Tag: tips cerdas

  • Penyebab Saham Apple Turun 9%

    Penyebab Saham Apple Turun 9%

    Serratalhadafc.com – Saham Apple anjlok setelah Amerika Serikat mengumumkan tarif impor baru terhadap sejumlah negara Asia. India dikenai tarif 26%, Jepang 24%, Korea Selatan 25%, Taiwan 32%, Vietnam 46%, dan Malaysia 24%. Sementara itu, tarif untuk China melonjak dari 20% menjadi 54%, setelah kenaikan sebesar 34%.

    Mengutip CNBC International, Jumat (4/4/2025), saham Apple turun lebih dari 9% pada Kamis (3/4) waktu setempat, lebih buruk dari penurunan Nasdaq yang hanya 6%. Nilai kapitalisasi pasar Apple menyusut lebih dari USD 300 miliar, menjadikannya penurunan harian terburuk sejak Maret 2020.

    Analis Morgan Stanley, Erik Woodring, menyatakan bahwa tarif ini mempersempit ruang gerak Apple dalam diversifikasi rantai pasoknya. “Ketika tarif dikenakan pada negara-negara seperti Vietnam, India, dan Thailand—tempat Apple mulai mengalihkan produksinya dari China—mereka kehilangan tempat untuk melarikan diri,” ujarnya.

    Woodring memperkirakan Apple mungkin harus menaikkan harga produknya di AS sekitar 17% hingga 18% untuk mengimbangi beban tarif. Namun, menurutnya, masih banyak ketidakpastian terkait bagaimana Apple akan merespons dan seperti apa balasan China terhadap kebijakan ini.

    “Dalam situasi geopolitik seperti ini, Anda harus siap menghadapi skenario terburuk,” katanya. “Tampaknya masing-masing pihak belum menunjukkan sikap ingin mengalah.”

    Beberapa tahun terakhir, Apple memang telah memproduksi iPhone di India, AirPods di Vietnam, dan Mac di Malaysia sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada China. Diversifikasi ini dilakukan sebagai bentuk perlindungan terhadap risiko yang muncul, termasuk tarif era Trump, gangguan rantai pasok akibat pandemi, dan kekurangan chip global.

    Indeks S&P 500 Merosot Tajam

    Perusahaan-perusahaan dalam indeks S&P 500 kehilangan total nilai pasar sekitar USD 2,4 triliun akibat aksi jual besar-besaran di Wall Street pada Kamis (3/4).

    Menurut US News, Jumat (4/4/2025), penurunan tajam ini menjadi yang terbesar sejak krisis awal pandemi COVID-19 pada 16 Maret 2020.

    Aksi jual dipicu oleh kekhawatiran pasar setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif impor dalam skala besar. Kebijakan tersebut memunculkan ketakutan akan potensi perang dagang global dan kemungkinan resesi. Pada awal pekan ini, S&P 500 sudah turun hampir 5%.

    Senin (31/3), indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mencatat kuartal terburuk sejak 2022. S&P 500 anjlok 4,6%, sedangkan Nasdaq merosot 10,5% sepanjang kuartal pertama 2025, menurut Economistimes.

    Penurunan tajam juga terjadi sepanjang Maret 2025, dengan keduanya mencatat penurunan bulanan terbesar sejak Desember 2022. Tarif baru dari Presiden Trump dianggap menjadi pemicu utama ketegangan pasar.

    Indeks Dow Jones juga terdampak, turun 1,3% sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.

    “Di kuartal pertama ini, investor seolah menyerah. Situasinya sulit untuk diperdagangkan,” kata Adam Turnquist, kepala strategi teknis di LPL Financial.

    Tujuh perusahaan teknologi besar yang sebelumnya mendorong reli pasar pada 2023 dan 2024 kini justru menjadi beban. Para investor mulai melepaskan saham-saham pertumbuhan tinggi di tengah ketidakpastian ekonomi.

    Sementara itu, pasar saham sempat berupaya menahan tekanan meskipun rencana tarif tambahan dari pemerintah AS akan diumumkan Rabu (2/4). Namun kepanikan sudah lebih dulu mendominasi sentimen pasar.

  • Tips Bijak Kelola Thr

    Tips Bijak Kelola Thr

    Serratalhadafc.com – Menjelang hari raya, kebutuhan dan pengeluaran biasanya meningkat. Salah satu momen yang paling dinantikan adalah pencairan Tunjangan Hari Raya (THR), yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari membeli pakaian baru hingga berbagi dengan keluarga dan kerabat.

