IHSG Jeblok, Saham Apa yang Bagus Dibeli?

Serratalhadafc.com – Pasar keuangan Indonesia, terutama pasar saham, tengah mengalami tekanan. Pada sesi pertama perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 395,87 poin atau 6,12 persen ke level 6.076,08. Indeks LQ45 juga melemah 38,27 poin atau 5,25 persen ke posisi 691,08.

Ketidakpastian global dan kondisi dalam negeri semakin membebani pasar saham dan nilai tukar rupiah. Diperlukan kecermatan ekstra dalam memilih investasi yang aman dan tetap menguntungkan.

Kebijakan tarif yang diterapkan Donald Trump diperkirakan akan mendorong inflasi di Amerika Serikat, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap suku bunga di negara berkembang, termasuk Indonesia. Perang dagang juga meningkatkan risiko dumping dari China, yang kesulitan mengekspor ke AS.

Selain itu, penurunan peringkat saham dan rating investasi Indonesia oleh beberapa lembaga internasional semakin memperburuk tekanan terhadap IHSG dan rupiah. Gelombang PHK di dalam negeri serta ancaman deflasi dapat menekan tingkat konsumsi masyarakat, yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Managing Director Research and Digital Production PT Samuel Sekuritas Indonesia, Harry Su, menjelaskan bahwa berbagai faktor ini mendorong aksi jual di pasar saham. Samuel Sekuritas memperkirakan IHSG akan mencapai level 7.300 dan nilai tukar rupiah berada di Rp 16.600 per USD pada akhir 2025.

Di tengah tekanan pasar, beberapa saham masih layak dikoleksi, seperti Indofood CBP (ICBP), Sumber Alfaria Trijaya (AMRT), dan Japfa Comfeed Indonesia (JPFA).

“Kami juga merekomendasikan saham yang memberikan dividen tinggi, seperti Astra International (ASII), HM Sampoerna (HMSP), dan Unilever Indonesia (UNVR),” ujar Harry dalam keterangan tertulis, Selasa (18/3/2025).

Untuk saat ini, investor disarankan menghindari saham sektor teknologi, semen, infrastruktur, dan energi terbarukan. Selain saham, diversifikasi investasi ke obligasi dan emas juga menjadi langkah yang layak dipertimbangkan dalam kondisi pasar yang penuh volatilitas.

Investasi Tepat

Selain berinvestasi pada logam mulia seperti emas, Harry Su juga mengoleksi lukisan, barang antik, dan anjing ras sebagai hobi yang dapat menghasilkan keuntungan.

Harga emas saat ini terus mencetak rekor tertinggi. Pada perdagangan Jumat lalu, harga emas dunia mencapai level tertinggi, sementara harga emas Antam juga mencatat rekor baru pada perdagangan hari ini.

Di sisi lain, kecintaannya pada anjing sudah dimulai sejak 1990. Saat ini, ia fokus mengembangkan anjing ras Bichon dengan jumlah mencapai 40 ekor.

Harry memilih Bichon karena keistimewaannya—anjing ini tidak berbau, tidak terlalu berisik, bulunya tidak rontok sehingga cocok bagi penderita asma, serta ukurannya yang kecil membuatnya ideal untuk tinggal di apartemen atau hunian terbatas.

Para pencinta anjing rela mengeluarkan puluhan juta rupiah untuk mendapatkan anjing berkualitas.

“Sama seperti investasi di pasar keuangan yang memerlukan perhatian, menghasilkan anjing berprestasi juga butuh ketekunan dalam memilih makanan, merawat bulu, dan menjaga kesehatannya,” ujarnya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *