Category: SAHAM

  • IHSG Melemah ke Level 6.999, Terseret Sentimen Geopolitik dan Tekanan Rupiah

    IHSG Melemah ke Level 6.999, Terseret Sentimen Geopolitik dan Tekanan Rupiah

    Serratalhadafc.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak di zona merah pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025. Hingga berita ini diturunkan, IHSG tercatat turun 1,5 persen ke posisi 6.999, menandai pelemahan signifikan dari hari sebelumnya.

    Analis pasar memperkirakan tekanan terhadap IHSG masih akan berlanjut, dipicu oleh meningkatnya tensi geopolitik internasional serta faktor domestik yang turut membebani pergerakan pasar.

    “Kami melihat potensi pelemahan IHSG disebabkan oleh ketegangan geopolitik yang tinggi antara Amerika Serikat dan Iran-Israel. Selain itu, depresiasi nilai tukar Rupiah serta arus keluar dana asing juga menjadi penyebab utama,” ujar Reydi Octa, Pengamat Pasar Modal dari Panin Sekuritas, Kamis (19/6/2025).

    Sehari sebelumnya, Rabu, 18 Juni 2025, IHSG masih mampu bertahan di level 7.107—menjaga posisinya di atas ambang psikologis 7.000 meski di tengah tekanan sentimen global, konflik geopolitik, dan spekulasi pasar terhadap keputusan suku bunga The Fed yang akan datang.

    Dari sisi teknikal, Founder Stocknow.id sekaligus pengamat pasar modal, Hendra Wardhana, menilai bahwa pergerakan IHSG saat ini menunjukkan pola konsolidasi melemah (sideways to bearish). Ia menyebut indikator Relative Strength Index (RSI) telah turun ke kisaran 47 dan Moving Average Convergence Divergence (MACD) mendekati pola dead-cross, yang mengindikasikan peningkatan tekanan jual.

    “Volume transaksi yang menurun juga mengisyaratkan melemahnya minat beli jangka pendek,” jelas Hendra.

    Ia menambahkan, IHSG saat ini memiliki level support kuat di rentang 7.000–6.960. Sementara itu, level resistance jangka pendek berada di kisaran 7.170–7.200. Apabila indeks mampu bertahan di atas area support tersebut dan didukung akumulasi pada sektor-sektor tertentu, peluang untuk rebound masih terbuka.

    Para pelaku pasar diimbau untuk tetap waspada dan mencermati perkembangan kondisi global serta arah kebijakan moneter, mengingat tingginya volatilitas yang bisa terjadi dalam waktu dekat.

    Risiko IHSG Tembus di Bawah 7.000 Meningkat Jika Konflik Memanas dan Rupiah Melemah

    Meskipun saat ini IHSG masih bertahan di atas level psikologis 7.000, tekanan terhadap pasar saham berpotensi semakin dalam apabila konflik antara Iran dan Israel meluas serta nilai tukar Rupiah terus melemah hingga menembus Rp 16.400 per dolar AS. Jika skenario tersebut terjadi, risiko IHSG jatuh ke bawah level 7.000 pun akan semakin besar.

    Meski demikian, sejumlah sentimen positif masih memberikan penopang bagi pasar domestik.

    Pertama, keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan di level 5,5% memberikan sinyal stabilitas kebijakan moneter, yang membantu menjaga kepercayaan pelaku pasar. Kedua, arus dana dari investor domestik—baik ritel maupun institusi lokal—masih cukup kuat dan berperan sebagai penyangga di tengah sikap hati-hati investor asing.

    Ketiga, musim pembagian dividen dari sejumlah emiten, seperti NCKL, CTBN, dan PGAS, menjadi daya tarik tersendiri bagi investor yang mencari pendapatan pasif. Keempat, laporan keuangan semester pertama yang akan mulai dirilis pada Juli mendatang berpotensi mendorong strategi window dressing serta rotasi sektor yang bisa menghidupkan kembali optimisme pasar.

    Namun demikian, Hendra Wardhana mengingatkan agar investor tetap selektif dalam memilih sektor. Ia menyarankan untuk menghindari saham-saham di sektor transportasi udara dan logistik karena sangat rentan terhadap fluktuasi harga minyak global dan potensi gangguan rantai pasok akibat eskalasi geopolitik.

    “Di tengah ketidakpastian global, sektor-sektor tersebut paling rentan terkena imbas langsung. Oleh karena itu, langkah antisipatif dan diversifikasi portofolio tetap menjadi kunci,” ujar Hendra.

    Saham Komoditas dan Defensif Jadi Andalan Saat Gejolak Global, Investor Diminta Waspada

    Di tengah pelemahan Rupiah dan tekanan fiskal, sejumlah sektor saham diprediksi mengalami tekanan tambahan. Sektor properti mewah dan konstruksi berskala besar termasuk yang paling sensitif terhadap depresiasi Rupiah dan ketidakpastian kebijakan fiskal pemerintah.

    Demikian pula, saham-saham big cap di sektor perbankan juga bisa terkena dampak negatif. Sentimen terhadap melemahnya Rupiah serta ekspektasi kenaikan yield global dapat menekan kinerja jangka pendek bank-bank besar.

    Namun, di sisi lain, beberapa sektor tetap menjanjikan di tengah potensi krisis energi global. Sektor energi dan komoditas masih menunjukkan prospek cerah, terutama karena meningkatnya harga emas, nikel, dan amonia. Saham-saham seperti:

    • ANTM (target: 3.660)
    • ESSA (trading buy, target: 780)
    • BRPT (target: 1.630)

    …dipandang sebagai pilihan potensial untuk meraih keuntungan dari sentimen kenaikan harga komoditas global.

    Analis pasar modal Hendra Wardhana juga merekomendasikan akumulasi pada saham-saham defensif, yang secara historis lebih tahan terhadap gejolak global. Saham di sektor konsumer dan telekomunikasi masih mencatatkan kinerja stabil dan cenderung tidak terdampak secara langsung oleh ketidakpastian eksternal. Beberapa saham yang menarik antara lain:

    • ICBP, MYOR, SIDO (konsumer)
    • TLKM, TOWR (telko dan menara)

    Selain itu, saham-saham yang rutin membagikan dividen besar seperti CTBN dan NCKL dapat menjadi penyeimbang risiko dalam portofolio investor, terutama bagi yang mencari stabilitas pendapatan.

    Catatan penting: Setiap keputusan investasi tetap menjadi tanggung jawab pembaca. Pastikan untuk melakukan riset dan analisis pribadi sebelum membeli atau menjual saham. Artikel ini bersifat informatif dan tidak merupakan rekomendasi investasi. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang mungkin timbul dari keputusan pembaca.

  • ACES Bagikan Dividen Tunai Terbesar, Capai Rp 579,87 Miliar

    ACES Bagikan Dividen Tunai Terbesar, Capai Rp 579,87 Miliar

    Serratalhadafc.com – PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 579,87 miliar atau setara Rp 33,87 per saham. Nilai ini mencerminkan 65% dari laba per saham tahun buku 2024 dan merupakan pembagian dividen terbesar sepanjang sejarah perusahaan.

    Dengan harga penutupan saham pada 16 Juni 2025 di angka Rp 525 per saham, tingkat imbal hasil (dividend yield) dari dividen ini mencapai 6,45%.