    Namun, tanpa pengelolaan yang baik, banyak orang justru mengalami kesulitan keuangan setelah menerima THR. “Jika tidak dikelola dengan bijak, uang THR bisa habis dalam hitungan hari tanpa memberikan manfaat jangka panjang,” ujar Head of IPOT Fund, Dody Mardiansyah, Rabu (2/4/2025).

    Banyak yang menganggap THR sebagai kesempatan untuk memanjakan diri setelah bekerja keras sepanjang tahun, sehingga langsung menggunakannya untuk berbelanja, liburan, atau membeli barang impian. Akibatnya, uang cepat habis tanpa disadari.

    Di sisi lain, ada yang lebih berhati-hati dalam membelanjakan THR, tetapi tetap merasa keuangan mereka terkuras setelah Lebaran. Hal ini sering kali dipicu oleh diskon besar-besaran, tekanan sosial untuk mengikuti gaya hidup konsumtif, atau kurangnya perencanaan keuangan setelah Lebaran.

    Agar THR tidak sekadar berlalu begitu saja, diperlukan strategi pengelolaan keuangan yang bijak. Jangan sampai kebiasaan konsumtif merusak kondisi keuangan pasca-Lebaran. Berikut lima cara efektif untuk memanfaatkan THR agar tetap bermanfaat di masa depan.

    1. Dahulukan Kebutuhan, Jangan Terjebak Tren

    Sebelum membelanjakan THR, luangkan waktu untuk menyusun daftar kebutuhan utama. Hindari godaan membeli barang hanya karena tren atau diskon besar yang menggoda.

    Fokuslah pada pengeluaran yang benar-benar penting, seperti zakat fitrah, kebutuhan bahan makanan, serta pakaian baru jika memang diperlukan. Lebaran bukan sekadar tentang apa yang kita miliki, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan. Sisihkan sebagian THR untuk keluarga, orang tua, atau berbagi dengan mereka yang membutuhkan, seperti anak yatim atau panti asuhan.

    “Perencanaan keuangan yang matang memungkinkan kita merayakan Lebaran dengan lebih bermakna, bukan sekadar menghabiskan uang untuk kesenangan sesaat,” ujar Dody.

    2. Tetapkan Anggaran, Hindari Pengeluaran Berlebihan

    Sekadar membuat daftar kebutuhan tidak cukup—Anda juga perlu menetapkan batasan anggaran yang jelas. Tentukan secara rinci berapa yang akan dialokasikan untuk setiap kategori, mulai dari kebutuhan pokok hingga hadiah bagi keluarga.

    Dengan anggaran yang terstruktur, Anda dapat mengontrol pengeluaran lebih baik dan menghindari pemborosan. Jangan sampai euforia Lebaran membuat THR habis hanya untuk hal-hal yang tidak esensial.

    “Perencanaan yang matang memastikan THR digunakan dengan bijak tanpa mengurangi makna berbagi di hari yang penuh berkah,” ujar Dody.

    3. Sisihkan untuk Masa Depan: Investasi Itu Penting

    THR bukan hanya untuk perayaan sesaat—ini juga peluang untuk menambah tabungan atau investasi. Sisihkan setidaknya 10–20% dari THR untuk dana darurat atau investasi demi kestabilan keuangan jangka panjang.

    Dengan memiliki dana cadangan, Anda lebih siap menghadapi situasi tak terduga tanpa harus bergantung pada pinjaman. Selain itu, investasi seperti reksa dana bisa menjadi cara cerdas untuk mengembangkan aset secara bertahap.

    “Manfaatkan THR untuk hal yang lebih produktif, seperti investasi di reksa dana yang kini semakin mudah melalui platform digital seperti IPOT Fund,” ujar Dody. Dengan begitu, THR bukan hanya habis dalam sekejap, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang.

    4. Hati-hati dengan Diskon: Hindari Pembelian Impulsif

    Jelang Lebaran, berbagai diskon dan promo bisa membuat siapa saja tergoda. Namun, membeli sesuatu hanya karena diskon sering kali berakhir dengan penyesalan.

    Kendalikan diri dan tetap berpegang pada anggaran yang sudah dibuat. Jangan sampai euforia belanja mengacaukan perencanaan keuangan. “Setia pada anggaran adalah kunci utama agar THR tidak terbuang sia-sia untuk hal-hal yang tidak diperlukan,” ujar Dody.

    Jika barang yang diincar bukan kebutuhan mendesak, sebaiknya tahan diri. Dengan begitu, THR bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih bermanfaat dan tidak menguap begitu saja.

    5. Ingat, Hidup Berlanjut Setelah Lebaran

    Banyak orang terlalu fokus pada kemeriahan Lebaran hingga lupa bahwa kehidupan tetap berjalan setelahnya. Jika seluruh THR habis untuk perayaan, bagaimana dengan tagihan bulanan, biaya sekolah anak, atau kebutuhan lainnya?

