Tag: uang

  • Pasar Saham Amerika Kembali Terpukul Akibat China

    Pasar Saham Amerika Kembali Terpukul Akibat China

    Serratalhadafc.com – Bursa saham Amerika Serikat kembali terpukul pada perdagangan Jumat, menandai hari kedua tekanan berat setelah Presiden Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif terhadap ratusan negara. Sentimen pasar semakin memburuk setelah China merespons dengan tarif balasan atas produk-produk AS, memicu kekhawatiran akan perang dagang global dan potensi resesi.

    Menurut laporan CNBC, Sabtu (5/4/2025), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 2.231,07 poin atau 5,5 persen menjadi 38.314,86. Ini merupakan penurunan harian terbesar sejak krisis pandemi Covid-19 pada Juni 2020.

    Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) kembali tertekan, mencatat penurunan 1.679 poin pada Kamis, disusul penurunan 2.231 poin pada Jumat. Ini menjadi pertama kalinya indeks tersebut jatuh lebih dari 1.500 poin selama dua hari berturut-turut.

    S&P 500 juga ikut anjlok, turun 5,97% ke posisi 5.074,08—penurunan harian terbesar sejak Maret 2020. Setelah merosot 4,84% pada Kamis, indeks ini kini terkoreksi lebih dari 17% dari level tertingginya.

    Nasdaq Composite, yang banyak berisi saham teknologi dengan eksposur besar ke China, merosot 5,8% ke 15.587,79. Sehari sebelumnya, indeks ini turun hampir 6%, dan kini terkoreksi 22% dari rekor tertinggi Desember lalu.

    Pasar dilanda kepanikan, dengan aksi jual besar-besaran yang menyapu mayoritas saham. Hanya 14 saham dari indeks S&P 500 yang berhasil mencatat kenaikan pada Jumat. Semua indeks utama Wall Street ditutup di level terendah hari itu.

    Respon China ke Amerika

    Kementerian Perdagangan China pada Jumat mengumumkan akan mengenakan tarif sebesar 34% atas seluruh produk asal Amerika Serikat. Kebijakan ini mengejutkan investor yang sebelumnya berharap akan ada ruang negosiasi sebelum aksi balasan dilakukan terhadap kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.

    Sektor teknologi menjadi yang paling terpukul. Saham Apple jatuh 7% pada Jumat, memperpanjang kerugiannya menjadi 13% sepanjang pekan.

    Nvidia juga mengalami tekanan, turun 7% dalam satu sesi perdagangan, sementara saham Tesla anjlok 10%.

    Ketiga perusahaan tersebut memiliki keterkaitan kuat dengan pasar China, menjadikan mereka rentan terhadap dampak tarif balasan dari Beijing.

    Saham Boeing Merosot Tajam

    Di luar sektor teknologi, saham Boeing dan Caterpillar—dua eksportir utama ke China—mengalami penurunan tajam. Boeing merosot 9%, sementara Caterpillar turun hampir 6%, menjadi penekan utama bagi indeks Dow Jones.

    “Pasar saham lumpuh, hancur karena ideologi dan luka yang dibuat sendiri,” ujar Emily Bowersock Hill, CEO sekaligus pendiri Bowersock Capital Partners.

    Ia menambahkan, meskipun pasar mungkin mulai mendekati titik terendah untuk jangka pendek, dampak jangka panjang dari perang dagang global terhadap pertumbuhan ekonomi tetap menjadi kekhawatiran besar.

  • Penyebab Saham Apple Turun 9%

    Penyebab Saham Apple Turun 9%

    Serratalhadafc.com – Saham Apple anjlok setelah Amerika Serikat mengumumkan tarif impor baru terhadap sejumlah negara Asia. India dikenai tarif 26%, Jepang 24%, Korea Selatan 25%, Taiwan 32%, Vietnam 46%, dan Malaysia 24%. Sementara itu, tarif untuk China melonjak dari 20% menjadi 54%, setelah kenaikan sebesar 34%.

    Mengutip CNBC International, Jumat (4/4/2025), saham Apple turun lebih dari 9% pada Kamis (3/4) waktu setempat, lebih buruk dari penurunan Nasdaq yang hanya 6%. Nilai kapitalisasi pasar Apple menyusut lebih dari USD 300 miliar, menjadikannya penurunan harian terburuk sejak Maret 2020.

