Serratalhadafc.com – Musim laporan keuangan kuartalan kembali bergulir, menarik perhatian para investor untuk mencermati kinerja perusahaan-perusahaan besar. Namun demikian, dinamika pasar saat ini masih dibayangi oleh sejumlah tantangan, mulai dari ketidakpastian kebijakan tarif hingga tekanan makroekonomi global yang terus berlanjut.
Meski kondisi jangka pendek menimbulkan keraguan, analis-analis papan atas di Wall Street tetap memegang prinsip investasi jangka panjang. Mereka tak sekadar menilai laporan keuangan kuartalan, tetapi juga mempertimbangkan prospek pertumbuhan, ketahanan bisnis, dan kemampuan perusahaan dalam menavigasi tekanan pasar.
Mengutip laporan Anugerahslot CNBC International pada Senin (21/7/2025), berdasarkan data dari platform riset pasar TipRanks, berikut adalah tiga saham pilihan yang mendapat rekomendasi kuat dari para analis terkemuka:
Menjelang Laporan Keuangan, Uber Jadi Sorotan Analis Wall Street

Menjelang perilisan laporan keuangan kuartal kedua yang dijadwalkan pada 6 Agustus mendatang, saham Uber menjadi salah satu yang paling mendapat sorotan dari para investor dan analis. Perusahaan ride-hailing dan layanan pengantaran ini diperkirakan akan mencatatkan kinerja yang solid.
Analis senior dari Evercore, Mark Mahaney, memprediksi Gross Bookings (pemesanan bruto) Uber akan tumbuh sebesar 17% secara tahunan (YoY) menjadi USD 46,8 miliar—angka ini sedikit melampaui estimasi konsensus dan sejalan dengan panduan internal perusahaan. Pendapatan juga diperkirakan naik 18%, sementara EBITDA diproyeksikan mencapai USD 2,09 miliar, sesuai ekspektasi rata-rata analis.
Proyeksi ini didasarkan pada analisis industri, data dari pihak ketiga, serta hasil roadshow non-deal (NDR) dengan manajemen Uber yang menunjukkan tren permintaan konsumen yang tetap positif.
Mahaney juga menyoroti peluncuran layanan robotaxi Waymo di Austin sebagai katalis positif bagi Uber. Meskipun harga saham perusahaan sudah mengalami kenaikan signifikan sepanjang tahun ini, ia tetap menjadikan Uber sebagai top pick Evercore.
“Kunci dari tesis jangka panjang kami adalah keyakinan akan munculnya ‘lebih banyak Austin’ — peluncuran mitra robotaxi yang lebih luas, tidak hanya dengan Waymo, dalam 12–18 bulan ke depan,” ujar Mahaney.
Ia memberikan peringkat buy untuk saham Uber, dengan target harga USD 115. Sementara itu, sistem AI dari TipRanks menetapkan target harga di angka USD 108 dan memberi rating “Outperform.”
Untuk diketahui, Mark Mahaney menempati peringkat ke-219 dari lebih dari 9.800 analis yang tercatat di TipRanks, dengan tingkat akurasi 60% dan rata-rata imbal hasil analis sebesar 15,9%.
Menjelang Laporan Keuangan, Alphabet Masuk Radar Analis Wall Street

Alphabet Inc., induk perusahaan Google, menjadi salah satu saham yang banyak diperhatikan menjelang rilis laporan kinerja keuangan kuartal kedua. Optimisme terhadap prospek pertumbuhan perusahaan ini terlihat dari rekomendasi dan revisi target harga yang diberikan analis top Wall Street.
Analis JPMorgan, Doug Anmuth, mempertahankan rekomendasi Buy untuk saham Alphabet, sekaligus menaikkan target harganya dari USD 195 menjadi USD 200. Sementara itu, sistem AI dari TipRanks memberikan target harga USD 199 dan rating “Outperform”.
Anmuth menjelaskan bahwa revisi tersebut didorong oleh sejumlah faktor positif, seperti hasil channel check yang kuat, data pihak ketiga yang menunjukkan tren positif, serta dampak nilai tukar mata uang yang menguntungkan. Target harga tersebut didasarkan pada perkiraan EPS GAAP tahun 2026 sebesar USD 9,89, dikalikan dengan rasio P/E sebesar 20 kali.
Ia menilai bahwa Alphabet layak memperoleh valuasi premium dibandingkan perusahaan lain dalam indeks S&P 500 karena:
- Pertumbuhan pendapatan dan laba per saham (EPS) yang konsisten dua digit
- Margin laba operasional GAAP yang melampaui 30%
“Kami yakin fundamental Alphabet sangat solid dan perusahaan akan tetap menjadi penggerak utama serta penerima manfaat terbesar dari berkembangnya ekonomi digital dan kemajuan teknologi AI Generatif,” ujar Anmuth.
Anmuth juga menyoroti potensi pertumbuhan signifikan dari berbagai lini bisnis Alphabet:
- Search dan YouTube Ads: Didukung efisiensi ROI berkat penerapan AI
- Google Cloud dan langganan YouTube: Masih memiliki ruang ekspansi yang luas
- Other Bets (seperti Waymo dan Verily): Menjadi sumber pertumbuhan jangka panjang dan potensi keuntungan strategis
Sebagai tambahan, Doug Anmuth merupakan analis berpengalaman yang berada di peringkat ke-56 dari lebih dari 9.800 analis yang tercatat di TipRanks, dengan tingkat akurasi mencapai 65% dan rata-rata return analis sebesar 21,6%.
Meta Platforms Jadi Incaran Analis, Target Harga Saham Naik Signifikan
Optimisme terhadap saham sektor teknologi terus berlanjut, dan Meta Platforms menjadi salah satu perusahaan yang mendapat sorotan tajam dari analis Wall Street. Analis JPMorgan, Doug Anmuth, menunjukkan keyakinannya terhadap prospek jangka panjang Meta dengan menaikkan target harga saham perusahaan dari USD 735 menjadi USD 795, sambil tetap mempertahankan rekomendasi Buy.
Sementara itu, sistem AI dari TipRanks juga memproyeksikan target harga serupa di angka USD 798, dengan rating “Outperform”, mencerminkan ekspektasi kinerja positif yang konsisten dari raksasa media sosial ini.
Proyeksi harga saham Meta tersebut didasarkan pada estimasi EPS GAAP tahun 2026 sebesar USD 29,53, dengan asumsi valuasi 27 kali laba bersih, yang menempatkan perusahaan ini dalam kelompok saham teknologi premium.
Meskipun penjelasan lengkap dari Anmuth tidak sepenuhnya tersedia, arah rekomendasinya mencerminkan pandangan positif yang masih dominan di kalangan analis Wall Street. Secara umum, Meta dinilai sebagai:
- Pemimpin dalam monetisasi platform sosial, terutama melalui Facebook, Instagram, dan WhatsApp
- Pemain utama dalam eksplorasi teknologi masa depan, seperti AI generatif dan metaverse
- Perusahaan yang secara konsisten mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba, sambil menjaga efisiensi operasional dan daya saing inovatif
Rekomendasi ini menambah daftar saham sektor teknologi besar yang tetap menarik bagi investor, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Leave a Reply