    Dody mengingatkan bahwa THR seharusnya tidak sekadar uang tambahan yang datang dan hilang begitu saja. “Dengan perencanaan yang bijak, Lebaran bisa dinikmati tanpa mengorbankan stabilitas keuangan setelahnya,” katanya.

    Pastikan sebagian THR dialokasikan untuk tabungan atau investasi, hindari pembelian impulsif, dan sisakan dana cadangan agar tidak kesulitan di hari-hari setelah Lebaran.

  • Hambatan Adopsi Bitcoin di Eropa

    Hambatan Adopsi Bitcoin di Eropa

    Serratalhadafc.com – Adopsi Bitcoin di Eropa masih menghadapi berbagai tantangan, terutama karena regulasi yang terfragmentasi dan pendekatan investasi yang cenderung konservatif. Berbeda dengan Amerika Serikat yang semakin terbuka terhadap Bitcoin, Eropa masih diliputi ketidakpastian dalam kebijakan aset digital.

    Elisenda Fabrega, penasihat umum di Brickken—platform tokenisasi aset di Eropa—menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor utama yang menghambat adopsi Bitcoin di kawasan ini.

    “Regulasi yang tidak seragam, kurangnya dukungan institusional, serta perbedaan tingkat kematangan pasar membuat banyak perusahaan di Eropa enggan mengadopsi Bitcoin,” kata Fabrega, dikutip dari Yahoo Finance, Senin (31/3/2025).

    Beberapa perusahaan seperti BNP Paribas, 21Shares AG, VanEck Europe, dan Bitpanda memang telah mengumumkan kepemilikan Bitcoin, tetapi jumlahnya masih terbatas.

    Menurut analis dari Bitfinex, ketidakkonsistenan regulasi dan kebijakan investasi yang cenderung hati-hati menjadi faktor utama yang membuat banyak investor ragu untuk berinvestasi di Bitcoin.

    “Investor institusional di Eropa masih sangat berhati-hati karena aturan yang belum jelas serta risiko yang menyertai aset digital,” ujar analis Bitfinex.

    Selain itu, minat investor ritel di Eropa terhadap Bitcoin juga lebih rendah dibandingkan di Amerika Serikat. Iliya Kalchev, analis di Nexo, menyoroti bahwa pasar keuangan di Eropa lebih konservatif dalam menerima instrumen investasi baru.

    “Di AS, ETF Bitcoin berhasil diluncurkan berkat tingginya permintaan ritel dan regulasi yang lebih jelas. Sementara di Eropa, adopsi Bitcoin masih berjalan lambat,” ungkap Kalchev.

    Dengan berbagai tantangan ini, adopsi Bitcoin di Eropa masih tertinggal dibandingkan dengan Amerika Serikat, yang telah lebih dulu menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi aset digital.

    Peraturan Eropa Belum Konsisten

    Namun, ada indikasi bahwa keadaan ini bisa berubah. Peluncuran produk yang diperdagangkan di bursa (ETP) Bitcoin oleh BlackRock pada 25 Maret berpotensi menjadi titik balik dalam meningkatkan kepercayaan institusi keuangan terhadap Bitcoin di Eropa.

    Meski begitu, para analis menegaskan bahwa tanpa regulasi yang lebih jelas, adopsi Bitcoin oleh institusi keuangan tetap akan terbatas.

    Survei terbaru dari Bitpanda mengungkapkan bahwa banyak lembaga keuangan di Eropa masih meremehkan permintaan terhadap aset kripto. “Kami menemukan bahwa mereka mungkin mengabaikan potensi pasar ini hingga 30%,” demikian hasil survei tersebut.

    Dengan perkembangan ini, ada harapan bahwa regulasi yang lebih mendukung dapat membuka peluang lebih luas bagi Bitcoin di Eropa.

  • Lampu Hijau Jepang Untuk Kripto

    Serratalhadafc.com – Badan Layanan Keuangan Jepang (FSA) berencana merevisi Undang-Undang Instrumen Keuangan dan Bursa untuk mengakui aset kripto sebagai produk keuangan yang sah.

    Dilansir dari Yahoo Finance, Minggu (31/3/2025), langkah ini akan menempatkan aset kripto di bawah regulasi ketat, termasuk pembatasan perdagangan orang dalam yang melarang transaksi berdasarkan informasi rahasia, menurut laporan harian bisnis Nikkei.

    FSA berencana mengajukan rancangan undang-undang tersebut ke parlemen paling cepat pada 2026 untuk merevisi Undang-Undang Instrumen Keuangan dan Bursa.