    Analis Morgan Stanley, Erik Woodring, menyatakan bahwa tarif ini mempersempit ruang gerak Apple dalam diversifikasi rantai pasoknya. “Ketika tarif dikenakan pada negara-negara seperti Vietnam, India, dan Thailand—tempat Apple mulai mengalihkan produksinya dari China—mereka kehilangan tempat untuk melarikan diri,” ujarnya.

    Woodring memperkirakan Apple mungkin harus menaikkan harga produknya di AS sekitar 17% hingga 18% untuk mengimbangi beban tarif. Namun, menurutnya, masih banyak ketidakpastian terkait bagaimana Apple akan merespons dan seperti apa balasan China terhadap kebijakan ini.

    “Dalam situasi geopolitik seperti ini, Anda harus siap menghadapi skenario terburuk,” katanya. “Tampaknya masing-masing pihak belum menunjukkan sikap ingin mengalah.”

    Beberapa tahun terakhir, Apple memang telah memproduksi iPhone di India, AirPods di Vietnam, dan Mac di Malaysia sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada China. Diversifikasi ini dilakukan sebagai bentuk perlindungan terhadap risiko yang muncul, termasuk tarif era Trump, gangguan rantai pasok akibat pandemi, dan kekurangan chip global.

    Indeks S&P 500 Merosot Tajam

    Perusahaan-perusahaan dalam indeks S&P 500 kehilangan total nilai pasar sekitar USD 2,4 triliun akibat aksi jual besar-besaran di Wall Street pada Kamis (3/4).

    Menurut US News, Jumat (4/4/2025), penurunan tajam ini menjadi yang terbesar sejak krisis awal pandemi COVID-19 pada 16 Maret 2020.

    Aksi jual dipicu oleh kekhawatiran pasar setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif impor dalam skala besar. Kebijakan tersebut memunculkan ketakutan akan potensi perang dagang global dan kemungkinan resesi. Pada awal pekan ini, S&P 500 sudah turun hampir 5%.

    Senin (31/3), indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mencatat kuartal terburuk sejak 2022. S&P 500 anjlok 4,6%, sedangkan Nasdaq merosot 10,5% sepanjang kuartal pertama 2025, menurut Economistimes.

    Penurunan tajam juga terjadi sepanjang Maret 2025, dengan keduanya mencatat penurunan bulanan terbesar sejak Desember 2022. Tarif baru dari Presiden Trump dianggap menjadi pemicu utama ketegangan pasar.

    Indeks Dow Jones juga terdampak, turun 1,3% sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.

    “Di kuartal pertama ini, investor seolah menyerah. Situasinya sulit untuk diperdagangkan,” kata Adam Turnquist, kepala strategi teknis di LPL Financial.

    Tujuh perusahaan teknologi besar yang sebelumnya mendorong reli pasar pada 2023 dan 2024 kini justru menjadi beban. Para investor mulai melepaskan saham-saham pertumbuhan tinggi di tengah ketidakpastian ekonomi.

    Sementara itu, pasar saham sempat berupaya menahan tekanan meskipun rencana tarif tambahan dari pemerintah AS akan diumumkan Rabu (2/4). Namun kepanikan sudah lebih dulu mendominasi sentimen pasar.

  • Kapan Bursa Efek indonesia (BEI) Dibuka?

    Kapan Bursa Efek indonesia (BEI) Dibuka?

    Serratalhadafc.com – Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih diliburkan hari ini, Kamis, 3 April 2025. Libur ini merupakan bagian dari rangkaian cuti bersama dan libur nasional dalam rangka Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah yang berlangsung sejak 31 Maret hingga 7 April 2025.

    Sebelumnya, bursa sudah libur sejak 28 Maret 2025 karena cuti bersama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Total, terdapat tujuh hari libur bursa yang mencakup perayaan Nyepi dan Idulfitri tahun ini.

    Perdagangan saham dijadwalkan kembali berlangsung pada Selasa, 8 April 2025. Dengan masa libur yang cukup panjang, investor disarankan mulai menyiapkan strategi untuk menghadapi potensi pergerakan pasar saat bursa kembali dibuka, mengingat kemungkinan meningkatnya volatilitas.

    Selain libur Lebaran, BEI juga akan tutup pada 18 April 2025 untuk memperingati Wafat Isa Almasih. Dengan demikian, jumlah hari aktif perdagangan di bulan April tersisa 16 hari.

    Jadwal Libur Bursa Setelah Idul Fitri

    Setelah libur panjang Idul Fitri, pasar saham masih akan menghadapi sejumlah hari libur hingga akhir tahun. Pada Mei 2025, Bursa Efek Indonesia akan tutup pada 1 Mei untuk memperingati Hari Buruh Internasional.