    Direktur Utama ACES, Prabowo Widyakrisnadi, menyatakan bahwa pembagian dividen ini merupakan wujud apresiasi terhadap para pemegang saham, sekaligus penegasan atas keberhasilan strategi perusahaan selama 2024. Beberapa langkah penting yang dijalankan mencakup ekspansi toko, inovasi produk dan layanan, serta peluncuran AZKO sebagai identitas baru Perseroan.

    “Dividen ini adalah bentuk terima kasih kami atas kepercayaan pemegang saham. Dan kami berkomitmen untuk terus menciptakan nilai tambah secara berkelanjutan,” ujar Prabowo kepada Anugerahslot finance, Senin (17/6/2025).

    Jadwal Pembagian Dividen:

    Tanggal Pembayaran Dividen: 17 Juli 2025

    Cum Dividen Pasar Reguler & Negosiasi: 25 Juni 2025

    Ex Dividen Pasar Reguler & Negosiasi: 26 Juni 2025

    Recording Date (DPS Berhak Dividen): 30 Juni 2025

    Cum Dividen Pasar Tunai: 30 Juni 2025

    Ex Dividen Pasar Tunai: 1 Juli 2025

    Perubahan Direksi dan Penguatan Komitmen Keberlanjutan melalui “Sustainability Ambitions 2030”

    Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024 tidak hanya mengesahkan laporan tahunan dan laporan keuangan konsolidasian, tetapi juga menetapkan sejumlah keputusan strategis lainnya.

    Salah satu agenda yang disetujui adalah penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik untuk tahun buku 2025 serta penetapan remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris.

    Dalam rapat yang sama, Perseroan menerima pengunduran diri Sugiyanto Wibawa dari posisinya sebagai Direktur. Dengan demikian, susunan terbaru Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

    • Direktur Utama: Prabowo Widyakrisnadi
    • Direktur: Suharno
    • Direktur: Gregory Sugyono Widjaja
    • Direktur: Teresa Lucia Wibowo

    Selain pembaruan struktur organisasi, ACES juga menegaskan kembali komitmennya terhadap keberlanjutan jangka panjang melalui peluncuran strategi Sustainability Ambitions 2030, sebagaimana tercantum dalam Laporan Keberlanjutan Tahun Buku 2024.

    Direktur Utama ACES, Prabowo Widyakrisnadi, menyatakan bahwa transformasi merek menjadi AZKO bukan sekadar perubahan identitas, melainkan penguatan komitmen Perseroan terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).

    “Transformasi ini sejalan dengan arah pembangunan berkelanjutan nasional dan menjadi pondasi utama dalam strategi bisnis kami ke depan,” ujar Prabowo.

    Strategi Sustainability Ambitions 2030 difokuskan pada tiga pilar utama:

    1. People – peningkatan kesejahteraan karyawan dan masyarakat
    2. Environment – praktik ramah lingkungan dan efisiensi sumber daya
    3. Business – pertumbuhan bisnis berkelanjutan dengan tata kelola yang baik

    Seluruh inisiatif ini dijalankan di bawah prinsip Good Corporate Governance yang menekankan transparansi, akuntabilitas, dan integritas.

    “Kami percaya kesuksesan bisnis tidak hanya diukur dari profitabilitas semata, tetapi juga dari seberapa besar dampak positif yang dapat kami hadirkan bagi masyarakat dan lingkungan,” tutup Prabowo.

    PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk Resmi Luncurkan AZKO

    PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) secara resmi memperkenalkan AZKO, identitas merek baru yang menjadi tonggak strategis dalam perjalanan transformasi perusahaan. Peluncuran ini sekaligus menandai berakhirnya masa perjanjian lisensi dengan ACE Hardware International Holdings, Ltd. pada 31 Desember 2024.

    AZKO hadir dengan semangat baru sebagai Your Home Life Improvement Partner, sebuah komitmen untuk menjadi mitra utama masyarakat Indonesia dalam menciptakan rumah dan kehidupan yang lebih baik. Peluncuran ini merefleksikan langkah ACES untuk terus beradaptasi dengan dinamika pasar serta menjawab kebutuhan konsumen yang kian berkembang.

    “Untuk memperkuat posisi kami sebagai pemimpin industri, kami memperkenalkan AZKO sebagai simbol dari semangat baru perusahaan. Kami tidak hanya menawarkan rangkaian produk berkualitas, tetapi juga menghadirkan layanan inovatif dan unggul yang mampu menginspirasi serta mewujudkan aspirasi masyarakat akan hunian yang nyaman dan fungsional,” ujar Gregory S. Widjaja, Direktur PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk dalam pernyataan resminya, Kamis (2/1/2025).

    Dengan membawa semangat kampanye #DariSiniBisaLebih, AZKO diharapkan menjadi mitra terpercaya dalam setiap langkah peningkatan kualitas hidup keluarga Indonesia—dari rumah, untuk masa depan yang lebih baik.

    PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk Hadirkan Wajah Baru AZKO, Wujud Komitmen dan Inovasi untuk Pelanggan Indonesia

    Sejak berdiri pada tahun 1995, PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk terus berkembang dan kini memperkenalkan wajah baru melalui merek AZKO sebagai simbol komitmen perusahaan yang semakin kuat. Perubahan ini diiringi dengan rangkaian inovasi produk lengkap dari A sampai Z serta layanan yang menyeluruh, mengusung ide-ide kolaboratif yang selaras dengan kebutuhan dan aspirasi hidup masyarakat Indonesia.

    AZKO hadir dengan pendekatan yang akrab dan hangat, memahami keunikan dan kebutuhan setiap keluarga di Indonesia. Dengan semangat Proactive, Optimistic, dan Dependable, para karyawan yang akrab disebut AZKOuad siap mengambil peran lebih besar sebagai sumber inspirasi serta memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.

    Logo AZKO yang baru menampilkan desain lingkaran terbuka, melambangkan komitmen “open the door to better living” — sebuah pintu yang membawa kebahagiaan dan membuka jalan menuju kualitas hidup yang lebih baik. Proses rebranding ini akan diterapkan secara bertahap pada 245 toko AZKO yang tersebar di 75 kota di seluruh Indonesia.

    “Pembukaan toko pertama yang mengusung konsep Next-Gen yang modern dan interaktif akan dilakukan di AZKO Mal Living World, Alam Sutera. Konsep ini dirancang untuk memberikan pengalaman berbelanja yang lebih personal, seamless, inovatif, dan inspiratif,” jelas Gregory S. Widjaja, Direktur PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk.

  • Ketegangan Iran-Israel Guncang Pasar Global, Saham AS Turun, Harga Minyak dan Emas Melonjak

    Ketegangan Iran-Israel Guncang Pasar Global, Saham AS Turun, Harga Minyak dan Emas Melonjak

    Serratalhadafc.com – Ketegangan geopolitik yang memanas antara Iran dan Israel berdampak langsung terhadap pasar keuangan global. Pada Jumat, 13 Juni 2025, Israel melancarkan serangan militer besar terhadap Iran, yang kemudian dibalas oleh Teheran. Konflik yang sebelumnya terbatas pada operasi rahasia dan perang proxy kini berubah menjadi pertempuran terbuka dengan intensitas tinggi.