    Respon Positif Jepang Terhadapa Kripto

    Jepang terus menunjukkan perkembangan pesat dalam industri kripto. Baru-baru ini, Kepala Partai Demokrat untuk Rakyat (DPP) Jepang, Yuichiro Tamaki, mengumumkan rencana reformasi mata uang kripto melalui akun media sosial X.

    Pengumuman ini bertepatan dengan puncak pemilihan di Jepang, di mana Tamaki menyoroti reformasi pajak kripto yang selama ini dianggap ketat. Menurut dokumen kampanye resmi, proposal tersebut mencakup penetapan tarif pajak tetap sebesar 20 persen untuk keuntungan kripto. Ini jauh lebih rendah dibandingkan sistem saat ini, di mana investor dapat dikenakan pajak hingga 55 persen karena klasifikasi pendapatan yang berbeda.

    Selain reformasi pajak, Tamaki juga mendorong adopsi aset digital yang lebih luas di Jepang. Platform DPP mengusulkan penerapan NFT dalam tata kelola, pembentukan ETF kripto, serta pelonggaran aturan leverage dalam perdagangan aset digital.

    Jepang Pertimbangkan Penghapusan Pungutan Perdagangan Kripto

    Jepang berpotensi menghapus pungutan atas perdagangan kripto-ke-kripto, yang selama ini menjadi hambatan besar bagi transaksi aset digital. Langkah ini merupakan bagian dari paket reformasi yang juga mencakup inovasi moneter di tingkat lokal.

    Salah satu usulan utama dalam reformasi ini adalah digitalisasi yen Jepang, yang diinisiasi oleh Tamaki. Selain itu, pemerintah daerah juga akan diberikan kewenangan untuk menerbitkan mata uang digital mereka sendiri. Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi regional dan mempercepat modernisasi sistem keuangan di Jepang.

    Jika diterapkan, langkah ini bisa membawa Jepang semakin dekat ke infrastruktur keuangan yang lebih canggih dan efisien.

  • Perginya Uang Saat Harga Saham Turun

    Perginya Uang Saat Harga Saham Turun

    Serratalhadafc.com – Banyak investor bertanya-tanya apakah uang mereka “hilang” ketika harga saham turun. Faktanya, perubahan harga saham lebih berkaitan dengan persepsi nilai pasar daripada perpindahan uang secara fisik.

    Harga Saham Turun, Uang Hilang? Tidak Juga.

    Saat harga saham anjlok, itu berarti nilai investasi menurun, bukan uang benar-benar hilang. Ini seperti harga rumah atau mobil bekas yang turun—barang tetap ada, tetapi nilainya berubah.

    Contoh sederhana:
    ✅ Anda membeli 100 saham ABCD seharga Rp 150 per lembar (total Rp 15.000).
    ✅ Harga turun jadi Rp 100 per lembar → Total nilai investasi sekarang Rp 10.000.
    ✅ Kerugian baru nyata jika Anda menjual saham di harga lebih rendah.

    Jika Anda tidak menjual dan harga saham naik kembali di masa depan, nilai investasi bisa pulih atau bahkan naik lebih tinggi.

    Kenapa Harga Saham Bisa Turun?

    Beberapa faktor yang memengaruhi harga saham:
    📉 Kinerja perusahaan memburuk → Investor kehilangan kepercayaan
    📉 Berita negatif atau ketidakpastian ekonomi → Investor menjual saham secara massal
    📉 Panic selling → Harga turun lebih tajam karena banyaknya aksi jual

    Strategi Saat Harga Saham Turun

    Jangan panik: Perubahan harga adalah bagian dari investasi saham.
    Lihat fundamental perusahaan: Jika bisnisnya tetap solid, harga bisa pulih.
    Gunakan kesempatan untuk beli lebih murah (jika yakin prospeknya baik).
    Diversifikasi portofolio agar risiko tersebar.

    Kesimpulannya, uang tidak benar-benar hilang saat harga saham turun, hanya nilai investasinya yang berfluktuasi. Investor yang memahami hal ini akan lebih siap menghadapi volatilitas pasar tanpa panik.

    Cara Atasi Penurunan Harga Saham

    Menghadapi penurunan pasar saham membutuhkan strategi yang matang agar investor tidak terjebak dalam keputusan emosional.