    Disusul kemudian dengan libur Hari Raya Waisak pada 12 Mei dan cuti bersama Waisak pada 13 Mei.

    Bursa juga akan diliburkan pada 29 dan 30 Mei dalam rangka peringatan Kenaikan Isa Almasih dan cuti bersama terkait.

    Dengan serangkaian libur tersebut, total hari perdagangan aktif di bulan Mei hanya tersisa 17 hari

    Jadwal Libur Bursa Juni–Desember 2025

    Memasuki bulan Juni 2025, Bursa Efek Indonesia akan kembali libur pada 6 Juni untuk perayaan Idul Adha 1446 H. Libur dilanjutkan pada 9 Juni sebagai cuti bersama Idul Adha, dan kembali tutup pada 27 Juni untuk memperingati Tahun Baru Islam 1447 H. Dengan rangkaian ini, jumlah hari perdagangan aktif di Juni tinggal 18 hari.

    Memasuki paruh kedua 2025, frekuensi libur bursa mulai berkurang. Juli dan Agustus tidak memiliki libur nasional, sehingga aktivitas perdagangan hanya berhenti di akhir pekan.

    Pada September, bursa akan libur pada 5 September dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW. Selebihnya, perdagangan berjalan normal sepanjang bulan dengan total 21 hari bursa.

    Oktober dan November tidak ada libur tambahan di luar akhir pekan.

    Di penghujung tahun, bursa akan tutup pada 25 Desember untuk Hari Raya Natal, dilanjutkan cuti bersama pada 26 Desember. Terakhir, perdagangan akan berhenti lagi pada 31 Desember untuk persiapan tutup tahun. Dengan itu, Desember hanya menyisakan 20 hari bursa.

  • Tips Bijak Kelola Thr

    Tips Bijak Kelola Thr

    Serratalhadafc.com – Menjelang hari raya, kebutuhan dan pengeluaran biasanya meningkat. Salah satu momen yang paling dinantikan adalah pencairan Tunjangan Hari Raya (THR), yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari membeli pakaian baru hingga berbagi dengan keluarga dan kerabat.

    Namun, tanpa pengelolaan yang baik, banyak orang justru mengalami kesulitan keuangan setelah menerima THR. “Jika tidak dikelola dengan bijak, uang THR bisa habis dalam hitungan hari tanpa memberikan manfaat jangka panjang,” ujar Head of IPOT Fund, Dody Mardiansyah, Rabu (2/4/2025).

    Banyak yang menganggap THR sebagai kesempatan untuk memanjakan diri setelah bekerja keras sepanjang tahun, sehingga langsung menggunakannya untuk berbelanja, liburan, atau membeli barang impian. Akibatnya, uang cepat habis tanpa disadari.

    Di sisi lain, ada yang lebih berhati-hati dalam membelanjakan THR, tetapi tetap merasa keuangan mereka terkuras setelah Lebaran. Hal ini sering kali dipicu oleh diskon besar-besaran, tekanan sosial untuk mengikuti gaya hidup konsumtif, atau kurangnya perencanaan keuangan setelah Lebaran.

    Agar THR tidak sekadar berlalu begitu saja, diperlukan strategi pengelolaan keuangan yang bijak. Jangan sampai kebiasaan konsumtif merusak kondisi keuangan pasca-Lebaran. Berikut lima cara efektif untuk memanfaatkan THR agar tetap bermanfaat di masa depan.

    1. Dahulukan Kebutuhan, Jangan Terjebak Tren

    Sebelum membelanjakan THR, luangkan waktu untuk menyusun daftar kebutuhan utama. Hindari godaan membeli barang hanya karena tren atau diskon besar yang menggoda.

    Fokuslah pada pengeluaran yang benar-benar penting, seperti zakat fitrah, kebutuhan bahan makanan, serta pakaian baru jika memang diperlukan. Lebaran bukan sekadar tentang apa yang kita miliki, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan. Sisihkan sebagian THR untuk keluarga, orang tua, atau berbagi dengan mereka yang membutuhkan, seperti anak yatim atau panti asuhan.

    “Perencanaan keuangan yang matang memungkinkan kita merayakan Lebaran dengan lebih bermakna, bukan sekadar menghabiskan uang untuk kesenangan sesaat,” ujar Dody.

