksi bullish, termasuk breakout pada indikator MACD dan keluarnya harga dari formasi segitiga. Struktur teknikal “cup and handle” juga menjadi perhatian para analis sebagai sinyal tren naik.

    Breakout indikator MACD dari pola segitiga dalam grafik harga Dogecoin menjadi sorotan. Pola ini sebelumnya pernah mendahului lonjakan harga besar. Analis teknikal Trader Tardigrade menyebut pergerakan ini mengindikasikan tren naik yang kuat dan dapat memicu minat beli dari pasar.

    Arah MACD diyakini memberikan gambaran arah pergerakan Dogecoin selanjutnya. Lonjakan serupa di masa lalu pasca-breakout menumbuhkan harapan akan pengulangan siklus. Namun, para analis mengingatkan pentingnya tidak hanya mengandalkan satu indikator saat mengambil keputusan investasi.

  • Di Tengah Perang Tarif, Perusahaan Penambang Menguat Sahamnya

    Serratalhadafc.com – Pasar AS ditutup menguat, dengan Nasdaq Composite naik 2,06% dan sektor aset digital melonjak 3,72%, mendorong total valuasi pasar kripto ke USD 2,63 triliun.

    Saham perusahaan penambang Bitcoin yang terdaftar di bursa juga mencatat kinerja positif. Sembilan dari 12 perusahaan teratas berdasarkan kapitalisasi pasar mengalami kenaikan harga saham, setelah sempat tertekan akibat kebijakan tarif impor dari mantan Presiden AS, Donald Trump. Indeks utama juga ikut menguat: Nasdaq naik 2,06%, NYSE 1,84%, S&P 500 menguat 1,81%, dan Dow Jones Industrial Average naik 1,56%.

    Menurut data Bitcoinminingstock.io, Cipher Mining (CIFR) mencatat lonjakan tertinggi pada hari Jumat, naik 9,01%. Diikuti oleh MARA Holdings (MARA) yang naik 6,56%, Galaxy Digital (GLXY) 6,48%, dan Terawulf (WULF) 6,25%. Cleanspark (CLSK) juga masuk lima besar dengan kenaikan 5,19%. Saham penambang lainnya seperti Bitdeer (BTDR), Riot Platforms (RIOT), Core Scientific (CORZ), Hut 8 (HUT), dan Applied Digital (APLD) juga menguat antara 3,12% hingga 4,61%.

    Namun secara mingguan, hanya tujuh dari dua belas perusahaan yang mencatat kinerja positif. Galaxy Digital memimpin dengan kenaikan 15,77%, disusul Cipher Mining yang naik 15,23%.

    Meski sempat menguat dalam jangka pendek, saham-saham penambang Bitcoin masih mencatat tren negatif sepanjang 2025. Cleanspark turun 18,56%, MARA Holdings 25,40%, Riot Platforms 30,85%, dan Applied Digital 30,75%.

    Halving Bitcoin 2024

    Walau menghadapi tekanan dari berbagai arah, sebagian pelaku pasar masih optimistis terhadap dampak jangka panjang dari peristiwa halving Bitcoin pada April 2024.

    Halving adalah proses yang memotong setengah imbalan blok untuk penambang dan terjadi setiap empat tahun. Secara historis, hal ini sering memicu tren kenaikan harga Bitcoin dalam 12 hingga 18 bulan setelahnya. Banyak analis meyakini bahwa pengurangan suplai Bitcoin baru dari halving bisa mendorong harga naik, terutama jika permintaan tetap atau meningkat.

    Namun, karena halving juga memangkas pendapatan langsung penambang, hanya perusahaan dengan efisiensi tinggi dan manajemen keuangan yang kuat yang diperkirakan bisa bertahan dan berkembang dalam kondisi pasar pasca-halving.

  • Harga Bitcoin Naik 7% Setelah Trump Mencabut kebijakan Tarif

    Harga Bitcoin Naik 7% Setelah Trump Mencabut kebijakan Tarif

    Serratalhadafc.com – Harga Bitcoin (BTC) melonjak lebih dari 7% dan berhasil menembus level USD 83.000 pada Kamis, 10 April 2025, mencatatkan kenaikan intraday tertinggi sejak Maret lalu.

