Serratalhadafc.com – PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) kembali mencetak inovasi di sektor perkebunan dengan meluncurkan tiga varietas bibit unggul kelapa sawit terbaru yang memiliki ketahanan terhadap penyakit Ganoderma boninense, salah satu momok utama dalam industri sawit.
Dengan peluncuran ini, jumlah total bibit unggul milik Astra Agro kini menjadi enam varietas.
🔬 Varietas Terbaru: “MRG” Series
Tiga varietas baru tersebut adalah:
- DxP AAL Nirmala MRG
- DxP AAL Lestari MRG
- DxP AAL Sejahtera MRG
Ketiganya dinyatakan lulus Sidang Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan di Bogor pada Kamis, 16 Mei 2025.
Varietas baru ini merupakan pengembangan dari bibit unggulan sebelumnya, yaitu:
- AAL Nirmala
- AAL Lestari
- AAL Sejahtera
yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2020.
🌱 Keunggulan Utama: Tahan Terhadap Ganoderma
Keunggulan signifikan dari seri “MRG” ini adalah sifatnya yang moderat resisten terhadap penyakit busuk pangkal batang akibat Ganoderma boninense — sejenis cendawan yang menyebabkan pelapukan jaringan dalam pohon dan berujung pada kematian tanaman secara perlahan.
Penyakit ini dikenal sebagai tantangan besar dalam perkebunan kelapa sawit karena sulit ditangani dan bisa menurunkan produktivitas secara drastis.
🗣️ Tanggapan Kementerian Pertanian
Direktur Perbenihan Perkebunan Kementerian Pertanian, Ebi Rulianti, menyambut baik langkah Astra Agro sebagai inovasi yang dibutuhkan industri.
“Varietas DxP AAL Nirmala MRG, DxP AAL Lestari MRG, dan DxP AAL Sejahtera MRG layak dilepas karena dinilai menjadi solusi dalam penanganan penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh Ganoderma boninense,” ujar Ebi Rulianti, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (28/5/2025).
✍️ Catatan:
Peluncuran varietas ini tidak hanya memperkuat daya saing Astra Agro di industri sawit nasional, tetapi juga berpotensi meningkatkan produktivitas petani dan menjaga keberlanjutan perkebunan sawit Indonesia dari ancaman penyakit menahun.
Astra Agro Cetak Terobosan Bibit Tahan Ganoderma
Direktur Perbenihan Perkebunan Kementerian Pertanian, Ebi Rulianti, mengapresiasi keberhasilan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dalam merilis tiga varietas benih sawit unggulan yang tahan terhadap penyakit Ganoderma boninense. Ia menilai, pencapaian ini tak lepas dari kekuatan tim riset dan pengembangan Astra Agro yang dinilai sangat kompeten.
“Astra Agro memiliki tim penelitian dan pengembangan yang mumpuni. Mereka berhasil merilis benih unggul dalam waktu yang lebih singkat dibanding standar umumnya,” ujar Ebi.
Sebagai catatan, proses pelepasan varietas kelapa sawit yang memiliki ketahanan terhadap Ganoderma biasanya memakan waktu 15 hingga 20 tahun. Namun Astra Agro mampu menyelesaikannya dalam waktu yang jauh lebih cepat, berkat inovasi dan pendekatan teknologi terkini.
Perusahaan ini juga merupakan bagian dari Konsorsium Genom Sawit Indonesia (KGSI), yang selama ini berfokus pada peningkatan kualitas genetika sawit nasional, termasuk dalam menghadapi ancaman penyakit.
Selain resisten terhadap Ganoderma, ketiga varietas terbaru — DxP AAL Nirmala MRG, DxP AAL Lestari MRG, dan DxP AAL Sejahtera MRG — juga memiliki keunggulan produktivitas tinggi dan tidak menghasilkan buah kempet (buah yang gagal berkembang sempurna).
“Di Indonesia, hampir tidak ada lahan yang benar-benar bebas dari Ganoderma. Dengan hadirnya varietas baru ini, kami berharap perusahaan dan para petani bisa memperoleh hasil produksi optimal. Selamat dan sukses untuk Astra Agro,” kata Ebi menutup pernyataannya.
Astra Agro Kembangkan Bibit Sawit Tahan Ganoderma, Cegah Penurunan Produksi

Senior Vice President Research and Development Astra Agro Lestari, Cahyo Wibowo, menyatakan bahwa penyakit busuk pangkal batang akibat cendawan Ganoderma telah menyebar pesat di beberapa daerah Indonesia, seperti Sulawesi Barat dan Sumatera.
“Kami berupaya menangani penyakit ini melalui penelitian dan pengembangan bibit unggul yang moderat tahan terhadap Ganoderma, serta menerapkan kultur teknis yang baik dengan hasil produksi tinggi,” ujar Cahyo.
Sebagai pemegang gelar doktoral, Cahyo menjelaskan bahwa penyakit ini dapat dengan cepat membunuh tanaman kelapa sawit, menyebabkan penurunan tajam populasi tanaman per hektar (SPH) dan berimbas pada penurunan produksi tandan buah segar (TBS) yang signifikan.
Karena itu, tim Research and Development Astra Agro memandang perlu pembaruan varietas unggul dengan keunggulan baru yakni ketahanan terhadap Ganoderma. Selain itu, varietas terbaru ini juga mampu mencegah masalah partenokarpi atau buah kempet, yang selama ini menjadi salah satu kendala dalam produktivitas.
Cahyo menambahkan, sex ratio—perbandingan bunga betina terhadap total bunga—pada varietas baru ini berada di kisaran 75% hingga 88%, sehingga mendukung penyerbukan alami tanpa perlu bantuan manual.
Meski membawa keunggulan baru, ketiga varietas tersebut tetap mempertahankan kelebihan varietas sebelumnya, seperti produksi TBS yang tinggi dan kandungan minyak sawit yang lebih banyak.
Dengan dirilisnya varietas ini, Astra Agro berharap segera menerapkan bibit unggul tersebut di kebun operasional, terutama di wilayah yang endemik terhadap penyakit Ganoderma, guna meminimalkan potensi kerugian produksi.
Leave a Reply