    2. Tetapkan Anggaran, Hindari Pengeluaran Berlebihan

    Sekadar membuat daftar kebutuhan tidak cukup—Anda juga perlu menetapkan batasan anggaran yang jelas. Tentukan secara rinci berapa yang akan dialokasikan untuk setiap kategori, mulai dari kebutuhan pokok hingga hadiah bagi keluarga.

    Dengan anggaran yang terstruktur, Anda dapat mengontrol pengeluaran lebih baik dan menghindari pemborosan. Jangan sampai euforia Lebaran membuat THR habis hanya untuk hal-hal yang tidak esensial.

    “Perencanaan yang matang memastikan THR digunakan dengan bijak tanpa mengurangi makna berbagi di hari yang penuh berkah,” ujar Dody.

    3. Sisihkan untuk Masa Depan: Investasi Itu Penting

    THR bukan hanya untuk perayaan sesaat—ini juga peluang untuk menambah tabungan atau investasi. Sisihkan setidaknya 10–20% dari THR untuk dana darurat atau investasi demi kestabilan keuangan jangka panjang.

    Dengan memiliki dana cadangan, Anda lebih siap menghadapi situasi tak terduga tanpa harus bergantung pada pinjaman. Selain itu, investasi seperti reksa dana bisa menjadi cara cerdas untuk mengembangkan aset secara bertahap.

    “Manfaatkan THR untuk hal yang lebih produktif, seperti investasi di reksa dana yang kini semakin mudah melalui platform digital seperti IPOT Fund,” ujar Dody. Dengan begitu, THR bukan hanya habis dalam sekejap, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang.

    4. Hati-hati dengan Diskon: Hindari Pembelian Impulsif

    Jelang Lebaran, berbagai diskon dan promo bisa membuat siapa saja tergoda. Namun, membeli sesuatu hanya karena diskon sering kali berakhir dengan penyesalan.

    Kendalikan diri dan tetap berpegang pada anggaran yang sudah dibuat. Jangan sampai euforia belanja mengacaukan perencanaan keuangan. “Setia pada anggaran adalah kunci utama agar THR tidak terbuang sia-sia untuk hal-hal yang tidak diperlukan,” ujar Dody.

    Jika barang yang diincar bukan kebutuhan mendesak, sebaiknya tahan diri. Dengan begitu, THR bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih bermanfaat dan tidak menguap begitu saja.

    5. Ingat, Hidup Berlanjut Setelah Lebaran

    Banyak orang terlalu fokus pada kemeriahan Lebaran hingga lupa bahwa kehidupan tetap berjalan setelahnya. Jika seluruh THR habis untuk perayaan, bagaimana dengan tagihan bulanan, biaya sekolah anak, atau kebutuhan lainnya?

    Dody mengingatkan bahwa THR seharusnya tidak sekadar uang tambahan yang datang dan hilang begitu saja. “Dengan perencanaan yang bijak, Lebaran bisa dinikmati tanpa mengorbankan stabilitas keuangan setelahnya,” katanya.

    Pastikan sebagian THR dialokasikan untuk tabungan atau investasi, hindari pembelian impulsif, dan sisakan dana cadangan agar tidak kesulitan di hari-hari setelah Lebaran.

  • Hambatan Adopsi Bitcoin di Eropa

    Hambatan Adopsi Bitcoin di Eropa

    Serratalhadafc.com – Adopsi Bitcoin di Eropa masih menghadapi berbagai tantangan, terutama karena regulasi yang terfragmentasi dan pendekatan investasi yang cenderung konservatif. Berbeda dengan Amerika Serikat yang semakin terbuka terhadap Bitcoin, Eropa masih diliputi ketidakpastian dalam kebijakan aset digital.

    Elisenda Fabrega, penasihat umum di Brickken—platform tokenisasi aset di Eropa—menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor utama yang menghambat adopsi Bitcoin di kawasan ini.

    “Regulasi yang tidak seragam, kurangnya dukungan institusional, serta perbedaan tingkat kematangan pasar membuat banyak perusahaan di Eropa enggan mengadopsi Bitcoin,” kata Fabrega, dikutip dari Yahoo Finance, Senin (31/3/2025).

    Beberapa perusahaan seperti BNP Paribas, 21Shares AG, VanEck Europe, dan Bitpanda memang telah mengumumkan kepemilikan Bitcoin, tetapi jumlahnya masih terbatas.