    • Strategi Beli dan Tahan (Buy and Hold)
      Jika investasi dilakukan pada perusahaan yang memiliki fundamental kuat, tetap memegang saham dalam jangka panjang bisa menjadi strategi terbaik. Sejarah menunjukkan bahwa pasar cenderung pulih setelah mengalami koreksi.
    • Diversifikasi Portofolio
      Menyebarkan investasi ke berbagai sektor dan instrumen (saham, obligasi, reksa dana) membantu mengurangi risiko kerugian besar jika satu aset turun drastis.
    • Menyimpan Dana Tunai untuk Peluang
      Memiliki cadangan dana memungkinkan investor membeli saham berkualitas dengan harga lebih murah saat pasar turun, memanfaatkan momentum untuk keuntungan jangka panjang.
    • Manajemen Risiko
      Penggunaan stop-loss dapat membatasi kerugian jika harga saham turun di bawah batas tertentu. Selain itu, memilih saham defensif seperti di sektor kebutuhan pokok dan kesehatan dapat memberikan kestabilan dalam kondisi pasar yang bergejolak.

    Pemahaman yang baik tentang pasar saham akan membantu investor menghadapi fluktuasi dengan tenang dan mengambil keputusan yang lebih bijak.

  • Investasi Bitcoin Bisa Jadi Solusi Menghadapi Gejolak Ekonomi

    Investasi Bitcoin Bisa Jadi Solusi Menghadapi Gejolak Ekonomi

    Serratalhadafc.com – Nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan terhadap dolar AS dan pada Selasa, 25 Maret 2025, menyentuh level Rp16.600 per dolar AS. Kondisi ini memicu kekhawatiran di tengah masyarakat karena pelemahan Rupiah dapat berdampak pada inflasi, kenaikan harga barang dan jasa, serta ketidakpastian pasar.

    Meski demikian, masyarakat tetap bisa mengambil langkah bijak, salah satunya dengan berinvestasi. Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal, menilai investasi yang tepat justru dapat membantu melindungi nilai aset di tengah ketidakstabilan ekonomi.

    Investasi untuk Menghadapi Depresiasi Rupiah

    Iqbal menekankan pentingnya riset dan pemilihan instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko. Ia juga menyarankan masyarakat untuk mempertimbangkan aset yang lebih stabil, seperti stablecoin USDT (Tether) yang nilainya dipatok terhadap dolar AS.

    “Dengan berinvestasi dalam USDT, investor bisa menjaga nilai aset agar tidak tergerus inflasi, terutama di tengah pelemahan mata uang lokal,” ujar Iqbal.

    Stablecoin menawarkan stabilitas yang lebih tinggi dibandingkan aset kripto lain yang cenderung lebih volatil. Oleh karena itu, bagi masyarakat yang ingin mempertahankan daya beli tanpa risiko fluktuasi ekstrem, stablecoin bisa menjadi pilihan yang lebih aman.

    Bitcoin sebagai Pilihan Investasi dengan Potensi Keuntungan Tinggi

    Selain stablecoin, bagi investor yang mencari keuntungan lebih besar, Bitcoin bisa menjadi pilihan menarik. Dengan suplai terbatas dan meningkatnya adopsi global, harga Bitcoin cenderung mengalami apresiasi dalam jangka panjang.

    Sebagai contoh, pada 2020 harga Bitcoin masih di kisaran USD 10.000, namun melonjak hingga lebih dari USD 60.000 pada 2021. Lonjakan ini menunjukkan bahwa Bitcoin tidak hanya dapat mengimbangi inflasi, tetapi juga berpotensi memberikan keuntungan yang signifikan bagi investor yang siap menghadapi volatilitasnya.

    Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal, menilai saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli aset kripto, karena beberapa aset masih bergerak stabil dan belum mengalami lonjakan harga signifikan.

    “Dengan strategi yang tepat, investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk meraih keuntungan di masa depan,” ujar Iqbal.

    Manfaatkan THR untuk Investasi yang Cerdas

    Di tengah momentum Idul Fitri, masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam mengelola Tunjangan Hari Raya (THR). Alih-alih hanya membelanjakan dana untuk konsumsi, sebagian dari THR bisa dialokasikan ke investasi yang berpotensi memberikan keuntungan jangka panjang.

    Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal, menyarankan agar masyarakat mempertimbangkan berbagai instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing, termasuk aset kripto atau instrumen keuangan lainnya.

    “Sebagian dari THR bisa dialokasikan untuk investasi, baik di aset kripto maupun instrumen lain yang sesuai dengan profil risiko. Dengan begitu, kita tidak hanya membelanjakan dana, tetapi juga merencanakan keuangan dengan lebih baik untuk masa depan,” ujar Iqbal.

  • Waspada Tinggi Beli Tiket Mudik Dari Medsos

    Waspada Tinggi Beli Tiket Mudik Dari Medsos

    Serratalhadafc.com – Dua hari sebelum Lebaran 2025, jumlah penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, meningkat tajam. Pada Sabtu (29/3/2025), lebih dari 27.000 orang berangkat menggunakan kereta api jarak jauh. Banyak calon pemudik harus kecewa karena kehabisan tiket untuk tanggal keberangkatan yang diinginkan.

    PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengimbau masyarakat untuk membeli tiket hanya melalui kanal resmi guna menghindari penipuan.

    Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menyatakan bahwa tiket untuk periode favorit, yakni 21-30 Maret 2025, sudah ludes.

    Tiket Harus Sesuai nama Identitas


    “Kami menyarankan calon penumpang yang belum mendapatkan tiket untuk mempertimbangkan mengubah jadwal keberangkatan. Jangan membeli tiket dari media sosial yang tidak bekerja sama dengan PT KAI,” ujar Ixfan di Stasiun Pasar Senen.

    Ia juga menegaskan pentingnya membeli tiket hanya melalui aplikasi atau situs resmi PT KAI untuk mencegah penipuan dan peredaran tiket palsu.


    “Jika saat boarding tiket tidak sesuai dengan identitas, maka penumpang tidak diperbolehkan naik,” tegasnya.

    Pada hari ini, terdapat 42 perjalanan kereta dari Stasiun Pasar Senen dengan total 27.934 tiket terjual. Kota tujuan favorit selama periode mudik Lebaran 2025 (21 Maret–11 April 2025) adalah Surabaya Pasarturi, Lempuyangan Yogyakarta, dan Kutoarjo.

  • Penyebab IHSG Kembali Menguat

    Serratalhadafc.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 3,35 persen pada Rabu (26/3/2025), didorong respons positif pasar terhadap jajaran pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).

    Hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini, IHSG naik 209,18 poin ke level 6.444. Kepala Riset Bahana Sekuritas, Satria Sambijantoro, menilai bahwa komposisi 18 managing director Danantara yang profesional dan bebas afiliasi politik mampu meredakan ketidakpastian di pasar.

    “Karena pasar bekerja berdasarkan ekspektasi, kami percaya perkembangan Danantara, ditambah dengan peran bank-bank BUMN berkapitalisasi besar, akan berdampak netral hingga positif dan cukup untuk memicu reli taktis di bursa saham RI,” ujar Satria, dikutip dari Antara, Kamis (26/3/2025).

    Bahana Sekuritas semakin optimistis terhadap pasar saham Indonesia setelah pengumuman 18 anggota tim pengelola Danantara. Seluruhnya berasal dari latar belakang profesional, mayoritas memiliki pengalaman di luar negeri, serta minim keterkaitan dengan politik domestik.

    Dari total pengurus, 67 persen memiliki keahlian di bidang pasar modal, investasi, keuangan, atau perbankan. Selain itu, 61 persen merupakan lulusan universitas di Amerika Serikat, sementara 72 persen memiliki gelar Magister atau Doktor. Usia rata-rata mereka adalah 55 tahun.

    “Meski ada perbedaan pandangan di kalangan investor institusional mengenai apakah tim Danantara adalah ‘Dream Team’ yang dapat menarik kembali dana asing, kami menilai ekspektasi terhadap Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia masih terlalu pesimistis,” pungkasnya.

    IHSG Melonjak 3,8 Persen, Seluruh Sektor Saham Menghijau

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan Rabu (26/3/2025), ditopang lonjakan transaksi harian dan penguatan di seluruh sektor saham.

    Mengutip data RTI, IHSG melesat 3,8 persen ke level 6.472,35, sementara Indeks LQ45 naik lebih tinggi, yakni 4,9 persen ke posisi 731,13. Semua indeks saham acuan berakhir di zona hijau.

    Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level tertinggi 6.489,14 dan level terendah 6.312,96. Sebanyak 531 saham menguat, 112 saham melemah, dan 158 saham stagnan. Aktivitas pasar mencatat 1.117.001 transaksi, dengan volume perdagangan mencapai 30,8 miliar saham dan nilai transaksi harian Rp 34,5 triliun. Lonjakan transaksi di pasar negosiasi didorong oleh saham YUPI, yang mencatat nilai transaksi Rp 18,4 triliun. Adapun kurs dolar AS terhadap rupiah berada di kisaran Rp 16.575.

    Semua sektor saham mengalami penguatan. Sektor basic materials memimpin dengan kenaikan 4,31 persen, disusul sektor transportasi yang meroket 4 persen. Sektor keuangan tumbuh 3,6 persen, sedangkan infrastruktur naik 3,11 persen.

    Sementara itu, sektor energi meningkat 2,51 persen, sektor industri naik 2,74 persen, sektor consumer nonsiklikal bertambah 2,36 persen, dan sektor consumer siklikal menguat 2,05 persen. Sektor properti melesat 2,6 persen, sektor teknologi naik 2,67 persen, sedangkan sektor kesehatan mengalami kenaikan lebih kecil, yakni 0,11 persen.