    Merespons situasi ini, indeks utama bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah tajam. Dow Jones Industrial Average anjlok 1,8% ke level 42.197,8, sedangkan S&P 500 turun 1,1% ke posisi 5.977,0.

    Gejolak pasar turut mendorong lonjakan harga minyak mentah dan emas, dua aset yang kerap diburu saat ketidakpastian global meningkat. Harga minyak jenis Brent melonjak 7,3% menjadi USD 73,0 per barel, sementara harga emas naik 1,4% ke USD 3.432 per troy ons.

    Waspadai Volatilitas, Investor Diminta Selektif

    Rully Arya Wisnubroto, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, memperkirakan bahwa volatilitas pasar akan tetap tinggi dalam jangka pendek hingga menengah. Menurutnya, peningkatan harga energi dan meningkatnya permintaan aset lindung nilai seperti emas akan terus berlangsung selama tensi politik belum mereda.

    “Kami melihat potensi arus keluar dana asing dari pasar saham Indonesia, khususnya dari saham-saham yang banyak dimiliki investor global seperti BMRI dan BBRI,” ujarnya, kepada Anugerahslot pada Senin (16/6/2025).

    Dalam kondisi seperti ini, Rully menyarankan investor untuk lebih berhati-hati dan mengalihkan fokus ke saham-saham yang berkaitan dengan komoditas seperti minyak dan emas. Saham-saham seperti MEDC (Medco Energi), ANTM (Aneka Tambang), dan MDKA (Merdeka Copper Gold) dinilai memiliki prospek yang lebih defensif di tengah ketegangan geopolitik.

    Faktor Risiko yang Harus Diwaspadai

    Beberapa risiko utama yang dipantau pasar saat ini meliputi kemungkinan serangan lanjutan Israel terhadap fasilitas nuklir atau kilang minyak Iran, balasan Iran yang berpotensi mengganggu jalur perdagangan strategis seperti Selat Hormuz, serta peluang dimulainya kembali negosiasi nuklir atau upaya diplomasi untuk meredakan konflik.

    Konflik Israel-Iran Berpotensi Meluas, Analis Prediksi IHSG Melemah, Ini Saham Pilihan Indo Premier Sekuritas

    Ketegangan militer antara Israel dan Iran yang terus meningkat menimbulkan kekhawatiran global akan potensi pecahnya perang besar di kawasan Timur Tengah. Imam Gunadi, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), menyatakan bahwa konflik ini berisiko melibatkan sejumlah negara lain seperti Lebanon (melalui kelompok Hezbollah), Suriah, dan Yaman (kelompok Houthi). Bahkan, intervensi negara-negara besar seperti Amerika Serikat juga mungkin terjadi jika eskalasi tak terbendung.

    “Situasi ini menimbulkan ketidakpastian tinggi di pasar global, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak melemah pekan ini, dengan level support di 6.994 dan resistance di 7.239,” ujar Imam dalam pernyataan resminya.

    Rekomendasi Saham dari IPOT

    Untuk mengantisipasi kondisi pasar yang sangat dipengaruhi dinamika geopolitik ini, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang dinilai berpotensi menarik. Rekomendasi ini mencakup saham-saham yang memiliki eksposur terhadap sektor-sektor defensif maupun yang diuntungkan dari kenaikan harga komoditas, seperti:

    • Saham energi dan pertambangan yang mendapat sentimen positif dari lonjakan harga minyak dan emas.
    • Saham consumer staples dan telekomunikasi, sebagai sektor yang cenderung lebih tahan terhadap guncangan eksternal.
    • Saham dengan fundamental kuat dan likuiditas tinggi, yang dianggap lebih aman dalam kondisi pasar yang volatil.

    Investor diimbau untuk tetap mencermati perkembangan geopolitik global dan menjaga strategi investasi dengan pendekatan selektif serta disiplin manajemen risiko.

    Rekomendasi Saham Terkait Konflik Israel-Iran: MEDC, ELSA, dan ANTM Berpotensi Menguat

    Meningkatnya ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran berdampak langsung pada lonjakan harga minyak dan emas dunia. Investor disarankan mencermati saham-saham di sektor energi dan tambang yang berpotensi diuntungkan dari kondisi ini. Berikut beberapa rekomendasi saham dari analis pasar:

    1. Buy MEDC

    • Entry: 1.400
    • Target: 1.500
    • Stop Loss: <1.360

    Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menjadi pilihan utama di tengah lonjakan harga minyak global yang dipicu kekhawatiran terganggunya distribusi melalui Selat Hormuz. Jalur strategis ini menjadi jalur ekspor penting bagi sekitar 20% pasokan minyak dunia, mencakup negara-negara seperti Iran, Arab Saudi, Irak, dan Uni Emirat Arab.

    Pengalaman serupa terjadi pada 2019–2020, saat ketegangan Iran-AS menyebabkan harga minyak melonjak lebih dari 10% hanya dalam beberapa hari karena ancaman penutupan Selat Hormuz oleh Iran.

    2. Buy on Breakout ELSA

    • Entry: 520
    • Target: 545
    • Stop Loss: <505

    PT Elnusa Tbk (ELSA), yang juga bergerak di sektor energi, diperkirakan turut terdorong oleh lonjakan harga minyak akibat eskalasi di Timur Tengah. Ketergantungan global pada Selat Hormuz sebagai jalur utama ekspor minyak menjadikan saham ini sensitif terhadap perubahan harga komoditas.

    3. Buy on Breakout ANTM

    • Entry: 3.350
    • Target: 3.600
    • Stop Loss: <3.240

    Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi pilihan menarik di tengah meningkatnya permintaan emas sebagai aset safe haven. Proyeksi dari Goldman Sachs memperkirakan harga emas akan menyentuh USD 3.700/troy ounce pada akhir 2025, sementara Bank of America memperkirakan bisa mencapai USD 4.000/troy ounce dalam 12 bulan mendatang, seiring berlanjutnya ketegangan di Timur Tengah.

    Kesimpulan:
    Dengan latar belakang geopolitik yang memanas, sektor energi dan logam mulia menjadi fokus investor. Saham seperti MEDC, ELSA, dan ANTM menawarkan potensi keuntungan di tengah kondisi pasar yang fluktuatif. Namun, investor tetap disarankan untuk memperhatikan level stop loss sebagai bentuk manajemen risiko.

  • BUMI dan KPC Perkuat Digitalisasi Tambang Lewat Teknologi Mine-to-Market

    BUMI dan KPC Perkuat Digitalisasi Tambang Lewat Teknologi Mine-to-Market

    Serratalhadafc.com – PT Bumi Resources Tbk (BUMI), bersama anak usahanya PT Kaltim Prima Coal (KPC), terus memperkuat transformasi digital dalam operasional pertambangan mereka. Berlandaskan filosofi “More than Mining”, KPC mengintegrasikan teknologi sebagai bagian dari strategi untuk tidak hanya meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi komunitas dan lingkungan sekitar.

    KPC telah mengakselerasi sejumlah inisiatif digitalisasi guna menyederhanakan proses kerja, meningkatkan akurasi pengambilan keputusan, serta mendorong profitabilitas yang berkelanjutan.

    “Digitalisasi adalah elemen penting dalam mendukung pertumbuhan perusahaan. BUMI berkomitmen untuk terus mengembangkan inisiatif digital sebagai bagian dari penerapan prinsip Good Mining Practice,” ujar CEO KPC, Ashok Mitra, dalam keterangan resminya kepada Anugerahslot, Sabtu (14/6/2025).

