Tag: tunjangan hari raya

  • Tips Bijak Kelola Thr

    Tips Bijak Kelola Thr

    Serratalhadafc.com – Menjelang hari raya, kebutuhan dan pengeluaran biasanya meningkat. Salah satu momen yang paling dinantikan adalah pencairan Tunjangan Hari Raya (THR), yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari membeli pakaian baru hingga berbagi dengan keluarga dan kerabat.

    Namun, tanpa pengelolaan yang baik, banyak orang justru mengalami kesulitan keuangan setelah menerima THR. “Jika tidak dikelola dengan bijak, uang THR bisa habis dalam hitungan hari tanpa memberikan manfaat jangka panjang,” ujar Head of IPOT Fund, Dody Mardiansyah, Rabu (2/4/2025).

    Banyak yang menganggap THR sebagai kesempatan untuk memanjakan diri setelah bekerja keras sepanjang tahun, sehingga langsung menggunakannya untuk berbelanja, liburan, atau membeli barang impian. Akibatnya, uang cepat habis tanpa disadari.

    Di sisi lain, ada yang lebih berhati-hati dalam membelanjakan THR, tetapi tetap merasa keuangan mereka terkuras setelah Lebaran. Hal ini sering kali dipicu oleh diskon besar-besaran, tekanan sosial untuk mengikuti gaya hidup konsumtif, atau kurangnya perencanaan keuangan setelah Lebaran.

    Agar THR tidak sekadar berlalu begitu saja, diperlukan strategi pengelolaan keuangan yang bijak. Jangan sampai kebiasaan konsumtif merusak kondisi keuangan pasca-Lebaran. Berikut lima cara efektif untuk memanfaatkan THR agar tetap bermanfaat di masa depan.

    1. Dahulukan Kebutuhan, Jangan Terjebak Tren

    Sebelum membelanjakan THR, luangkan waktu untuk menyusun daftar kebutuhan utama. Hindari godaan membeli barang hanya karena tren atau diskon besar yang menggoda.

    Fokuslah pada pengeluaran yang benar-benar penting, seperti zakat fitrah, kebutuhan bahan makanan, serta pakaian baru jika memang diperlukan. Lebaran bukan sekadar tentang apa yang kita miliki, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan. Sisihkan sebagian THR untuk keluarga, orang tua, atau berbagi dengan mereka yang membutuhkan, seperti anak yatim atau panti asuhan.

    “Perencanaan keuangan yang matang memungkinkan kita merayakan Lebaran dengan lebih bermakna, bukan sekadar menghabiskan uang untuk kesenangan sesaat,” ujar Dody.

    2. Tetapkan Anggaran, Hindari Pengeluaran Berlebihan

    Sekadar membuat daftar kebutuhan tidak cukup—Anda juga perlu menetapkan batasan anggaran yang jelas. Tentukan secara rinci berapa yang akan dialokasikan untuk setiap kategori, mulai dari kebutuhan pokok hingga hadiah bagi keluarga.

    Dengan anggaran yang terstruktur, Anda dapat mengontrol pengeluaran lebih baik dan menghindari pemborosan. Jangan sampai euforia Lebaran membuat THR habis hanya untuk hal-hal yang tidak esensial.

    “Perencanaan yang matang memastikan THR digunakan dengan bijak tanpa mengurangi makna berbagi di hari yang penuh berkah,” ujar Dody.

    3. Sisihkan untuk Masa Depan: Investasi Itu Penting

    THR bukan hanya untuk perayaan sesaat—ini juga peluang untuk menambah tabungan atau investasi. Sisihkan setidaknya 10–20% dari THR untuk dana darurat atau investasi demi kestabilan keuangan jangka panjang.

    Dengan memiliki dana cadangan, Anda lebih siap menghadapi situasi tak terduga tanpa harus bergantung pada pinjaman. Selain itu, investasi seperti reksa dana bisa menjadi cara cerdas untuk mengembangkan aset secara bertahap.

    “Manfaatkan THR untuk hal yang lebih produktif, seperti investasi di reksa dana yang kini semakin mudah melalui platform digital seperti IPOT Fund,” ujar Dody. Dengan begitu, THR bukan hanya habis dalam sekejap, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang.

    4. Hati-hati dengan Diskon: Hindari Pembelian Impulsif

    Jelang Lebaran, berbagai diskon dan promo bisa membuat siapa saja tergoda. Namun, membeli sesuatu hanya karena diskon sering kali berakhir dengan penyesalan.

    Kendalikan diri dan tetap berpegang pada anggaran yang sudah dibuat. Jangan sampai euforia belanja mengacaukan perencanaan keuangan. “Setia pada anggaran adalah kunci utama agar THR tidak terbuang sia-sia untuk hal-hal yang tidak diperlukan,” ujar Dody.