    Pergerakan Saham BMRI, BBCA, dan YUPI pada Perdagangan Rabu

    Pada perdagangan Rabu (26/3/2025), saham BMRI melonjak 8,65 persen ke level Rp 5.150 per saham. Saham BMRI dibuka menguat di Rp 4.980 per saham, naik dari penutupan sebelumnya di Rp 4.740 per saham. Sepanjang perdagangan, saham BMRI bergerak di rentang Rp 4.930 – Rp 5.175 per saham, dengan total frekuensi transaksi 68.493 kali, volume perdagangan mencapai 6.295.627 saham, dan nilai transaksi sebesar Rp 3,2 triliun.

    Saham BBCA juga mencatat kenaikan signifikan, melambung 5,9 persen ke Rp 8.525 per saham. Saham BBCA dibuka naik 250 poin di Rp 8.300 per saham, dengan pergerakan di rentang Rp 8.275 – Rp 8.650 per saham. Total transaksi tercatat 58.261 kali, dengan volume perdagangan 3.187.375 saham dan nilai transaksi Rp 2,7 triliun.

    Di sisi lain, saham YUPI mengalami penurunan 0,42 persen ke posisi Rp 2.380 per saham di pasar reguler. Saham ini dibuka melemah 20 poin ke Rp 2.370 per saham, dengan pergerakan di antara Rp 2.250 – Rp 2.390 per saham. Total transaksi saham YUPI tercatat 6.973 kali, dengan volume perdagangan 76.984.856 saham dan nilai transaksi mencapai Rp 18,4 triliun.

  • Indeks Saham Asia Mulai Menguat

    Indeks Saham Asia Mulai Menguat

    Serratalhadafc.com – Bursa saham Asia-Pasifik dibuka menguat pada Rabu, mengikuti tren positif di Wall Street setelah muncul ekspektasi bahwa tarif perdagangan yang direncanakan Presiden AS Donald Trump mungkin lebih lunak dari yang diperkirakan sebelumnya.

    Dikutip dari CNBC, Rabu (26/3/2025), indeks S&P/ASX 200 Australia dibuka naik 0,71%, sementara Nikkei 225 Jepang dan Topix masing-masing naik 0,63% dan 0,39%. Kospi Korea Selatan juga mencatat kenaikan 0,38%, meski Kosdaq mengalami sedikit pelemahan 0,28%.

    Di Hong Kong, indeks berjangka Hang Seng berada di level 23.478, lebih tinggi dibanding penutupan sebelumnya di 23.344,25.

    Menurut laporan dari The Wall Street Journal dan Bloomberg, tarif perdagangan yang dijadwalkan mulai 2 April kemungkinan akan diterapkan dengan cakupan terbatas. Bahkan, Trump menyatakan kemungkinan adanya “fleksibilitas” dalam kebijakan tarif timbal balik bagi mitra dagang AS.

    Namun, kepercayaan konsumen AS mengalami tekanan. Laporan Morning Consult mengungkapkan bahwa saat Trump bersiap meningkatkan perang dagang, konsumen AS semakin khawatir terhadap inflasi, kondisi keuangan yang melemah, serta ketidakpastian di pasar tenaga kerja. Hal ini diperkirakan akan berdampak pada penurunan pengeluaran di berbagai golongan pendapatan.

    Sementara itu, kontrak berjangka saham AS bergerak stabil setelah S&P 500 mencatat kenaikan tipis, menandai tiga sesi berturut-turut di zona hijau.

    Pada penutupan perdagangan di AS, ketiga indeks utama berakhir lebih tinggi:

    • S&P 500 naik 0,16% ke 5.776,65
    • Nasdaq Composite menguat 0,46% ke 18.271,86
    • Dow Jones Industrial Average bertambah 4,18 poin (0,01%) ke 42.587,50.

    Peluang Koreksi IHSG

    IHSG Berpotensi Melemah, Uji Level 5.975 pada Perdagangan Rabu (26/3/2025)

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mengalami pelemahan pada perdagangan Rabu (26/3/2025) dan diperkirakan akan kembali menguji posisi 5.975.

    Pada perdagangan Selasa (25/3/2025), IHSG menguat 1,21% ke level 6.235 dengan meningkatnya volume pembelian.

    Menurut Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, meskipun IHSG menunjukkan penguatan, posisi saat ini masih dalam bagian dari wave (v), yang membuatnya rentan terkoreksi kembali ke 5.975, atau dalam skenario terburuk hingga 5.879.

    Herditya memproyeksikan level support IHSG berada di 5.938 dan 5.825, sementara level resistance di 6.445 dan 6.557 untuk perdagangan Rabu (26/3/2025).