    Salah satu inisiatif strategis utama yang tengah dijalankan adalah implementasi sistem Mine-to-Market (M2M) Digitalization. Sistem ini mencakup beberapa teknologi kunci seperti Advanced Blending Optimization (ABO), Coal Flow Coordination Centre (CFCC), Project Execution Dashboard, dan Road Heatmap.

    ABO dikembangkan untuk mengoptimalkan pencampuran kualitas batubara dari berbagai sumber, agar sesuai dengan spesifikasi pelanggan dan memberikan nilai jual yang maksimal. Sementara itu, CFCC berfungsi sebagai pusat kendali yang memantau seluruh rantai pasok—dari pit hingga pelabuhan—dengan mengintegrasikan data lintas departemen ke dalam satu dasbor yang komprehensif. Hal ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat oleh manajemen.

    Untuk mendukung proyek infrastruktur, KPC juga menggunakan Project Execution Dashboard dan LOM Dashboard guna memantau perkembangan proyek penting secara real time. Di sisi lain, Road Heatmap memberikan visualisasi kondisi jalan berdasarkan data kecepatan kendaraan dan kualitas permukaan jalan, sehingga perbaikan dapat dilakukan secara tepat sasaran.

    Melalui rangkaian solusi digital ini, KPC menunjukkan keseriusannya dalam membangun industri pertambangan yang cerdas, efisien, dan berkelanjutan.

    KPC Perkuat Transformasi Digital dengan Sistem Real-Time dan Inovasi Karyawan

    Dalam upaya memperkuat efisiensi dan produktivitas operasional, PT Kaltim Prima Coal (KPC) terus mengembangkan teknologi digital di seluruh lini bisnisnya. Salah satu inovasi utama adalah implementasi Fleet Management System (FMS), sebuah sistem kendali untuk alat berat yang memungkinkan pemantauan kinerja secara real-time dan mempercepat respons terhadap penyimpangan dari target operasional.

    Selain FMS, KPC juga mengintegrasikan sejumlah aplikasi digital seperti Miners Apps, Real-time Dashboard, dan Control Tower Divisional. Ketiga aplikasi ini berfungsi sebagai alat bantu pengambilan keputusan berbasis data, sekaligus mendukung peningkatan manajemen kinerja di berbagai unit kerja.

    Sejak tahun 2021, KPC telah membentuk unit khusus bernama Digital Centre of Excellence (DCoE) sebagai motor penggerak transformasi digital perusahaan. DCoE memainkan peran strategis tidak hanya dalam pengelolaan proyek-proyek digital, tetapi juga dalam menciptakan budaya kerja yang inovatif, adaptif, dan berbasis teknologi.

    Sebagai bagian dari komitmen terhadap budaya continuous improvement, KPC meluncurkan aplikasi internal bernama Ideku. Aplikasi ini menjadi wadah formal bagi karyawan untuk menyampaikan, menilai, dan mengelola ide-ide proyek perbaikan di lingkungan kerja.

    “Ideku” dirancang untuk lebih dari sekadar tempat menampung usulan. Aplikasi ini juga mengatur proses eksekusi berdasarkan potensi dampak finansial dari setiap ide, dengan alur yang sistematis dan terdokumentasi. Hal ini memastikan bahwa setiap proyek improvement dapat dikelola secara terstruktur dan terintegrasi langsung dengan proses pengambilan keputusan strategis perusahaan.

    Melalui berbagai inovasi digital ini, KPC menegaskan komitmennya untuk terus tumbuh sebagai perusahaan tambang yang modern, efisien, dan berorientasi masa depan.

  • Pasar Keuangan Global Tertekan Sentimen Negatif Usai Pernyataan Donald Trump dan Rilis Data Inflasi AS

    Pasar Keuangan Global Tertekan Sentimen Negatif Usai Pernyataan Donald Trump dan Rilis Data Inflasi AS

    Serratalhadafc.com – Pasar keuangan global kembali diliputi sentimen negatif setelah pernyataan mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengenai rencananya untuk menaikkan tarif dagang. Pernyataan ini muncul tak lama setelah data inflasi AS untuk Mei 2025 diumumkan, yang mencatat kenaikan sebesar 0,1%.

    Bursa saham AS mengalami pelemahan tipis pada perdagangan Rabu (12/6/2025). Indeks S&P 500 melemah 0,3%, Nasdaq turun 0,5%, sementara Dow Jones nyaris tidak berubah.

    Laporan inflasi menunjukkan bahwa kenaikan harga konsumen berada di bawah ekspektasi sejumlah ekonom. Kenaikan inflasi pada bulan tersebut terutama dipicu oleh meningkatnya biaya sewa. Di sisi lain, harga bensin mengalami penurunan, dan harga pangan tercatat naik sebesar 0,3%. Secara tahunan, inflasi berada di level 2,4%, sementara inflasi inti—yang tidak memasukkan komponen makanan dan energi—mencapai 2,8%.

    Meskipun tekanan inflasi saat ini tergolong moderat, para analis memperkirakan adanya potensi lonjakan inflasi di masa depan sebagai dampak dari kebijakan tarif baru yang direncanakan.

    Analis Reku, Fahmi Almuttaqin, menjelaskan bahwa dampak dari tarif baru belum sepenuhnya terasa karena banyak peritel masih menjual produk dari stok lama.

    “Pemerintah AS terlihat berupaya menekan perusahaan besar untuk tidak langsung menaikkan harga. Namun, para ekonom memprediksi bahwa efek dari kebijakan tarif akan muncul secara bertahap dan berpotensi mendorong inflasi lebih tinggi ke depannya,” kata Fahmi dalam pernyataan resmi yang dikutip dari Anugerahslot pada Jumat (13/6/2025).

    Wacana Kenaikan Tarif Dagang oleh Trump Picu Kehati-hatian Investor, Meski Inflasi Mulai Terkendali

    Saat investor mulai melihat sinyal positif dari data inflasi Amerika Serikat, pernyataan terbaru dari mantan Presiden AS, Donald Trump, kembali menghadirkan ketidakpastian. Trump menyuarakan rencana untuk menerapkan tarif dagang secara sepihak terhadap sejumlah mitra dagang AS dalam waktu 1–2 minggu ke depan, menjelang tenggat 9 Juli 2025.

    “Pernyataan ini berpotensi menambah tekanan terhadap pasar, apalagi jika wacana tersebut berkembang menjadi kebijakan konkret,” ujar analis Reku, Fahmi Almuttaqin. Ia menambahkan, saat ini banyak media melaporkan bahwa Trump berniat mengirimkan surat kepada negara-negara mitra dagang yang berisi rincian tarif baru dengan pendekatan ‘take it or leave it’.

    Kendati demikian, masih belum ada kepastian apakah Trump benar-benar akan merealisasikan rencana tersebut tepat waktu. Sebelumnya, ia beberapa kali menetapkan tenggat kebijakan yang akhirnya ditunda atau dibatalkan.

    Ketidakpastian ini membuat pelaku pasar semakin berhati-hati, meskipun tren inflasi saat ini menunjukkan perbaikan. Investor tetap fokus pada risiko inflasi ke depan, terutama jika kebijakan tarif baru terealisasi dan mendorong kenaikan harga barang impor.