    Menurut analis dari Bitfinex, ketidakkonsistenan regulasi dan kebijakan investasi yang cenderung hati-hati menjadi faktor utama yang membuat banyak investor ragu untuk berinvestasi di Bitcoin.

    “Investor institusional di Eropa masih sangat berhati-hati karena aturan yang belum jelas serta risiko yang menyertai aset digital,” ujar analis Bitfinex.

    Selain itu, minat investor ritel di Eropa terhadap Bitcoin juga lebih rendah dibandingkan di Amerika Serikat. Iliya Kalchev, analis di Nexo, menyoroti bahwa pasar keuangan di Eropa lebih konservatif dalam menerima instrumen investasi baru.

    “Di AS, ETF Bitcoin berhasil diluncurkan berkat tingginya permintaan ritel dan regulasi yang lebih jelas. Sementara di Eropa, adopsi Bitcoin masih berjalan lambat,” ungkap Kalchev.

    Dengan berbagai tantangan ini, adopsi Bitcoin di Eropa masih tertinggal dibandingkan dengan Amerika Serikat, yang telah lebih dulu menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi aset digital.

    Peraturan Eropa Belum Konsisten

    Namun, ada indikasi bahwa keadaan ini bisa berubah. Peluncuran produk yang diperdagangkan di bursa (ETP) Bitcoin oleh BlackRock pada 25 Maret berpotensi menjadi titik balik dalam meningkatkan kepercayaan institusi keuangan terhadap Bitcoin di Eropa.

    Meski begitu, para analis menegaskan bahwa tanpa regulasi yang lebih jelas, adopsi Bitcoin oleh institusi keuangan tetap akan terbatas.

    Survei terbaru dari Bitpanda mengungkapkan bahwa banyak lembaga keuangan di Eropa masih meremehkan permintaan terhadap aset kripto. “Kami menemukan bahwa mereka mungkin mengabaikan potensi pasar ini hingga 30%,” demikian hasil survei tersebut.

    Dengan perkembangan ini, ada harapan bahwa regulasi yang lebih mendukung dapat membuka peluang lebih luas bagi Bitcoin di Eropa.

  • Lampu Hijau Jepang Untuk Kripto

    Serratalhadafc.com – Badan Layanan Keuangan Jepang (FSA) berencana merevisi Undang-Undang Instrumen Keuangan dan Bursa untuk mengakui aset kripto sebagai produk keuangan yang sah.

    Dilansir dari Yahoo Finance, Minggu (31/3/2025), langkah ini akan menempatkan aset kripto di bawah regulasi ketat, termasuk pembatasan perdagangan orang dalam yang melarang transaksi berdasarkan informasi rahasia, menurut laporan harian bisnis Nikkei.

    FSA berencana mengajukan rancangan undang-undang tersebut ke parlemen paling cepat pada 2026 untuk merevisi Undang-Undang Instrumen Keuangan dan Bursa.

    Respon Positif Jepang Terhadapa Kripto

    Jepang terus menunjukkan perkembangan pesat dalam industri kripto. Baru-baru ini, Kepala Partai Demokrat untuk Rakyat (DPP) Jepang, Yuichiro Tamaki, mengumumkan rencana reformasi mata uang kripto melalui akun media sosial X.

    Pengumuman ini bertepatan dengan puncak pemilihan di Jepang, di mana Tamaki menyoroti reformasi pajak kripto yang selama ini dianggap ketat. Menurut dokumen kampanye resmi, proposal tersebut mencakup penetapan tarif pajak tetap sebesar 20 persen untuk keuntungan kripto. Ini jauh lebih rendah dibandingkan sistem saat ini, di mana investor dapat dikenakan pajak hingga 55 persen karena klasifikasi pendapatan yang berbeda.

    Selain reformasi pajak, Tamaki juga mendorong adopsi aset digital yang lebih luas di Jepang. Platform DPP mengusulkan penerapan NFT dalam tata kelola, pembentukan ETF kripto, serta pelonggaran aturan leverage dalam perdagangan aset digital.

    Jepang Pertimbangkan Penghapusan Pungutan Perdagangan Kripto

    Jepang berpotensi menghapus pungutan atas perdagangan kripto-ke-kripto, yang selama ini menjadi hambatan besar bagi transaksi aset digital. Langkah ini merupakan bagian dari paket reformasi yang juga mencakup inovasi moneter di tingkat lokal.