    Kenaikan ini terjadi usai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan pencabutan sementara tarif global selama 90 hari, dengan pengecualian untuk China. Kebijakan baru ini menggantikan rencana sebelumnya yang menetapkan tarif tetap 10% untuk semua mitra dagang AS selain China.

    Langkah tersebut mendapat respons positif dari pelaku pasar global, termasuk investor di pasar kripto.

    Selain Bitcoin, sejumlah altcoin seperti Ethereum (ETH), XRP, dan Dogecoin (DOGE) juga mengalami lonjakan harga dua digit. Namun, meski pasar terlihat bergairah, data dari pasar derivatif menunjukkan bahwa trader profesional masih berhati-hati.

    Premi berjangka dua bulan BTC sempat melampaui ambang batas netral 5%, tapi gagal mempertahankan momentum tersebut. Sementara itu, delta skew 25%—indikator ekspektasi risiko dalam opsi BTC—sempat menyentuh 12% sebelum turun ke level netral 3% usai pernyataan dari Donald Trump.

    “Secara teknikal memang ada dorongan harga yang kuat, tapi pelaku pasar besar belum menunjukkan agresivitas yang signifikan,” kata Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, dalam keterangan resmi, Jumat (11/4/2025).

    Ia menambahkan, premi kontrak berjangka yang belum stabil dan tingkat pendanaan yang masih berada di zona netral menunjukkan pasar masih wait and see.

    Fyqieh juga menyoroti faktor makroekonomi global, khususnya data inflasi dari AS dan China yang akan segera dirilis, sebagai penentu arah selanjutnya bagi harga Bitcoin.

    “Konsolidasi dan volatilitas masih akan mendominasi. Jika data inflasi menunjukkan tekanan rendah, ada peluang BTC menguat ke USD 88.800 atau bahkan USD 100.000. Namun jika inflasi tinggi, BTC bisa kembali tertekan dan turun ke kisaran support USD 73.500,” tutup Fyqieh.

    Penyebab Harga Kripto Terjun Bebas

    Harga aset kripto jatuh tajam setelah bursa saham berjangka AS dibuka melemah pada 6 April, menyusul kebijakan tarif baru dari pemerintahan Trump. Mulai 5 April, semua negara dikenakan tarif impor 10%, dengan tarif lebih tinggi dikenakan pada China (34%), Uni Eropa (20%), dan Jepang (24%).

    Akibatnya, Bitcoin (BTC) anjlok lebih dari 6% dalam 24 jam terakhir ke level USD 77.883. Ether (ETH) turun lebih dalam, lebih dari 12%, ke USD 1.575. Kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan terkoreksi lebih dari 8% menjadi sekitar USD 2,5 triliun.

    Namun, sedikit pemulihan terjadi. BTC naik 1,4% ke USD 78.500, dan ETH naik ke USD 1.594. Sementara itu, Crypto Fear & Greed Index jatuh ke level 23 pada 7 April, menandakan pasar dalam kondisi “sangat takut”.

    Charlie Sherry, CFO BTC Markets Australia, menyebut penurunan ini bisa dimaklumi karena volume perdagangan global rendah saat akhir pekan. “Jika ada aksi jual besar di hari sepi, dampaknya langsung terasa,” ujarnya dikutip dari Cointelegraph, Senin (7/4/2025).

    Ia menambahkan, pernyataan Trump soal tarif memicu ketidakpastian hubungan dagang global dan menciptakan kepanikan di pasar. Di sisi lain, pendiri BitMEX, Arthur Hayes, menilai kondisi ini bisa membuka peluang kenaikan harga Bitcoin dalam waktu dekat.

    Pasar saham AS ikut terguncang. Kontrak berjangka untuk S&P 500 turun hampir 4%, sementara Nasdaq dan Dow Jones juga melemah tajam. Dow bahkan mencatat penurunan lebih dari 8%.

    Analis dari The Kobeissi Letter menyatakan bahwa koreksi ini mendorong S&P 500 masuk ke zona bear market. Selama 32 hari terakhir, pasar saham AS telah kehilangan sekitar USD 400 miliar setiap harinya. Tom Dunleavy dari MV Global memperkirakan, jika tren ini berlanjut, ini bisa menjadi salah satu kejatuhan tiga hari terburuk dalam sejarah pasar AS.

  • Stablecoin Jadi Pilihan di Tengah Tarif Trump

    Stablecoin Jadi Pilihan di Tengah Tarif Trump

    Serratalhadafc.com – Ketidakpastian global kembali meningkat setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan kebijakan tarif besar-besaran terhadap sejumlah negara mitra dagang. Dampaknya langsung terasa ke berbagai sektor, termasuk pasar saham, nilai tukar Rupiah, dan pasar kripto domestik.

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami aksi panic selling, sementara Rupiah terus tertekan terhadap dolar AS. Nilai tukar USD/IDR spot tercatat menyentuh Rp16.864 dan sempat melampaui Rp17.000 di pasar offshore. Dalam situasi ini, pelaku pasar cenderung mengadopsi strategi defensif.

    Chief Marketing Officer Tokocrypto, Wan Iqbal, menyatakan bahwa kondisi makroekonomi saat ini mendorong investor untuk lebih berhati-hati, khususnya dalam menghadapi aset berisiko. Bitcoin sendiri sudah mengalami koreksi lebih dari 25% dari puncak harganya, sementara altcoin juga terkoreksi tajam.

    Iqbal menjelaskan bahwa penurunan volume perdagangan dan minimnya aksi beli mencerminkan pasar yang masih berada dalam fase konsolidasi. Tekanan jual belum sepenuhnya mereda.

    “Investor saat ini cenderung fokus pada aset utama seperti Bitcoin dan stablecoin, sambil menjauhi altcoin yang lebih spekulatif dan rentan terhadap fluktuasi harga,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (10/4/2025).

    Meski Trump telah mengumumkan penangguhan sementara tarif selama 90 hari untuk 75 negara yang masih dalam tahap negosiasi, ia justru memperketat kebijakan terhadap China. Tarif atas produk dari China kini naik menjadi 125% dan langsung berlaku, meningkatkan kekhawatiran akan konflik dagang jangka panjang.

    Tether Mulai jadi Favorit Untuk Investasi

    “Di tengah gejolak global dan fluktuasi nilai tukar, investor kripto di Indonesia mulai beralih ke aset yang lebih stabil, terutama stablecoin seperti Tether (USDT),” ujar Wan Iqbal.

    Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), USDT telah menjadi aset kripto paling aktif diperdagangkan di Indonesia dalam dua tahun terakhir, melampaui Bitcoin, Ethereum, dan Solana. CoinMarketCap mencatat bahwa volume perdagangan USDT di tiga bursa kripto terbesar di Indonesia telah menembus angka USD 7 miliar sejak awal 2024.

    “Di Tokocrypto, pasangan USDT/IDR menyumbang lebih dari 25% dari total volume transaksi harian dalam 24 jam terakhir. USDT kini menjadi jangkar utama aktivitas trading di Indonesia,” jelas Iqbal.

    USDT tidak hanya menawarkan kestabilan harga, tetapi juga digunakan sebagai alat lindung nilai terhadap volatilitas rupiah.

    “Dominasi USDT juga memperkuat perannya sebagai pintu masuk ke berbagai platform DeFi dan aplikasi kripto lainnya,” tambahnya.

    Menurut Iqbal, kestabilan yang ditawarkan USDT membuatnya menarik bagi investor yang ingin menjaga arus kas tanpa harus terkena risiko fluktuasi harga kripto secara langsung.