    Aset kripto pun belum menunjukkan lonjakan harga yang signifikan, karena investor menanti kejelasan lebih lanjut dan mempertimbangkan kemungkinan langkah yang akan diambil oleh The Federal Reserve dalam pertemuan FOMC pekan depan.

    Inflasi Mereda, Namun Ketidakpastian Tarif dan Suku Bunga Bayangi Pasar

    Analis Reku, Fahmi Almuttaqin, menyampaikan bahwa perbaikan data inflasi berhasil meredam sentimen negatif yang lebih dalam di pasar keuangan. Namun, ketidakpastian tetap menjadi faktor dominan, terutama jika rencana penerapan tarif dagang benar-benar dijalankan dan negosiasi antara Amerika Serikat dan China tidak menghasilkan kemajuan hingga Agustus.

    Saat ini, pasar memperkirakan bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam pertemuan minggu depan. Proyeksi pemangkasan suku bunga baru diperkirakan terjadi pada September, dengan syarat inflasi tetap terkendali. Meski demikian, tekanan politik dari Donald Trump agar The Fed segera memangkas suku bunga juga menjadi sorotan, terutama karena kebijakan tarif yang tertunda berpotensi kembali memicu kenaikan inflasi.

    Dalam kondisi pasar yang penuh fluktuasi ini, Fahmi menekankan pentingnya strategi investasi yang bijak. Salah satu pendekatan yang disarankan adalah Dollar Cost Averaging (DCA), yakni strategi investasi dengan membeli aset secara bertahap dalam jangka waktu tertentu. Strategi ini dinilai efektif untuk mengurangi risiko akibat volatilitas harga dan membantu investor tetap konsisten dalam menghadapi ketidakpastian pasar.

  • Saham Boeing Melemah Usai Insiden Jatuhnya Pesawat 787 Dreamliner di India

    Saham Boeing Melemah Usai Insiden Jatuhnya Pesawat 787 Dreamliner di India

    Serratalhadafc.com – Saham perusahaan dirgantara asal Amerika Serikat, Boeing, mengalami pelemahan signifikan pada perdagangan Kamis, 12 Juni 2025. Penurunan ini terjadi menyusul insiden tragis yang menimpa salah satu pesawat Boeing 787-8 Dreamliner milik maskapai Air India.

    Berdasarkan data dari Google Finance, saham Boeing ditutup turun sebesar 4,79 persen ke level USD 203,75. Sepanjang perdagangan, saham ini sempat menyentuh level tertinggi USD 206,34 dan terendah USD 201,28. Sementara itu, kapitalisasi pasar Boeing tercatat sebesar USD 153,63 miliar.

    Kronologi Kecelakaan

    Mengutip informasi dari Anugerahslot Finance, pesawat yang mengalami kecelakaan adalah Air India dengan nomor penerbangan 171. Pesawat ini sedang melakukan penerbangan dari Bandara Ahmedabad, India menuju Bandara Gatwick, London, ketika mengalami kecelakaan tragis tak lama setelah lepas landas.

    Pesawat tersebut diketahui membawa 242 orang. Air India telah mengonfirmasi bahwa 241 penumpang dinyatakan meninggal dunia, sementara satu orang berhasil selamat dan saat ini sedang menjalani perawatan medis intensif di rumah sakit setempat.

    Menurut data dari situs pelacakan penerbangan FlightRadar24, pesawat ini telah dioperasikan oleh Air India sejak tahun 2014.

    Pernyataan Resmi Boeing

    Menanggapi insiden tersebut, CEO Boeing, Kelly Ortberg, menyampaikan duka cita mendalam kepada para korban dan keluarga yang terdampak.

    “Belasungkawa terdalam kami sampaikan kepada orang-orang terkasih dari penumpang dan awak pesawat Air India Penerbangan 171, serta semua orang yang terkena dampak di Ahmedabad,” ujar Ortberg dalam pernyataannya.

    Ia juga menegaskan bahwa Boeing akan bekerja sama penuh dalam proses penyelidikan kecelakaan yang kini tengah ditangani oleh otoritas India.

    “Tim Boeing siap mendukung sepenuhnya penyelidikan yang dipimpin oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India,” tambah Ortberg.

    Penutup

    Insiden ini menjadi pukulan berat bagi industri penerbangan dan turut memicu reaksi negatif dari pasar saham, khususnya bagi Boeing sebagai produsen pesawat. Proses investigasi lanjutan diharapkan dapat mengungkap penyebab kecelakaan secara menyeluruh, sekaligus menjadi evaluasi penting bagi keamanan penerbangan ke depan.

    Kecelakaan Fatal Pertama Boeing 787, Pukulan Baru bagi Reputasi Perusahaan

    Tragedi jatuhnya pesawat Boeing 787-8 Dreamliner milik Air India di Ahmedabad menjadi catatan kelam tersendiri. Insiden ini merupakan kecelakaan fatal pertama yang melibatkan tipe Boeing 787 Dreamliner sejak model ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2011.

    Kejadian ini datang di saat yang sangat sensitif bagi Boeing, yang tengah berusaha memulihkan kepercayaan publik dan pasar setelah beberapa tahun terakhir dibayangi oleh serangkaian krisis keselamatan.

    Tanda Pemulihan yang Tertunda

    Sebelum insiden tragis ini, saham Boeing menunjukkan tren positif. Sejak awal tahun, saham perusahaan telah mencatatkan kenaikan lebih dari 20%. Optimisme investor didorong oleh restrukturisasi manajemen, peningkatan pengawasan mutu, dan pemulihan operasional setelah kasus serius yang terjadi pada 2024.

    Salah satu insiden yang masih membekas adalah insiden “penutup pintu” pada pesawat Boeing 737 MAX 9 milik Alaska Airlines, yang memicu penyelidikan federal, gugatan hukum, dan perubahan jajaran pimpinan di tubuh perusahaan. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kasus tersebut kembali mengguncang keyakinan publik terhadap standar keselamatan produk Boeing.

    Reputasi yang Terkikis oleh Rentetan Tragedi

    Lebih jauh ke belakang, nama Boeing juga sempat terpuruk akibat dua kecelakaan besar yang melibatkan tipe 737 MAX 8, yakni:

    • Lion Air Penerbangan JT610 (2018)
    • Ethiopian Airlines Penerbangan 302 (2019)

    Kedua insiden tersebut menewaskan ratusan penumpang dan mengungkap kelemahan serius pada sistem perangkat lunak MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System). Akibatnya, pesawat 737 MAX sempat dilarang terbang secara global selama hampir dua tahun, memaksa Boeing untuk merombak desain, memperketat pelatihan pilot, dan menghadapi miliaran dolar kerugian serta tuntutan hukum.

    Tantangan Ke Depan

    Insiden terbaru ini mempertegas bahwa Boeing masih harus menghadapi tantangan besar dalam memulihkan reputasi, meningkatkan transparansi, dan memastikan keselamatan produk-produknya. Dengan kembali terlibat dalam kecelakaan fatal, perusahaan harus menghadapi investigasi ketat dan tekanan publik yang semakin tinggi.

    Bagaimana Boeing menanggapi dan menangani situasi ini akan sangat menentukan masa depan kepercayaan publik terhadap industri penerbangan global yang mereka wakili.