    Salah satu usulan utama dalam reformasi ini adalah digitalisasi yen Jepang, yang diinisiasi oleh Tamaki. Selain itu, pemerintah daerah juga akan diberikan kewenangan untuk menerbitkan mata uang digital mereka sendiri. Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi regional dan mempercepat modernisasi sistem keuangan di Jepang.

    Jika diterapkan, langkah ini bisa membawa Jepang semakin dekat ke infrastruktur keuangan yang lebih canggih dan efisien.

  • Perginya Uang Saat Harga Saham Turun

    Perginya Uang Saat Harga Saham Turun

    Serratalhadafc.com – Banyak investor bertanya-tanya apakah uang mereka “hilang” ketika harga saham turun. Faktanya, perubahan harga saham lebih berkaitan dengan persepsi nilai pasar daripada perpindahan uang secara fisik.

    Harga Saham Turun, Uang Hilang? Tidak Juga.

    Saat harga saham anjlok, itu berarti nilai investasi menurun, bukan uang benar-benar hilang. Ini seperti harga rumah atau mobil bekas yang turun—barang tetap ada, tetapi nilainya berubah.

    Contoh sederhana:
    ✅ Anda membeli 100 saham ABCD seharga Rp 150 per lembar (total Rp 15.000).
    ✅ Harga turun jadi Rp 100 per lembar → Total nilai investasi sekarang Rp 10.000.
    ✅ Kerugian baru nyata jika Anda menjual saham di harga lebih rendah.

    Jika Anda tidak menjual dan harga saham naik kembali di masa depan, nilai investasi bisa pulih atau bahkan naik lebih tinggi.

    Kenapa Harga Saham Bisa Turun?

    Beberapa faktor yang memengaruhi harga saham:
    📉 Kinerja perusahaan memburuk → Investor kehilangan kepercayaan
    📉 Berita negatif atau ketidakpastian ekonomi → Investor menjual saham secara massal
    📉 Panic selling → Harga turun lebih tajam karena banyaknya aksi jual

    Strategi Saat Harga Saham Turun

    Jangan panik: Perubahan harga adalah bagian dari investasi saham.
    Lihat fundamental perusahaan: Jika bisnisnya tetap solid, harga bisa pulih.
    Gunakan kesempatan untuk beli lebih murah (jika yakin prospeknya baik).
    Diversifikasi portofolio agar risiko tersebar.

    Kesimpulannya, uang tidak benar-benar hilang saat harga saham turun, hanya nilai investasinya yang berfluktuasi. Investor yang memahami hal ini akan lebih siap menghadapi volatilitas pasar tanpa panik.

    Cara Atasi Penurunan Harga Saham

    Menghadapi penurunan pasar saham membutuhkan strategi yang matang agar investor tidak terjebak dalam keputusan emosional.

    • Strategi Beli dan Tahan (Buy and Hold)
      Jika investasi dilakukan pada perusahaan yang memiliki fundamental kuat, tetap memegang saham dalam jangka panjang bisa menjadi strategi terbaik. Sejarah menunjukkan bahwa pasar cenderung pulih setelah mengalami koreksi.
    • Diversifikasi Portofolio
      Menyebarkan investasi ke berbagai sektor dan instrumen (saham, obligasi, reksa dana) membantu mengurangi risiko kerugian besar jika satu aset turun drastis.
    • Menyimpan Dana Tunai untuk Peluang
      Memiliki cadangan dana memungkinkan investor membeli saham berkualitas dengan harga lebih murah saat pasar turun, memanfaatkan momentum untuk keuntungan jangka panjang.
    • Manajemen Risiko
      Penggunaan stop-loss dapat membatasi kerugian jika harga saham turun di bawah batas tertentu. Selain itu, memilih saham defensif seperti di sektor kebutuhan pokok dan kesehatan dapat memberikan kestabilan dalam kondisi pasar yang bergejolak.

    Pemahaman yang baik tentang pasar saham akan membantu investor menghadapi fluktuasi dengan tenang dan mengambil keputusan yang lebih bijak.

  • Investasi Bitcoin Bisa Jadi Solusi Menghadapi Gejolak Ekonomi

    Investasi Bitcoin Bisa Jadi Solusi Menghadapi Gejolak Ekonomi

    Serratalhadafc.com – Nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan terhadap dolar AS dan pada Selasa, 25 Maret 2025, menyentuh level Rp16.600 per dolar AS. Kondisi ini memicu kekhawatiran di tengah masyarakat karena pelemahan Rupiah dapat berdampak pada inflasi, kenaikan harga barang dan jasa, serta ketidakpastian pasar.