  • Kenapa Gen Z Mesti Kreatif Dengan Investasi

    Kenapa Gen Z Mesti Kreatif Dengan Investasi

    Serratalhadafc.com – Generasi muda, khususnya Gen Z, dikenal dekat dengan teknologi, penuh ide kreatif, dan punya ambisi besar. Tapi di balik semua potensi itu, ada tantangan nyata: bagaimana memastikan masa depan keuangan tetap aman? Jawabannya jelas—investasi.

    Sayangnya, masih banyak anak muda yang menganggap investasi itu rumit, butuh modal besar, atau hanya cocok untuk orang yang sudah mapan. Padahal, anggapan itu salah.

    Justru masa muda adalah waktu terbaik untuk mulai berinvestasi. Semakin awal kamu mulai, semakin besar potensi hasil yang bisa kamu raih di masa depan.

    1. Nggak Harus Kaya Dulu untuk Investasi

    Ada mitos kalau investasi cuma buat orang kaya. Salah besar! Sekarang, banyak platform investasi yang ramah kantong. Mulai dari Rp10.000 aja, kamu udah bisa beli reksadana atau nabung saham. Nggak ada alasan lagi buat nunda-nunda, kan?

    2. Siap-Siap Hadapi Masa Depan

    Gen Z dikenal sebagai generasi yang suka kebebasan. Tapi kalau kamu nggak punya rencana keuangan, kebebasan itu bisa jadi cuma mimpi. Investasi bikin kamu siap menghadapi kejadian tak terduga, seperti biaya darurat, traveling impian, atau bahkan pensiun di usia muda.

    3. Masa Muda Adalah Waktu Terbaik Investasi

    Kamu tahu nggak sih, kalau mulai investasi dari muda, kamu punya waktu lebih panjang untuk ngembangin uang kamu? Ini yang disebut compound interest alias bunga berbunga. Contohnya, kalau kamu investasi Rp100.000 setiap bulan sejak umur 20 tahun, hasilnya bakal jauh lebih besar dibanding mulai di umur 30. Waktu adalah kekuatan super kamu, jadi jangan disia-siakan!

    4. Siap Hadapi Tantangan Masa Depan

    Gen Z dikenal sebagai generasi yang suka kebebasan. Tapi kalau kamu nggak punya rencana keuangan, kebebasan itu bisa jadi cuma mimpi. Investasi bikin kamu siap menghadapi kejadian tak terduga, seperti biaya darurat, traveling impian, atau bahkan pensiun di usia muda.

    5. Pelajari Investasi Dengan Benar

    Buat Gen Z yang terbiasa cari info dari TikTok atau YouTube, manfaatkan teknologi buat belajar investasi. Banyak kok konten edukasi yang gampang dipahami. Tapi ingat, jangan tergoda investasi yang katanya cepat kaya. Pilih yang aman dan sesuai tujuan kamu, seperti reksadana, saham, atau emas.

    6. Jeli Dalam Memilih Tempat Investasi

    Terakhir, investasi bukan hanya soal uang yang kamu tanam, tapi juga soal di mana kamu menanamnya. Untuk generasi muda yang baru mulai, penting banget untuk memilih partner investasi yang terpercaya dan bisa memberikan panduan. Di sinilah Insight Investments Management hadir sebagai solusi. Dengan berbagai produk investasi yang sesuai untuk kebutuhan dan tujuan keuanganmu, Insight Investment Management bisa membantu kamu membangun masa depan finansial yang lebih cerah. Mulai dari reksadana pasar uang yang aman untuk pemula, hingga produk investasi lain yang bisa memberikan hasil optimal.

    Insight Investments Management juga menawarkan transparansi, keamanan, dan layanan yang ramah untuk generasi muda. Jadi, kamu nggak perlu ragu untuk mulai perjalanan investasi kamu bersama Insight. 

    Investasi bukan soal seberapa besar uang yang kamu punya sekarang, tapi seberapa besar niat kamu untuk mulai. Dengan langkah kecil hari ini, kamu bisa membangun masa depan yang lebih cerah. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, mulai investasi dari sekarang biar masa depan kamu nggak cuma aman, tapi juga cuan!