    Ancaman Pengawasan Regulator dan Dampak Finansial Jangka Pendek

    Pasca kecelakaan fatal Boeing 787-8 Dreamliner milik Air India, potensi pengawasan ulang dari regulator penerbangan diperkirakan akan memberikan dampak langsung terhadap rantai produksi dan jadwal pengiriman pesawat Boeing di masa mendatang.

    Kekhawatiran ini juga menjadi perhatian lembaga riset Edward Jones, yang mempertahankan rekomendasi “Hold” untuk saham Boeing. Dalam laporan analis industri senior mereka, Jeff Windau, disampaikan bahwa meski ada risiko keterlambatan dalam pengiriman, posisi Boeing masih cukup kuat di pasar.

    “Meskipun keterlambatan pengiriman mungkin terjadi, Boeing mempertahankan buku pesanan yang kuat. Kami memperkirakan pembatalan pesanan besar-besaran tidak akan terjadi, mengingat waktu tunggu yang panjang pada produsen pesaing utama Boeing,” tulis Windau.

    Namun demikian, para analis tetap mewaspadai potensi dampak finansial jangka pendek, terutama jika proses investigasi yang tengah berlangsung memunculkan temuan baru yang dapat memengaruhi operasional, produksi, atau bahkan kepercayaan pelanggan terhadap lini produk Boeing.

  • Bank Woori Saudara Investigasi Dugaan Fraud Senilai USD 78,5 Juta

    Bank Woori Saudara Investigasi Dugaan Fraud Senilai USD 78,5 Juta

    Serratalhadafc.com – PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) mengonfirmasi bahwa saat ini tengah berlangsung proses investigasi menyeluruh terkait dugaan fraud senilai USD 78,5 juta atau sekitar Rp1,27 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.254 per dolar AS). Meski demikian, pihak manajemen menegaskan bahwa angka tersebut masih merupakan total eksposur, bukan kerugian riil, dan belum final.

    Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (12/6/2025), Direktur Bank Woori Saudara, Wuryanto, menjelaskan bahwa laporan awal mengenai insiden keuangan ini pertama kali dipublikasikan oleh Woori Bank Korea (WBK) selaku induk perusahaan. Langkah itu diambil sebagai bentuk keterbukaan informasi sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Terkait kronologi lengkap atas indikasi fraud tersebut, saat ini masih dalam proses investigasi secara menyeluruh oleh tim audit internal Perseroan,” ujar Wuryanto dalam pernyataannya.

    Ia menambahkan bahwa nilai USD 78,5 juta yang disebutkan sebelumnya merujuk pada total eksposur transaksi antara Bank Woori Saudara dengan nasabah yang terlibat dalam kasus ini, dan bukan merupakan estimasi pasti kerugian yang dialami bank.

    “Jumlah kerugian sebenarnya masih dalam proses penelaahan dan baru dapat dipastikan setelah seluruh investigasi internal rampung,” tegas Wuryanto kepada Anugerahslot Finance.

    Saat ini, proses audit internal tengah dilakukan secara menyeluruh untuk mengidentifikasi titik lemah dan pelanggaran yang terjadi, serta menggali kemungkinan adanya pelanggaran lain yang terkait.

    “Bank Woori Saudara berkomitmen untuk menangani insiden ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menjaga integritas serta kepercayaan nasabah,” tutup manajemen.

    Bank Woori Saudara Pastikan Operasional Tetap Normal, Fokus Perkuat Tata Kelola

    Menanggapi kasus dugaan fraud senilai USD 78,5 juta, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) menyatakan komitmennya untuk melakukan perbaikan menyeluruh di aspek tata kelola perusahaan dan sistem pengendalian internal. Langkah ini bertujuan untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.

    “Perseroan akan terus menjalin koordinasi secara intensif dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna memastikan setiap langkah perbaikan yang dilakukan sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) serta mendukung stabilitas dan integritas sistem perbankan nasional,” ujar perwakilan manajemen, Kamis (12/6/2025).

    Meskipun tengah menghadapi proses investigasi internal, Bank Woori Saudara menegaskan bahwa seluruh kegiatan operasional dan layanan kepada nasabah di seluruh kantor cabang tetap berjalan normal seperti biasa.

    Manajemen juga memastikan bahwa jajaran direksi dan manajemen tetap memegang teguh prinsip GCG, serta terus menjaga integritas, transparansi, dan kepercayaan dari para nasabah maupun pemangku kepentingan lainnya.

    OJK Tindaklanjuti Dugaan Fraud di Bank Woori Saudara, Siap Tingkatkan Status Pemeriksaan

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons serius dugaan kasus fraud di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) yang kini tengah dalam proses investigasi internal. Pemeriksaan telah dilakukan sejak awal Juni 2025 melalui koordinasi intensif antara OJK dan jajaran manajemen bank.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menuturkan bahwa OJK akan meningkatkan status pemeriksaan apabila ditemukan bukti awal yang cukup mengenai unsur fraud, termasuk dugaan keterlibatan pihak internal bank.

    “Indikasi fraud terjadi atas transaksi negotiable letter of credit (LC) yang telah jatuh tempo terhadap salah satu debitur. Dugaan ini melibatkan pihak internal bank,” jelas Dian, seperti dikutip dari Antara, Kamis (12/6/2025).

    Dian menambahkan, potensi kerugian masih dalam tahap perhitungan karena investigasi oleh pihak bank belum rampung. Ia juga menyebut bahwa sejak pemeriksaan OJK pada tahun 2023, pihaknya telah mengingatkan adanya potensi risiko atas transaksi LC tersebut, yang disebabkan oleh kelemahan dalam proses bisnis internal bank.

    Dalam upaya mitigasi dan investigasi, pihak Bank Woori Saudara telah:

    • Menonaktifkan personel internal yang diduga terlibat,
    • Bekerja sama dengan firma hukum independen,
    • Menjalin komunikasi dengan debitur terkait penyelesaian kewajiban,
    • Mempersiapkan langkah hukum untuk pelaporan kepada kepolisian.

    OJK menegaskan pentingnya menjaga industri jasa keuangan yang akuntabel dan transparan. Untuk itu, OJK akan mengambil tindakan tegas terhadap pengelolaan bank yang menyimpang dari prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG), termasuk melakukan evaluasi ulang terhadap pihak-pihak utama yang bertanggung jawab atas manajemen bank.

  • BCA Gelar Workshop Sertifikasi Halal 2025 Dukung Penguatan Ekonomi Halal dan UMKM

    BCA Gelar Workshop Sertifikasi Halal 2025 Dukung Penguatan Ekonomi Halal dan UMKM

    Serratalhadafc.com – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali melaksanakan program Workshop Sertifikasi Halal 2025 sebagai wujud komitmen memperkuat ekonomi halal di Indonesia. Tahun ini, kegiatan tersebut dibuka di Kantor Cabang Utama (KCU) BCA Kisaran, Sumatera Utara, menandai pelaksanaan tahun ketiga program ini.

    Sebanyak hampir 80 UMKM dari Kota Kisaran dan sekitarnya mendapat pendampingan langsung untuk memenuhi standar halal sekaligus memperoleh dukungan penerbitan sertifikat halal secara gratis dari BCA.