    Meski demikian, masyarakat tetap bisa mengambil langkah bijak, salah satunya dengan berinvestasi. Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal, menilai investasi yang tepat justru dapat membantu melindungi nilai aset di tengah ketidakstabilan ekonomi.

    Investasi untuk Menghadapi Depresiasi Rupiah

    Iqbal menekankan pentingnya riset dan pemilihan instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko. Ia juga menyarankan masyarakat untuk mempertimbangkan aset yang lebih stabil, seperti stablecoin USDT (Tether) yang nilainya dipatok terhadap dolar AS.

    “Dengan berinvestasi dalam USDT, investor bisa menjaga nilai aset agar tidak tergerus inflasi, terutama di tengah pelemahan mata uang lokal,” ujar Iqbal.

    Stablecoin menawarkan stabilitas yang lebih tinggi dibandingkan aset kripto lain yang cenderung lebih volatil. Oleh karena itu, bagi masyarakat yang ingin mempertahankan daya beli tanpa risiko fluktuasi ekstrem, stablecoin bisa menjadi pilihan yang lebih aman.

    Bitcoin sebagai Pilihan Investasi dengan Potensi Keuntungan Tinggi

    Selain stablecoin, bagi investor yang mencari keuntungan lebih besar, Bitcoin bisa menjadi pilihan menarik. Dengan suplai terbatas dan meningkatnya adopsi global, harga Bitcoin cenderung mengalami apresiasi dalam jangka panjang.

    Sebagai contoh, pada 2020 harga Bitcoin masih di kisaran USD 10.000, namun melonjak hingga lebih dari USD 60.000 pada 2021. Lonjakan ini menunjukkan bahwa Bitcoin tidak hanya dapat mengimbangi inflasi, tetapi juga berpotensi memberikan keuntungan yang signifikan bagi investor yang siap menghadapi volatilitasnya.

    Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal, menilai saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli aset kripto, karena beberapa aset masih bergerak stabil dan belum mengalami lonjakan harga signifikan.

    “Dengan strategi yang tepat, investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk meraih keuntungan di masa depan,” ujar Iqbal.

    Manfaatkan THR untuk Investasi yang Cerdas

    Di tengah momentum Idul Fitri, masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam mengelola Tunjangan Hari Raya (THR). Alih-alih hanya membelanjakan dana untuk konsumsi, sebagian dari THR bisa dialokasikan ke investasi yang berpotensi memberikan keuntungan jangka panjang.

    Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal, menyarankan agar masyarakat mempertimbangkan berbagai instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing, termasuk aset kripto atau instrumen keuangan lainnya.

    “Sebagian dari THR bisa dialokasikan untuk investasi, baik di aset kripto maupun instrumen lain yang sesuai dengan profil risiko. Dengan begitu, kita tidak hanya membelanjakan dana, tetapi juga merencanakan keuangan dengan lebih baik untuk masa depan,” ujar Iqbal.

  • Waspada Tinggi Beli Tiket Mudik Dari Medsos

    Waspada Tinggi Beli Tiket Mudik Dari Medsos

    Serratalhadafc.com – Dua hari sebelum Lebaran 2025, jumlah penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, meningkat tajam. Pada Sabtu (29/3/2025), lebih dari 27.000 orang berangkat menggunakan kereta api jarak jauh. Banyak calon pemudik harus kecewa karena kehabisan tiket untuk tanggal keberangkatan yang diinginkan.

    PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengimbau masyarakat untuk membeli tiket hanya melalui kanal resmi guna menghindari penipuan.

    Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menyatakan bahwa tiket untuk periode favorit, yakni 21-30 Maret 2025, sudah ludes.

    Tiket Harus Sesuai nama Identitas


    “Kami menyarankan calon penumpang yang belum mendapatkan tiket untuk mempertimbangkan mengubah jadwal keberangkatan. Jangan membeli tiket dari media sosial yang tidak bekerja sama dengan PT KAI,” ujar Ixfan di Stasiun Pasar Senen.

    Ia juga menegaskan pentingnya membeli tiket hanya melalui aplikasi atau situs resmi PT KAI untuk mencegah penipuan dan peredaran tiket palsu.


    “Jika saat boarding tiket tidak sesuai dengan identitas, maka penumpang tidak diperbolehkan naik,” tegasnya.