    Sementara itu, riset dari PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan bahwa IHSG berpotensi mengalami penguatan terbatas, dengan support di 5.950 dan resistance di 6.380.

    Saham Yang Direkomendasi

    Rekomendasi Saham Hari Ini: ARTO, AKRA, PNLF, BRMS, DOID, PANI, dan WIFI

    PT Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Panin Financial Tbk (PNLF) sebagai pilihan investasi untuk hari ini.

    Sementara itu, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, merekomendasikan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) sebagai saham potensial.

    Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Pelajari dan analisis dengan cermat sebelum membeli atau menjual saham. Serratalhadafc.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan maupun kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

  • Elon Musk Rayu Karyawan Pertahankan Harga Saham

    Elon Musk Rayu Karyawan Pertahankan Harga Saham

    Serratalhadafc.com – Saham Tesla anjlok lebih dari 40% dalam dua bulan terakhir, bertepatan dengan kehadiran Elon Musk di Washington, D.C.

    Penurunan ini terjadi di tengah protes dan kampanye global terhadap Tesla dan Musk. Namun, pada Jumat (21/3/2025), saham Tesla berhasil bangkit, ditutup naik lebih dari 5% di USD 248,71.

    Dilansir dari CNBC International, Sabtu (22/3/2025), dalam rapat umum bersama karyawan, Musk berusaha meyakinkan timnya untuk tetap mempertahankan saham mereka meskipun perusahaan menghadapi tantangan besar.

    “Sangat sulit bagi sebagian besar investor, yang hanya melihat ke belakang, untuk membayangkan masa depan di mana 10 juta kendaraan otonom memiliki kegunaan lima hingga sepuluh kali lipat,” ujar Musk, menegaskan visinya mengenai kendaraan otonom yang telah lama dijanjikannya.

    Dalam beberapa bulan terakhir, penjualan kendaraan baru Tesla mengalami penurunan di Eropa, beberapa wilayah AS, dan Tiongkok.

    Tesla juga menghadapi ketidakpastian perdagangan akibat tarif baru yang diberlakukan oleh Presiden Trump terhadap barang dan bahan baku dari Kanada, Meksiko, dan Tiongkok, yang merupakan negara asal pemasok utama Tesla.

    Laporan dari situs belanja mobil nasional Edmunds pekan lalu juga menunjukkan bahwa pemilik Tesla semakin banyak menukar kendaraan listrik mereka, mencatatkan tingkat penurunan tertinggi.

    Musk mengomentari kondisi ini dengan nada bercanda, “Jika Anda membaca berita, rasanya seperti kiamat.”

    “Saya tidak bisa melewati TV tanpa melihat berita Tesla terbakar. Beberapa orang bahkan seperti, ‘Jika tidak ingin membeli Tesla, tidak perlu membakarnya.’ Itu agak tidak masuk akal,” ucapnya.

    Tentang Saham Tesla

    Saham Tesla (TSLA) kembali menguat pada Selasa setelah mengalami penurunan terburuk dalam lima tahun terakhir.

    CEO Tesla, Elon Musk, mengumumkan bahwa perusahaan berencana melipatgandakan produksi kendaraan di AS dalam dua tahun ke depan.

    “Dengan kebijakan luar biasa dari Presiden Trump dan pemerintahannya, serta sebagai bentuk kepercayaan terhadap Amerika, Tesla akan menggandakan produksi kendaraan di AS,” ujar Musk dalam sebuah acara di Gedung Putih.

    Dalam acara yang sama, Presiden Trump mengumumkan akan membeli mobil listrik Tesla, yang langsung mendorong saham Tesla naik 3,8% dan mencapai level tertinggi dalam sesi perdagangan.

    Menurut laporan Yahoo Finance, Trump menyebut Tesla sebagai “perusahaan hebat” dan berharap keputusannya membeli kendaraan listrik Tesla dapat membantu meningkatkan penjualan perusahaan.

    Gedung Putih menambahkan bahwa kebijakan tarif baru yang diterapkan Trump bertujuan untuk memperkuat manufaktur dalam negeri. Awal bulan ini, Honda juga mengumumkan rencana untuk memproduksi generasi terbaru Civic di AS sebagai respons terhadap kebijakan tersebut.

    Selain itu, kenaikan saham Tesla juga didorong oleh pernyataan Adam Jonas, analis ternama dari Morgan Stanley.

    “Sejak puncaknya pada 17 Desember, saham Tesla telah turun 50% (dan 45% sejak awal tahun) akibat data penjualan yang buruk, sentimen negatif terhadap merek, dan tekanan di pasar. Kami melihat penurunan ini sebagai peluang untuk membeli saham Tesla, terutama sebagai pemimpin dalam pengembangan AI,” ujar Jonas.