    Kepala Kantor Wilayah V BCA, Iwan Santoso Narto, mengatakan kepada Anugerahslot bahwa Indonesia memiliki potensi besar menjadi pusat industri halal dunia. “Pelibatan UMKM sangat penting karena sektor ini menguasai sekitar 99% dari total unit usaha di Indonesia. Melalui workshop ini, BCA mendukung upaya pemerintah memperkuat ekosistem industri halal sekaligus mendorong pertumbuhan UMKM. Kami berharap pelaku UMKM dapat memanfaatkan program ini untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar,” ujar Iwan.

    Workshop Sertifikasi Halal merupakan bagian dari program berkelanjutan ‘Bakti BCA’ yang bertujuan membantu UMKM meningkatkan kualitas produk dan mengembangkan usaha agar lebih kompetitif di pasar nasional maupun global.

    Selain pelatihan, BCA juga menanggung biaya sertifikasi halal bagi UMKM peserta. Beragam keuntungan lain yang didapat antara lain kemudahan pembukaan rekening secara online, aktivasi pembayaran QRIS lewat aplikasi Merchant BCA, akses fasilitas pembiayaan usaha seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta edukasi pengembangan kapasitas UMKM melalui tiga pilar utama: pelaku, pasar dan produk, serta business model canvas.

    Setelah workshop selesai, peserta juga berkesempatan mengikuti coaching clinic dan pelatihan digital marketing secara online untuk memperkuat daya saing dan pemasaran produk.

    BCA Targetkan 2.000 Sertifikat Halal untuk UMKM Melalui Workshop Sertifikasi Halal 2025

    Program Workshop Sertifikasi Halal 2025 yang digelar oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menargetkan penerbitan 2.000 sertifikat halal bagi UMKM di berbagai wilayah Indonesia. Sebelumnya, selama periode 2023-2024, BCA telah menyelenggarakan pelatihan sertifikasi halal dan berhasil mendukung penerbitan sekitar 3.000 sertifikat halal untuk UMKM.

    Dengan tambahan target 2.000 sertifikat pada tahun ini, BCA berharap hingga akhir tahun 2025 dapat mendukung total penerbitan 5.000 sertifikat halal bagi para pelaku UMKM.

    Peningkatan kapasitas UMKM menjadi bagian penting dari komitmen BCA sebagai bank nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam beberapa tahun terakhir, kepemilikan sertifikat halal terbukti menjadi salah satu faktor utama dalam mendorong perkembangan bisnis UMKM.

    Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM RI, omzet pelaku usaha meningkat sekitar 8,5% setelah mendapatkan sertifikat halal. Sejalan dengan data tersebut, BCA bertekad untuk terus melanjutkan program Workshop Sertifikasi Halal sebagai bentuk dukungan berkelanjutan dalam memperkuat daya saing dan pertumbuhan usaha UMKM di Indonesia.

    Kendala Sertifikat Halal

    “Kami sangat antusias melanjutkan program Workshop Sertifikasi Halal pada tahun 2025. Materi yang disiapkan dirancang khusus untuk mengatasi berbagai tantangan yang sering dihadapi pelaku UMKM dalam proses pengurusan sertifikat halal. Selain itu, BCA berkomitmen agar program ini dapat menjangkau beragam wilayah di seluruh Indonesia, sehingga manfaatnya bisa dirasakan secara merata oleh pelaku UMKM dari berbagai latar belakang dan sektor usaha. Kami berharap program ini mampu mencetak lebih banyak UMKM unggulan yang berkontribusi aktif dalam pengembangan industri halal sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA.

    Selain pelaksanaan workshop sertifikasi halal, BCA juga memberikan dukungan berkelanjutan untuk UMKM melalui berbagai inisiatif, seperti Pojok UMKM, BCA UMKM Fest 2024, pembinaan UMKM di desa wisata, serta partisipasi 32 UMKM binaan dalam Trade Expo Indonesia. Sejak tahun 2023, BCA juga mengadakan pelatihan UMKM Go Export sebagai bagian dari upaya memperluas pasar bagi para pelaku usaha. BCA secara aktif membantu pengembangan pasar bagi sejumlah UMKM binaan, dengan potensi nilai ekspor yang diperkirakan mencapai sekitar Rp37 miliar pada tahun 2024.

  • Saham Tesla Mulai Pulih Setelah Pekan Sulit, Didorong Uji Coba Robotaxi

    Saham Tesla Mulai Pulih Setelah Pekan Sulit, Didorong Uji Coba Robotaxi

    Serratalhadafc.com – Setelah mengalami tekanan hebat selama sepekan terakhir, saham Tesla (TSLA) mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Hal ini terjadi menyusul pengumuman bahwa uji coba kendaraan otonom tanpa pengemudi atau robotaxi akan dimulai pada 12 Juni di Austin, Texas.

    Dilaporkan oleh Anugerahslot Finance, Selasa (10/6/2025), sebelumnya saham Tesla sempat terpukul akibat ketegangan antara CEO Elon Musk dan mantan Presiden AS, Donald Trump. Perselisihan ini menimbulkan kekhawatiran investor terkait potensi risiko politik yang dapat memengaruhi kinerja perusahaan.

    Selama sepekan terakhir, nilai saham Tesla tercatat anjlok hampir 15%, dan perusahaan kehilangan kapitalisasi pasar lebih dari USD 150 miliar. Penurunan ini dipicu oleh pernyataan Elon Musk yang mengkritik RUU belanja yang didukung oleh Partai Republik. Kritik tersebut memicu reaksi keras dari Trump dan memperburuk hubungan keduanya.

    Meskipun Trump sempat mencoba meredakan ketegangan dengan pernyataan kepada NBC News bahwa dirinya “tidak berniat” berbicara dengan Elon Musk dalam waktu dekat, situasi pasar tetap tidak stabil.

    Pada Senin pagi, saham Tesla sempat merosot hingga 4% saat perdagangan pra-pasar. Namun, kondisi berbalik di tengah hari, dan saham ditutup menguat 4,5%—menandai harapan baru bagi para investor.

    Meski demikian, ketegangan politik yang terjadi memberikan dampak nyata terhadap pandangan analis. Pada hari yang sama, dua lembaga analis menurunkan peringkat saham Tesla, mencerminkan kekhawatiran atas volatilitas yang mungkin terus berlanjut dalam waktu dekat.

    Elon Musk Vs Donald Trump

    Salah satu contoh datang dari Argus Research, yang menurunkan rekomendasi saham Tesla dari “Buy” menjadi “Hold”. Analis Bill Selesky menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena kekhawatiran atas konflik terbuka antara Elon Musk dan mantan Presiden Donald Trump. Selain itu, berakhirnya insentif kredit kendaraan listrik (EV) juga dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap permintaan mobil Tesla di masa mendatang.

    Senada dengan itu, analis dari Baird, Ben Kallo, juga menurunkan peringkat Tesla dari “Outperform” menjadi “Neutral”. Menurutnya, insiden terbaru antara Musk dan Trump menunjukkan adanya risiko yang melekat pada sosok penting perusahaan, terutama terkait aktivitas politik Elon Musk yang semakin menonjol.

    Kallo menambahkan, hubungan erat antara Tesla dan Musk dengan pemerintah bisa menjadi “pedang bermata dua”. Hal ini terbukti dari dampak negatif yang langsung terasa di pasar selama pekan lalu, yang menyoroti betapa sensitifnya persepsi investor terhadap dinamika politik yang melibatkan tokoh utama perusahaan.