    Pada hari ini, terdapat 42 perjalanan kereta dari Stasiun Pasar Senen dengan total 27.934 tiket terjual. Kota tujuan favorit selama periode mudik Lebaran 2025 (21 Maret–11 April 2025) adalah Surabaya Pasarturi, Lempuyangan Yogyakarta, dan Kutoarjo.

  • Thailand hentikan Bursa Saham Akibat Gempa Myanmar

    Thailand hentikan Bursa Saham Akibat Gempa Myanmar

    Serratalhadafc – ​Pada Jumat, 28 Maret 2025, Bursa Efek Thailand menghentikan semua aktivitas perdagangan pada sesi sore setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 SR melanda Myanmar. Guncangan gempa tersebut terasa hingga Bangkok, menyebabkan kerusakan signifikan, termasuk runtuhnya beberapa bangunan tinggi dan struktur pemerintah. Akibatnya, otoritas bursa memutuskan untuk menangguhkan perdagangan guna memastikan keselamatan dan stabilitas pasar.

    Penutupan ini memengaruhi semua pasar, termasuk SET, Market for Alternative Investment (MAI), dan Thailand Futures Exchange (TFEX). Indeks acuan SET terakhir tercatat turun 1,05% ke posisi 1.175,45 poin, mencapai level terendah dalam lebih dari satu minggu.

    Gempa yang berpusat di dekat Mandalay, Myanmar, menyebabkan kerusakan luas dan ratusan korban jiwa. Di Bangkok, selain kerusakan fisik, situasi ini mendorong deklarasi area bencana dan upaya evakuasi bagi individu yang terjebak. ​

    Penangguhan perdagangan oleh Bursa Efek Thailand merupakan langkah untuk menilai dampak gempa terhadap infrastruktur dan operasi pasar, serta memastikan keselamatan semua pihak terkait.

    Bursa Saham Asia Pasifik

    Pasar saham Asia Pasifik dibuka melemah pada Jumat, 28 Maret 2025, mengikuti tren negatif di Wall Street akibat ketidakpastian tarif dagang yang diumumkan Presiden AS Donald Trump. Investor tetap waspada terhadap potensi dampak kebijakan ini pada perdagangan global.

    Mengutip CNBC, indeks ASX 200 di Australia turun 0,11% setelah Perdana Menteri Anthony Albanese mengumumkan pemilu nasional pada 3 Mei 2025, memulai kampanye selama lima pekan. Di Jepang, indeks Nikkei 225 merosot 1,41%, sementara Topix turun 1,55%. Indeks Kospi di Korea Selatan juga melemah 1,54%.

    Sementara itu, indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di 23.775, lebih rendah dari penutupan sebelumnya di 23.578,8.

    Pelaku pasar terus mencermati saham produsen otomotif, yang mengalami penurunan setelah Trump mengumumkan tarif 25% untuk mobil impor. Namun, komentarnya baru-baru ini yang menyebut tarif akan “sangat lunak” sedikit meredakan kekhawatiran investor, terutama setelah ia menyatakan kesiapan menurunkan tarif terhadap China demi kesepakatan dengan TikTok milik ByteDance.

    Di Wall Street, indeks utama mengalami koreksi. Dow Jones turun 155,09 poin (-0,37%) ke 42.299,70. Indeks S&P 500 melemah 0,33% ke 5.693,31, sementara Nasdaq terpangkas 0,53% ke 17.804,03.

    Gempa Besar Myanmar Terasa Sampai Bangkok

    Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2025. Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan bahwa gempa ini terasa hingga Bangkok, Thailand, menyebabkan ratusan orang berlarian keluar dari gedung-gedung.

    Menurut USGS, gempa tersebut tergolong dangkal dengan kedalaman hanya 10 km dan berpusat di dekat Mandalay, sekitar 50 km timur Monywa. Hingga kini, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan di Myanmar, yang masih berada dalam kondisi tidak stabil sejak kudeta 2021.

    Guncangan gempa juga mengejutkan warga di pusat kota Bangkok, yang merupakan rumah bagi lebih dari 17 juta orang. Banyak penghuni apartemen dan hotel bertingkat tinggi berhamburan keluar saat getaran terasa.

    Di Chiang Mai, Thailand utara, seorang warga bernama Duangjai menceritakan kepanikannya. “Saya mendengar suara gempa saat sedang tidur. Saya langsung berlari keluar gedung sejauh mungkin hanya dengan mengenakan piyama,” katanya kepada AFP.

    Selain itu, kekuatan gempa cukup besar hingga menyebabkan air di kolam renang gedung-gedung tinggi meluap akibat guncangan.