    Jika barang yang diincar bukan kebutuhan mendesak, sebaiknya tahan diri. Dengan begitu, THR bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih bermanfaat dan tidak menguap begitu saja.

    5. Ingat, Hidup Berlanjut Setelah Lebaran

    Banyak orang terlalu fokus pada kemeriahan Lebaran hingga lupa bahwa kehidupan tetap berjalan setelahnya. Jika seluruh THR habis untuk perayaan, bagaimana dengan tagihan bulanan, biaya sekolah anak, atau kebutuhan lainnya?

    Dody mengingatkan bahwa THR seharusnya tidak sekadar uang tambahan yang datang dan hilang begitu saja. “Dengan perencanaan yang bijak, Lebaran bisa dinikmati tanpa mengorbankan stabilitas keuangan setelahnya,” katanya.

    Pastikan sebagian THR dialokasikan untuk tabungan atau investasi, hindari pembelian impulsif, dan sisakan dana cadangan agar tidak kesulitan di hari-hari setelah Lebaran.

  • Yakin Mau Investasi Saham Dengan THR?

    Yakin Mau Investasi Saham Dengan THR?

    Serratalhadafc.com – Momen hari raya seperti Lebaran identik dengan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR). Dana tambahan ini dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan Lebaran, tetapi juga untuk menambah tabungan serta berinvestasi demi masa depan yang lebih baik.

    Salah satu pilihan investasi yang dapat dipertimbangkan setelah menerima THR adalah saham. Pengamat pasar modal sekaligus Founder Traderindo, Wahyu Tri Laksono, menyebutkan bahwa saham merupakan instrumen investasi yang menarik karena beberapa faktor pendukung.

    Keuntungan Berinvestasi Saham

    Menurut Wahyu, saham memiliki potensi keuntungan lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi lain seperti deposito. “Saham memiliki potensi keuntungan lebih besar dalam jangka panjang,” ujarnya saat dihubungi oleh Serratalhadafc.com.

    Selain itu, investasi saham kini semakin mudah diakses berkat perkembangan teknologi. “Dengan adanya aplikasi online, investasi saham dapat dilakukan dengan dana minimal dan terbatas,” kata Wahyu.

    Tak hanya itu, saham juga dapat menjadi instrumen untuk melawan inflasi. “Saham bisa menjadi salah satu cara untuk melindungi nilai uang Anda dari inflasi,” tuturnya.

    Investasi saham juga memberikan kepemilikan dalam suatu perusahaan. “Dengan membeli saham, Anda memiliki sebagian kecil kepemilikan dalam perusahaan tersebut,” tambah Wahyu.

    Tips Memilih Saham yang Tepat

    Wahyu mengingatkan bahwa dalam berinvestasi saham, penting untuk memilih saham yang tepat melalui riset dan analisis. Ia menekankan pentingnya memahami dasar-dasar investasi saham, termasuk mempelajari istilah-istilah dasar, cara kerja pasar saham, serta risiko yang terlibat.

    Dengan strategi yang tepat, alokasi THR untuk investasi saham dapat menjadi langkah cerdas dalam membangun keuangan yang lebih stabil dan menguntungkan di masa depan.

    Tujuan Keuangan

    Menentukan tujuan keuangan adalah langkah penting dalam berinvestasi. “Apakah investasi Anda untuk jangka pendek atau jangka panjang? Tujuan ini akan memengaruhi strategi yang Anda pilih,” kata Wahyu.

    Setelah itu, lakukan analisis fundamental. Menurut Wahyu, ini mencakup penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan, prospek industri, dan faktor lain yang memengaruhi nilai saham. Selain itu, analisis teknikal juga diperlukan. “Gunakan grafik dan indikator teknikal untuk memprediksi pergerakan harga saham,” ujarnya.

    Wahyu juga menekankan pentingnya diversifikasi saham. Artinya, jangan menempatkan seluruh dana pada satu saham saja. “Sebarkan investasi ke berbagai sektor untuk mengurangi risiko,” tambahnya.

    Utamakan Kebutuhan Primer

    Dalam mengalokasikan THR untuk investasi saham, tidak ada angka pasti yang ditetapkan. Namun, menurut Wahyu, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.

    • Pertama, prioritaskan kebutuhan pokok. “Pastikan kebutuhan utama dan kewajiban seperti utang terpenuhi sebelum berinvestasi,” ujarnya.
    • Kedua, sisihkan dana darurat untuk menghadapi situasi tak terduga. Selain itu, sesuaikan investasi dengan profil risiko masing-masing. Jika Anda memiliki profil risiko tinggi, Anda bisa mengalokasikan lebih banyak dana untuk saham. Sebaliknya, jika profil risiko rendah, alokasikan hanya sebagian kecil dari THR.

    “Mulailah dengan jumlah kecil. Jika Anda baru dalam investasi saham, tingkatkan secara bertahap,” kata Wahyu.