    Robotaxi Dapat Menjadi Katalis Positif

    Meski menghadapi tekanan jangka pendek, sejumlah analis meyakini bahwa uji coba robotaxi dapat menjadi katalis positif bagi prospek jangka panjang Tesla. Program ini dinilai sebagai langkah strategis menuju era kendaraan otonom penuh yang selama ini menjadi visi utama perusahaan.

    Tesla dijadwalkan memulai uji coba awal robotaxi pada 12 Juni di Austin, Texas, dengan mengoperasikan sekitar 10 hingga 20 unit kendaraan otonom tanpa pengawasan langsung dari pengemudi. Jika tahap awal ini berhasil, perusahaan berencana untuk meningkatkan jumlah kendaraan dalam pengujian.

    Sebagai bagian dari sistem keselamatan, Tesla akan menerapkan teleoperation—sebuah sistem kendali jarak jauh yang memungkinkan operator manusia mengendalikan robotaxi dari lokasi lain jika kendaraan menghadapi situasi sulit atau kondisi lalu lintas yang membingungkan.

    Langkah ini mendapat tanggapan positif karena menunjukkan komitmen Tesla terhadap aspek keselamatan dalam pengembangan teknologi otonom. Namun, sejumlah pihak juga menyuarakan kekhawatiran bahwa ketergantungan pada kendali jarak jauh bisa memperlambat skala pengembangan armada robotaxi secara luas, karena masih membutuhkan intervensi manusia dalam situasi tertentu.

  • Ketegangan Geopolitik dan Krisis Fiskal AS Guncang Pasar Global

    Serratalhadafc.com – Ketegangan antara kekuatan ekonomi dunia kembali meningkat, terutama antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, menyusul rencana kebijakan tarif impor yang memicu keresahan pasar global.

    Salah satu isu utama adalah rencana AS untuk menaikkan tarif impor hingga 50% terhadap berbagai produk asal Eropa. Meskipun rencana tersebut akhirnya ditunda, ketidakpastian yang ditimbulkan telah memengaruhi sentimen pelaku pasar secara luas, terutama di sektor perdagangan internasional.

    Sektor Manufaktur Terpukul, Bursa Global Bergejolak

    Langkah AS menaikkan tarif nyata pada baja dan aluminium langsung berdampak signifikan. Indeks saham global mengalami tekanan hebat, sementara sektor manufaktur dan ekspor-impor menjadi korban utama.

    Akibatnya, investor Anugerahslot melakukan aksi jual besar-besaran, yang memicu lonjakan volatilitas di pasar modal dunia.

    “Dalam situasi seperti ini, investor cenderung beralih ke aset yang lebih aman dan stabil. Perang dagang bisa menjadi pemicu pergeseran alokasi modal secara global,” tulis tim riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dikutip Sabtu (7/6/2025).

    Krisis Fiskal AS Tambah Kekhawatiran

    Di tengah memanasnya perang dagang, kondisi semakin rumit dengan munculnya kekhawatiran fiskal di Amerika Serikat. Pemerintah AS mengajukan rencana anggaran jangka panjang dengan proyeksi defisit hingga USD 3 triliun dalam 10 tahun ke depan, yang dinilai terlalu agresif oleh para ekonom.

    Rencana ini menimbulkan keraguan terhadap kredibilitas manajemen fiskal AS, menyebabkan lonjakan yield obligasi pemerintah, sebuah sinyal bahwa investor menilai risiko investasi di surat utang AS semakin tinggi.

    Ketidakpastian global ini menambah tekanan terhadap perekonomian dunia dan membuka kemungkinan pergeseran arus modal internasional dalam waktu dekat.

    Lonjakan Yield Obligasi Picu Aksi Jual dan Pergeseran Aset Global

    Ketegangan fiskal di Amerika Serikat mendorong yield obligasi tenor 10 tahun dan 30 tahun masing-masing menembus level 4,6% dan 5%. Kenaikan ini menandakan meningkatnya kekhawatiran investor terhadap risiko fiskal AS.

    Kondisi tersebut memicu arus keluar dari aset berisiko, termasuk saham, seiring investor global mulai merelokasi dana ke instrumen yang dianggap lebih aman seperti obligasi dan emas.

    “Ketika imbal hasil obligasi melonjak, itu mencerminkan permintaan kompensasi risiko yang lebih tinggi oleh investor. Dalam sejarah pasar, lonjakan yield seperti ini seringkali menjadi sinyal akan datangnya guncangan besar,” ujar Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

    Emas Kembali Jadi Pilihan Utama Investor

    Dalam situasi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, emas kembali menjadi aset safe haven favorit. Harga emas dunia tercatat naik tajam hingga USD 3.350 per ons, tumbuh lebih dari 1,8% dalam waktu singkat.

    Di Indonesia, harga emas ikut terdongkrak, mencapai Rp1,8 juta per gram, naik dari sebelumnya Rp1,79 juta. Kenaikan ini didorong oleh permintaan tinggi dari investor ritel maupun institusi, termasuk bank sentral berbagai negara yang memperkuat cadangan emasnya.

    “Emas kini bukan sekadar pelindung nilai, melainkan simbol stabilitas di tengah ketidakpastian. Pergerakan harga emas menjadi indikator utama sentimen pasar terhadap risiko global,” tulis tim riset Mirae Asset.

    Strategi Investasi di Tengah Ketidakpastian Global: Diversifikasi Jadi Kunci

    Dalam situasi pasar yang penuh gejolak seperti saat ini, diversifikasi portofolio menjadi langkah penting bagi para investor. Mengombinasikan aset seperti saham, obligasi, dan emas terbukti efektif dalam menjaga stabilitas nilai investasi.

    “Jika satu aset mengalami penurunan, aset lainnya bisa menjadi penahan kerugian. Ini adalah prinsip utama dalam pengelolaan risiko,” tulis tim riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

    Dollar Cost Averaging (DCA) Dinilai Efektif di Masa Volatilitas

    Selain diversifikasi, strategi Dollar Cost Averaging (DCA) juga dianjurkan, terutama di tengah fluktuasi tajam. Dengan berinvestasi secara berkala dalam jumlah tetap—baik di saham maupun emas—investor dapat menghindari risiko membeli di harga tertinggi.

    “Pendekatan DCA memungkinkan investor memperoleh harga rata-rata yang lebih aman dalam jangka panjang.”

    Jika tren harga emas berlanjut naik dan benar-benar mencapai Rp2,1 juta per gram, seperti diprediksi banyak analis, maka memiliki eksposur terhadap emas akan menjadi langkah cerdas.

    Sesuaikan Portofolio dengan Profil Risiko

    Investor juga perlu menyesuaikan alokasi aset berdasarkan profil risiko pribadi:

    • Investor konservatif disarankan menambah porsi emas hingga 20% dari total portofolio.
    • Investor agresif tetap bisa mendominasi portofolionya dengan saham, tetapi wajib menyisihkan sebagian ke emas sebagai pelindung nilai.

    “Emas bukan sekadar aset lindung nilai, tapi juga penyelamat portofolio saat pasar bergejolak,” pungkas Mirae Asset Sekuritas Indonesia.